logo-website
Sabtu, 27 Sep 2025,  WIT
BERITA TAG Pemerintahan Homepage
Pemprov Papua dan DPD RI Sepakat Percepat Pembangunan Kantor Perwakilan Papuanewsonline.com, Jayapura – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua bersama Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait percepatan pembangunan Kantor Perwakilan DPD RI di Papua. Penandatanganan berlangsung di Kantor Gubernur Papua, Jayapura, Senin (15/9/25), usai pertemuan antara Panitia Urusan Rumah Tangga (PURT) DPD RI dengan Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Agus Fatoni. Momentum ini dinilai sebagai langkah penting dalam memperkuat kehadiran negara di Bumi Cenderawasih, khususnya dalam memperluas akses masyarakat Papua untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada para senator DPD RI. Dalam keterangannya, Pj Gubernur Agus Fatoni menyambut baik rencana percepatan pembangunan tersebut. “Kita tadi membicarakan berbagai hal, salah satunya penyiapan kantor DPD RI di Papua yang ada di Jayapura. Untuk tahap awal, akan menempati lantai 13 Gedung Tifa, Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP), dengan mekanisme pinjam pakai sesuai aturan,” jelas Fatoni. Dengan skema ini, DPD RI dapat segera berkantor di Papua sambil menunggu pembangunan kantor permanen. Fatoni menegaskan bahwa keberadaan kantor DPD RI di Papua diharapkan dapat memperkuat hubungan langsung antara masyarakat dan wakilnya di tingkat nasional. “Dengan adanya kantor ini, masyarakat Papua bisa menyampaikan aspirasi, berdiskusi, dan menyampaikan masukan kepada anggota DPD RI yang merupakan perwakilannya. Ini penting untuk mendukung pembangunan daerah dan memperkuat demokrasi di Papua,” tambahnya. Selain itu, ia menilai langkah ini akan membuka ruang komunikasi yang lebih intensif, sekaligus memperkuat partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Kerja sama antara Pemprov Papua dan DPD RI menjadi sinyal positif bagi percepatan pembangunan di Papua. MoU ini bukan hanya sebatas kesepakatan administratif, tetapi juga simbol komitmen bersama untuk menghadirkan pelayanan negara yang lebih dekat dengan rakyat. Pj Gubernur Agus Fatoni menutup keterangannya dengan harapan agar pembangunan kantor DPD RI di Papua dapat segera terealisasi, sekaligus menjadi pintu masuk bagi aspirasi masyarakat yang lebih luas dan inklusif.   Penulis: Jid Editor: GF 16 Sep 2025, 13:47 WIT
Pj Gubernur Papua Imbau Warga Jaga Kondusifitas Menjelang Putusan MK Papuanewsonline.com, Jayapura – Suasana politik di Papua jelang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Gubernur Papua Tahun 2024 kian menjadi perhatian publik. Menyikapi hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Agus Fatoni, menyerukan agar masyarakat tetap tenang, menjaga keamanan, dan menghormati apapun hasil putusan MK yang dijadwalkan akan dibacakan pada Rabu (17/9/25). Dalam keterangannya di Jayapura, Senin (15/9/25), Fatoni menegaskan bahwa keputusan MK adalah produk hukum tertinggi dalam penyelesaian sengketa pemilu. “Keputusan MK bersifat final. Sebagai warga Papua, kita harus siap menerima dan menghormati apapun hasilnya. Kita adalah satu keluarga besar di tanah Papua, mari kita tunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi,” tegas Fatoni. Fatoni mengingatkan masyarakat untuk terus menjaga suasana damai dan toleransi yang telah lama menjadi kekuatan Papua. Menurutnya, stabilitas keamanan adalah kunci penting bagi kelancaran pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat. “Kita harus terus mempertahankan iklim yang damai dan toleran ini. Dengan kondisi yang kondusif, masyarakat bisa beraktivitas dengan baik, dan pembangunan dapat berjalan lancar,” jelasnya. Ia juga menekankan bahwa perbedaan politik tidak boleh menjadi pemicu perpecahan. Justru, momentum putusan MK harus dijadikan titik balik untuk memperkuat kebersamaan dan solidaritas seluruh komponen masyarakat