logo-website
Sabtu, 27 Sep 2025,  WIT
BERITA TAG Pemerintahan Homepage
Ceramah di Mabes Polri, UAS Tekankan Pentingnya Toleransi Beragama Papuanewsonline.com, Jakarta - Ulama Ustaz Abdul Somad menegaskan pentingnya menjaga toleransi beragama di Indonesia. Hal itu disampaikan saat UAS sapaannya memberikan ceramah di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/9/2025)."Maka kehadiran saya hari ini menyampaikan tetap pesan-pesan keagamaan terkait tentang toleransi," kata UAS usai kegiatan ramah tamah dan ceramah agama. UAS juga menekankan soal kekuatan mental dalam menghadapi tugas, serta menjadi seorang yang amanah. "Sesuai dengan saya sebagai tokoh agama Islam, sebagai guru, sebagai dosen, sebagai pendidik," ujarnya. UAS berharap dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan bisa memperkuat hubungan Polri dengan seluruh elemen masyarakat. "Itulah yang saya sampaikan, mudah-mudahan apa yang kami lakukan hari ini bisa memperkuat hubungan Kepolisian Negara Republik Indonesia dengan masyarakat, pengabdian di tengah masyarakat," ucapnya. Kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut bahwa, kegiatan ini diikuti oleh seluruh jajaran Polda, Polres, Polsek hingga Babinkamtibmas se-Indonesia. "Dimana kegiatan yang kita laksanakan hari ini tentunya adalah bagian dari upaya kita untuk terus bisa bersama-sama dengan ulama," ucap Sigit. Sigit menekankan, seluruh personel yang mengikuti kegiatan ini harus mampu merefleksikan ketika menjalankan tugasnya saat melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat. "Dan di dalam kegiatan ini tentunya kita bersama-sama mendengarkan nasihat, petuah dan juga bersama-sama berdoa untuk menjaga amanah yang diberikan bangsa, negara kepada kepolisian," tutur Sigit. "Dan kita sama-sama berdoa untuk terus menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia ini di tengah perbedaan yang ada terus terjaga. Sehingga toleransi, perbedaan yang ada tetap terus bisa kita jaga untuk tetap menjadi dalam satu kesatuan bingkai NKRI," tambah Sigit mengakhiri. PNO-12 26 Sep 2025, 21:19 WIT
Kapolda Maluku: Penegakan Hukum Sebagai Pilar Utama Bangkitkan Kepercayaan Masyarakat Papuanewsonline.com, Ambon – Kepala Kepolisian Daerah Maluku Irjen Pol. Prof. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si menegaskan reformasi penegakan hukum, bangun kepercayaan masyarakat dengan transparansi dan profesionalisme.Penegasan ini disampaikan Kapolda saat memimpin langsung rapat analisa dan evaluasi (Anev) penegakan hukum di ruang PJU Markas Polda Maluku, Tantui, Kota Ambon, Kamis (25/9).Didampingi Wakapolda Maluku, Brigjen Pol. Imam Thobroni, S.I.K., M.H, serta dihadiri seluruh jajaran Direktorat Reserse, fungsi penegakan hukum, hingga bidang pengawasan internal, Kapolda menekankan pentingnya reformasi penegakan hukum di Polda Maluku.Menurut Kapolda, penegakan hukum adalah pilar utama dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Setiap komplain dan pengaduan dari masyarakat harus menjadi perhatian serius karena di situlah cermin profesionalisme kepolisian terlihat.Beberapa faktor utama yang menjadi sumber ketidakpercayaan publik terhadap institusi Polri, kata Kapolda, yaitu perilaku kekerasan dan arogansi anggota di lapangan; perilaku koruptif dan pelayanan yang tidak optimal; kinerja penegakan hukum yang lambat; adanya diskriminasi hukum; serta penanganan kasus perempuan dan anak.Kapolda menjelaskan, masyarakat masih sering menemukan anggota berseragam yang bertindak di luar SOP seperti perilaku kekerasan dan arogansi anggota di lapangan. “Setiap tindakan yang berlebihan dan tidak sesuai aturan akan merusak citra institusi,” tegasnya.Perilaku koruptif dan pelayanan yang tidak optimal, juga menjadi faktor ketidakpercayaan masyarakat. "Tindakan tidak bersih serta pelayanan yang lamban menjadi sorotan masyarakat," katanya.Kinerja penegakan hukum yang lambat juga menjadi salah