Papua. Lebih lanjut, Fatoni menegaskan bahwa roda pemerintahan Papua harus tetap berjalan normal pasca putusan MK. Terlebih dengan segera ditetapkannya gubernur definitif, diharapkan agenda pembangunan daerah dapat semakin dipercepat. “Mudah-mudahan kita semua selalu diberkati Tuhan, dan semangat membangun Papua semakin kuat di bawah kepemimpinan yang baru. Tujuan kita satu, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua,” ungkapnya. Seruan Pj Gubernur ini menjadi pesan moral penting di tengah dinamika politik Papua. Ia berharap masyarakat tidak terprovokasi isu-isu yang beredar, melainkan tetap solid menjaga kedamaian dan mengedepankan kepentingan bersama.   Penulis: Jidan Editor: GF 16 Sep 2025, 13:43 WIT
Kogabwilhan III Gelar Trisula Open Championship 2025 Papuanewsonline.com, Mimika – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-6, Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III menggelar ajang bergengsi Trisula Open Championship 2025 di Timika, Papua. Kejuaraan menembak ini bukan sekadar ajang olahraga, melainkan momentum penting untuk memperkuat persatuan, sinergi, dan semangat kebersamaan antara TNI, Polri, serta masyarakat Papua. Kegiatan ini diikuti oleh jajaran pimpinan dan prajurit dari tiga matra TNI (AD, AL, AU), personel Polri, komunitas, hingga pecinta olahraga menembak dari berbagai daerah di Papua. Suasana kompetitif namun penuh persahabatan terasa kental sepanjang penyelenggaraan kejuaraan. Panglima Kogabwilhan III, Letjen TNI Bambang Trisnohadi, dalam sambutannya menegaskan bahwa kejuaraan ini bukan hanya perlombaan biasa, melainkan sarana mempererat hubungan aparat negara dengan masyarakat. “Trisula Open Championship adalah simbol persatuan dan kesatuan. Lewat olahraga, kita satukan langkah untuk menjaga keamanan, kedaulatan, dan keutuhan bangsa, khususnya di tanah Papua,” ujarnya. Selain itu, Letjen Bambang menekankan bahwa kegiatan ini juga menjadi wadah menumbuhkan semangat profesionalisme, sportivitas, dan kesiapsiagaan bagi setiap peserta. Kejuaraan ini bukan hanya tentang adu keterampilan menembak, tetapi juga tentang membangun rasa saling percaya dan memperkuat solidaritas. Antusiasme masyarakat yang ikut serta membuktikan bahwa olahraga bisa menjadi jembatan dalam menciptakan suasana yang positif dan harmonis. Partisipasi aktif peserta dari berbagai kalangan juga menunjukkan bahwa semangat persatuan dapat diwujudkan melalui kegiatan sederhana namun bermakna. Tidak hanya menggelar kompetisi olahraga, perayaan HUT Kogabwilhan III juga disemarakkan dengan berbagai kegiatan sosial. Mulai dari pembagian paket sembako, pemugaran sarana dan prasarana sosial masyarakat, pelayanan kesehatan gratis, hingga operasi bibir sumbing bagi anak-anak Papua. Menurut Letjen Bambang, rangkaian kegiatan ini adalah bentuk nyata komitmen TNI yang hadir bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan negara, tetapi juga sebagai mitra rakyat dalam meningkatkan kesejahteraan. “Kami ingin menunjukkan bahwa TNI tidak hanya hadir dengan pendekatan militer, tetapi juga dengan pendekatan humanis. Papua bukan sekadar wilayah strategis, tetapi rumah bagi saudara-saudara kita yang harus sejahtera dan merdeka dalam arti yang sebenarnya,” tegasnya. Dengan semangat Trisula Open Championship 2025, Kogabwilhan III berharap seluruh elemen bangsa, baik aparat maupun masyarakat, dapat terus bersatu padu demi Papua yang aman, damai, dan sejahtera.   Penulis: Jid Editor: GF 16 Sep 2025, 13:38 WIT
Pembangunan Mangkrak, Distrik Kuala Kencana "Boros" Rp150 Juta/Tahun untuk Kontrak Kantor Papuanewsonline.com, Mimika – Ironi pembangunan kembali mencuat di Kabupaten Mimika. Meski berada di wilayah perkotaan yang strategis, Distrik Kuala Kencana hingga kini belum memiliki kantor distrik permanen. Pembangunan gedung kantor baru yang sempat direncanakan malah terhenti akibat masalah pembebasan lahan yang tak kunjung selesai. Akibat mangkraknya proyek tersebut, pemerintah distrik terpaksa menyewa bangunan sebagai kantor sementara dengan biaya fantastis, yakni Rp150 juta per tahun. Fakta ini disampaikan langsung oleh Kepala Distrik Kuala Kencana, Yemi Gobay, saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPRK Mimika pada Senin (15/9/2025). “Pembangunan gedung baru masih terkendala lahan, sehingga untuk sementara kami kontrak bangunan dengan bayaran Rp150 juta per tahun,” jelas Yemi Gobay di hadapan anggota dewan. Menurut Yemi, kondisi ini bukan hanya membebani anggaran, tetapi juga menunjukkan lambannya penyelesaian masalah lahan di wilayah yang seharusnya paling mudah diakses pemerintah. “Kuala Kencana ini berada di kawasan kota, tetapi faktanya kami masih bekerja di kantor kontrakan,” imbuhnya. Ketua Komisi III DPRK Mimika, Herman Gafur, mengaku prihatin dengan situasi tersebut. Ia menilai Pemkab Mimika harus segera turun tangan menyelesaikan persoalan lahan agar pembangunan kantor distrik bisa dilanjutkan. “Kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan. Kuala Kencana itu berada dalam wilayah kota, jadi seharusnya punya kantor distrik permanen yang representatif, bukan menumpang di bangunan kontrakan,” tegas Herman. Selain itu, Herman juga menyoroti praktik klaim lahan yang kerap menjadi penghambat pembangunan infrastruktur publik di Mimika. Menurutnya, Pemkab harus bertindak tegas agar fasilitas pelayanan masyarakat tidak terus terhambat hanya karena kepentingan segelintir pihak. Tak hanya persoalan kantor distrik, Kuala Kencana juga menghadapi sejumlah masalah lain yang terungkap dalam RDP tersebut. Antara lain, pembangunan kantor Kelurahan Karang Senang yang masih mandek, serta desakan masyarakat di Utikini untuk segera membangun Puskesmas dan Pustu sebagai fasilitas kesehatan dasar. Herman menegaskan, Komisi III DPRK Mimika akan terus mengawal persoalan ini dan mendorong pemerintah daerah agar menempatkan pelayanan publik sebagai prioritas utama. “Jangan sampai masyarakat terus dirugikan hanya karena tarik-menarik kepentingan lahan. Pemerintah harus hadir, memastikan pembangunan berjalan, dan pelayanan masyarakat tidak terhenti,” pungkasnya.   Penulis: Jid Editor: GF  16 Sep 2025, 13:30 WIT
RDP Komisi III DPRK Mimika Ungkap Fakta Miris di Distrik Hoya Papuanewsonline.com, Mimika – Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi III DPRK Mimika dan empat kepala distrik kembali membuka realita miris pelayanan pemerintahan di daerah pedalaman. Salah satunya, Distrik Hoya, hingga kini belum memiliki kantor fisik untuk menunjang aktivitas pemerintahan. Kepala Distrik Hoya, Yeteni Tabuni, dalam RDP yang berlangsung Senin (15/9/2025), memaparkan bahwa kondisi ini membuat 45 pegawai distrik lebih banyak beraktivitas di Timika, pusat pemerintahan kabupaten. Hal itu terjadi bukan karena kelalaian, melainkan karena tidak adanya fasilitas kantor yang layak untuk bekerja. “Pegawai distrik tetap digaji oleh negara, tetapi tanpa kantor yang memadai, mereka akhirnya beraktivitas lebih banyak di Timika,” jelas Yeteni Tabuni. Ketua Komisi III DPRK Mimika, Herman Gafur, menegaskan bahwa persoalan ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Menurutnya, pelayanan pemerintahan di Hoya akan terus terhambat jika tidak segera ada langkah konkret dari Pemerintah Kabupaten Mimika. “Ini persoalan serius. Kita tidak bisa menyalahkan para pegawai, karena faktanya memang kantor distrik tidak ada. Ini harus segera dicarikan jalan keluar,” ujar Herman usai RDP yang digelar di Aula DPRK Mimika. Selain ketiadaan kantor, kendala transportasi menjadi isu besar lainnya. Akses menuju Distrik Hoya hanya dapat ditempuh melalui jalur udara, dengan biaya perjalanan fantastis, mencapai Rp180 juta sekali penerbangan. Biaya tinggi ini bukan hanya membebani pemerintah, tetapi juga menghambat mobilitas pegawai serta pelayanan dasar bagi masyarakat. “Kendala transportasi inilah yang hari ini kami dengar langsung, dan ini akan kami dorong ke Pemkab agar segera ada solusi yang nyata,” tegas Herman. Meski demikian, Kepala Distrik Hoya melaporkan bahwa kondisi keamanan di wilayahnya relatif kondusif. Layanan pendidikan pun berjalan dengan baik, meskipun masih terbatas. Namun, pelayanan kesehatan disebut masih memerlukan perhatian lebih serius dari pemerintah. RDP ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi arah pembangunan di Mimika, terutama di wilayah pedalaman yang kerap tertinggal dalam aspek infrastruktur dasar. Herman Gafur menutup pernyataannya dengan harapan besar agar hasil pertemuan ini tidak berhenti di meja rapat, tetapi ditindaklanjuti dengan kebijakan nyata. “Kami berharap RDP ini benar-benar menjadi bahan evaluasi dan langkah awal demi kelancaran layanan pemerintahan di Distrik Hoya,” pungkasnya.   Penulis: Jid Editor: GF. 16 Sep 2025, 13:26 WIT
Air Bersih Belum Juga Terwujud di Mimika Barat dan Tengah Papuanewsonline.com, Mimika – Program pengadaan air bersih tahun 2024 yang digadang-gadang akan menjadi solusi bagi warga Distrik Mimika Barat dan Mimika Tengah hingga kini tak kunjung terealisasi. Kondisi ini membuat masyarakat resah, sebab kebutuhan akan air bersih merupakan hak dasar yang mestinya segera dipenuhi pemerintah. Menanggapi keluhan warga, Komisi III DPRK Mimika angkat bicara. Ketua Komisi III, Herman Ghafur, menegaskan bahwa pihaknya akan mendorong investigasi menyeluruh untuk memastikan penyebab keterlambatan sekaligus menelusuri pihak yang bertanggung jawab. “Ini bukan hanya soal kerugian materi, tapi menyangkut hak dasar masyarakat untuk mendapatkan air bersih. Kalau ada kelalaian, pihak penyedia harus bertanggung jawab penuh,” tegas Herman Ghafur usai diwawancarai awak media, Senin (15/9/2025). Menurutnya, DPRK Mimika tidak akan tinggal diam melihat persoalan ini. Komisi III berkomitmen untuk terus mengawal jalannya investigasi, sekaligus memastikan ada transparansi dari semua pihak, baik pemerintah maupun pihak penyedia jasa. Selain menyoroti ketersediaan air bersih, Komisi III juga mendengar aspirasi lain dari warga, yakni soal mahalnya biaya transportasi dari wilayah pesisir menuju pusat kota. Warga menilai beban ongkos transportasi membuat mobilitas mereka semakin sulit, terlebih di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil. Herman Ghafur menyatakan, meskipun fokus utama adalah air bersih, pihaknya juga mendesak Dinas Perhubungan agar menghadirkan transportasi publik yang disubsidi pemerintah. Dengan begitu, masyarakat dapat menikmati layanan transportasi yang lebih terjangkau. Komisi III berharap langkah-langkah konkret dapat segera diambil, sehingga permasalahan air bersih dan transportasi tidak lagi menjadi mimpi panjang bagi masyarakat. “Kami targetkan pada akhir 2025 atau paling lambat awal 2026, warga sudah bisa merasakan dampak nyata dari pembangunan ini,” ujar Herman optimistis. Masyarakat kini menunggu bukti nyata dari komitmen pemerintah dan DPRK Mimika. Mereka berharap agar investigasi yang didesak Komisi III tidak sekadar wacana, tetapi benar-benar menghadirkan solusi bagi kebutuhan dasar yang paling mendesak.   Penulis: Jid Editor: GF 16 Sep 2025, 13:22 WIT
Rp600 Juta Dana Desa di Nawaripi Hasilkan Pembangunan Nyata Papuanewsonline.com, Mimika – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Mimika melakukan monitoring langsung penggunaan dana desa di Kampung Nawaripi, Senin (15/9/2025). Agenda ini difokuskan pada evaluasi realisasi program tahun anggaran 2024 sekaligus pengecekan progres pelaksanaan kegiatan tahun 2025. Dalam kesempatan itu, tim DPMK mengajukan sejumlah pertanyaan kepada pemerintah kampung berdasarkan usulan program yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBK) tahun sebelumnya hingga tahun berjalan. Kepala Kampung Nawaripi, Norman Ditubun, menegaskan bahwa pengelolaan dana desa dilakukan secara transparan dan akuntabel. Hasil pembangunan, kata dia, bisa disaksikan langsung oleh masyarakat di lapangan. “Semua program yang diusulkan melalui Musrenbang dan dikerjakan dalam APBK 2024 sudah terealisasi dengan baik di lapangan,” ujar Norman. Total dana desa yang dikucurkan ke Nawaripi pada tahun 2024 mencapai Rp600 juta. Dana tersebut dibagi rata ke 20 RT, masing-masing menerima Rp30 juta. Khusus 4 RT yang dihuni warga asli Kamoro, alokasi anggaran diprioritaskan untuk rehabilitasi rumah, termasuk penggantian pintu, jendela, hingga pengecatan rumah warga. Program ini menjadi bukti nyata bahwa dana desa benar-benar menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, terutama dalam meningkatkan kualitas hunian warga asli Kamoro. Ke depan, Norman menyampaikan bahwa pihaknya akan mengoptimalkan potensi Pendapatan Asli Kampung (PAK) melalui pengembangan wisata lokal di kawasan Mile 21 dan Gua Maria Pelindung Abadi. “Kalau sudah ada pendapatan asli yang masuk, saya pasti akan kembalikan dana desa, biar bisa diserahkan ke kampung lain,” ucap Norman optimistis. Selain sektor wisata, BUMDes Nawaripi juga akan dilibatkan sebagai pengelola dengan menawarkan harga terjangkau bagi masyarakat. Harapannya, langkah ini bisa meningkatkan ekonomi warga sekaligus memperkuat pendapatan asli kampung.   Penulis: Jid Editor: GF 16 Sep 2025, 13:19 WIT
Bareskrim Polri Ungkap Kasus Penelantaran dan Kekerasan Berat Anak Papuanewsonline.com, Jakarta – Direktorat Tindak Pidana Perlindungan Perempuan dan Anak serta Pemberantasan Perdagangan Orang (Ditipid PPA-PPO) Bareskrim Polri berhasil mengungkap kasus penelantaran dan kekerasan berat terhadap seorang anak perempuan berinisial AMK (9 tahun).Subdit II Direktorat PPA-PPO mengumumkan penangkapan dua tersangka, yakni SNK (42), ibu kandung korban, dan EF alias YA (40), pasangan SNK, Senin (15/9/2025).“Pada kesempatan hari ini kami sampaikan bahwa penyidik telah mengamankan dua orang tersangka, yaitu saudari EF alias YA dan saudari SNK, terkait tindak pidana penelantaran, kekerasan terhadap anak, serta penganiayaan berat,” ujar Kombes Pol. Ganis Setyaningrum.Menurut Ganis, kedua pelaku sejak lama tinggal bersama AMK dan saudara kembarnya, ASK, di wilayah Jawa Timur. Selama kurang lebih 8 tahun, korban mengalami kekerasan mendalam secara berulang.“Korban AMK mengalami kekerasan yang sangat berat, berbeda dengan yang dialami saudara kembarnya. Kondisi fisik korban jelas menunjukkan adanya penganiayaan. Motif masih kami dalami, namun diduga korban sengaja dibawa ke Jakarta untuk dibuang,” jelasnya.Ganis menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) serta Kementerian Sosial untuk melakukan pendampingan psikologis dan pemulihan bagi korban maupun saudara kembarnya.“Saat ini AMK berada dalam perlindungan Kemensos. Kondisinya mulai membaik, berat badan yang sebelumnya hanya 9 kilogram kini sudah meningkat menjadi 16–19 kilogram. Anak sudah bisa berjalan, berlari, bahkan rajin belajar membaca, menulis, dan mengaji,” ungkapnya.Selain itu, hasil pemeriksaan menunjukkan ASK, saudara kembar korban, juga mengalami kekerasan, meski berbeda tingkatannya. Penyidik tengah mendalami alasan mengapa terjadi perlakuan berbeda antara keduanya.“Proses penyidikan kasus ini memang memakan waktu panjang, karena korban mengalami trauma yang sangat berat. Setiap keterangan korban kami gali secara hati-hati dan mendetail, sambil dibantu kementerian terkait dan lembaga internal. Alhamdulillah, berkat kerja keras penyidik, akhirnya perkara ini bisa terungkap,” pungkas Kombes Pol. Ganis.Kedua tersangka saat ini telah diamankan di Rutan Bareskrim Polri, sementara penyidik masih mendalami kemungkinan adanya tindak pidana lain yang menyertai kasus ini. PNO-12 16 Sep 2025, 08:06 WIT
Polda Metro Jaya: Kebebasan Berpendapat di Jamin, Namun Perusuh di Pidana Papuanewsonline.com, Jakarta – Kepolisian Daerah Metro Jaya menegaskan bahwa penangkapan yang dilakukan dalam peristiwa kerusuhan beberapa waktu lalu bukan menyasar para pendemo, melainkan individu-individu yang terbukti melakukan tindakan anarkis dan melanggar hukum.Penegasan ini disampaikan oleh Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi dalam sesi doorstop bersama media, Senin (15/9). Ia menekankan bahwa kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum tetap dijamin dan dihormati, selama dilakukan sesuai aturan yang berlaku.“Yang kami tangkap, yang kami proses pidana bukan pendemo. Yang kami pidanakan adalah perusuh, perusak, pembakar, pengganggu ketertiban umum yang menyebabkan adanya gangguan pidana yang merugikan orang lain,” ujar Brigjen Pol Ade Ary.Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap sejumlah kelompok massa aksi yang telah melakukan pemberitahuan dan koordinasi dengan pihak kepolisian sebelum menyampaikan aspirasinya.“Dari beberapa massa aksi itu sudah berkomunikasi ya. Ini adalah satu keteladanan yang baik. Beberapa aksi sebelumnya juga dilakukan pemberitahuan oleh saudara-saudara kami,” katanya.Menurut Brigjen Pol Ade Ary, langkah preemtif dilakukan sejak awal sebagai upaya untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban.“Kegiatan himbauan dan penangkalan itu bagian dari tindakan preemtif. Saat ada pemberitahuan, penanggung jawab atau korlap datang ke kantor kepolisian, komunikasi dijalin. Kami sampaikan imbauan agar penyampaian pendapat dilakukan secara tertib, bersih, dan sopan,” jelasnya.Lebih lanjut, Brigjen Pol Ade Ary menegaskan bahwa proses penyidikan terhadap para tersangka kerusuhan dilakukan secara profesional dan sesuai dengan prosedur yang berlaku.“Penyidikan dilakukan secara hati-hati, cermat, dan tentu mengedepankan prinsip proporsional, profesional, transparan, dan akuntabel. Sekarang sudah masuk tahap penyidikan karena sudah ada tersangka yang ditahan,” ungkapnya.Penyidik, kata dia, masih terus mencocokkan keterangan saksi dengan tersangka, barang bukti, serta lokasi kejadian guna mendapatkan gambaran utuh peristiwa yang terjadi.“Penyidikan adalah proses untuk membuat terang peristiwa pidana dan menemukan siapa yang patut disangka. Saat ini penyidik terus bekerja, dan dalam waktu dekat akan dilakukan rilis resmi,” tambahnya.Untuk merespons kekhawatiran masyarakat soal kabar orang hilang pasca kerusuhan, Polda Metro Jaya telah membuka Posko Pengaduan Orang Hilang di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan.“Kami membuka posko ini sebagai bentuk kesiapsiagaan dan kepedulian. Masyarakat bisa melaporkan keluarga yang hilang ke hotline 0812-8559-9191. Posko ini beroperasi 24 jam,” terang Brigjen Pol Ade Ary.Polda Metro Jaya juga menjalin koordinasi dengan sejumlah pihak seperti Komnas HAM, Pemprov DKI, dan stakeholder lainnya guna mempercepat proses identifikasi dan pelaporan kepada publik.“Mindset kami: orang hilang adalah saudara kami juga. Kami akan bantu menelusuri dan memberikan informasi secepat mungkin,” tegasnya.Menanggapi adanya keterlibatan anak-anak dalam aksi beberapa waktu lalu, Brigjen Pol Ade Ary menjelaskan bahwa sebagian dari mereka diamankan untuk keselamatan karena tidak ada pendampingan orang dewasa.“Anak-anak itu kami amankan untuk dicegah agar tidak berada di lingkungan yang membahayakan. Banyak yang terpengaruh oleh provokasi dari media sosial dan pihak yang tidak bertanggung jawab," jelasnya.Ia juga mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam menggunakan media sosial, terutama menjelang kegiatan-kegiatan yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan.“Kami imbau agar kita semua bijak bermedsos. Aspirasi silakan disampaikan, itu hak warga negara, tapi mari kita jaga ketertiban bersama,” tutup Brigjen Pol Ade Ary. PNO-12 16 Sep 2025, 07:57 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru
lihat video 10 Feb 2023, 15:22 WIT