satu penyebab penurunan kepercayaan masyarakat kepada Polri. "Banyak laporan kasus kecil seperti curanmor, penipuan, dan kehilangan harta benda tidak ditangani dengan cepat. Kasus kecil justru sering berdampak besar bagi kepercayaan masyarakat. Respons cepat adalah kunci,” tambahnya.Adanya diskriminasi hukum, juga disorot oleh mantan Ketua STIK Lemdiklat Polri ini. Praktik “tajam ke bawah, tumpul ke atas” menimbulkan kesan ketidakadilan. Kasus yang melibatkan rakyat kecil kerap diproses cepat, sementara kasus dengan pihak berpengaruh terkesan lamban."Kasus-kasus sensitif seperti kekerasan terhadap perempuan dan anak juga harus mendapat perhatian serius agar korban mendapat keadilan," tegasnya, menyoroti penanganan kasus perempuan dan anak.Orang nomor 1 Polda Maluku ini menekankan adanya perbaikan dalam penegakan hukum. Seperti respons cepat terhadap kasus kecil namun banyak. "Penyelesaian kasus seperti pencurian, penipuan, atau perselisihan kecil harus segera diberikan jawaban kepada masyarakat agar mereka merasa dilayani," pintanya.Setiap direktorat, lanjut Kapolda, harus membuat target penyelesaian perkara secara profesional dan menyeluruh. Hindari diskriminasi hukum. "Semua kasus diperlakukan sama, tanpa melihat siapa pelapornya atau siapa pihak yang terlibat," tegasnya.Kapolda juga menekankan pentingnya peran pimpinan untuk mengawasi, mengarahkan, dan mengontrol kinerja anggota. Penanganan yang lambat atau tidak tuntas dapat memicu konflik horizontal di masyarakat. Oleh karena itu, transparansi dan kualitas kinerja harus ditunjukkan.Reformasi penegakan hukum, tegas Kapolda, tidak bisa ditawar. Jangan membuat masyarakat bertanya-tanya. "Tugas kita membuktikan kualitas kinerja Polri lewat kerja nyata, bukan janji. Profesional, transparan, dan berkeadilan adalah jalan satu-satunya untuk membangun kepercayaan publik,” pungkasnya. PNO-12 26 Sep 2025, 20:50 WIT
Brimob Maluku Sambangi SD Negeri Kariu: Wujud Nyata Kepedulian pada Generasi Muda Papuanewsonline.com, Maluku Tengah – Satuan Brimob Polda Maluku kembali menunjukkan perannya sebagai sahabat masyarakat. Melalui Patroli Sambang yang dilaksanakan pada Jumat pagi (26/9/2025) di SD Negeri Kariu, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah, tiga personel Kompi 4 Batalyon A Pelopor hadir bukan sekadar menjalankan tugas pengamanan, melainkan juga memberikan sentuhan kepedulian terhadap pendidikan dan masa depan anak-anak. Dipimpin Danton 2 Kompi 4 A Pelopor, Aipda Asrul P. Ely, patroli dimulai sekitar pukul 09.30 WIT. Para personel Brimob menyapa guru dan berinteraksi dengan 15 siswa-siswi SD Negeri Kariu, menciptakan suasana penuh keakraban yang membuat sekolah kecil di Pulau Haruku itu dipenuhi semangat baru. “Kami ingin anak-anak sejak dini memiliki rasa aman, disiplin, dan cinta tanah air. Kehadiran Brimob bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga mendekatkan diri kepada generasi penerus bangsa,” ujar Aipda Asrul. Kegiatan patroli sambang ini disambut antusias oleh para tenaga pendidik. Salah seorang guru SD Negeri Kariu menyampaikan apresiasinya karena kehadiran Brimob memberikan motivasi lebih bagi anak-anak. “Kami berterima kasih kepada Brimob yang mau peduli pada pendidikan anak-anak di sini. Mereka merasa senang, aman, dan termotivasi. Harapan kami kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut,” ungkapnya. Selain menyoroti pentingnya dukungan pada dunia pendidikan, sang guru juga menitipkan pesan perdamaian bagi masyarakat Kariu dan negeri-negeri tetangga. “Kami menghimbau seluruh warga, baik yang seiman maupun berbeda iman, agar tetap hidup rukun, saling menghormati, dan bersama-sama menjaga lingkungan yang aman serta damai demi masa depan anak-anak kita,” tambahnya. Kegiatan patroli ini tidak hanya sebatas upaya Brimob menjaga situasi kamtibmas, melainkan juga bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat. Melalui pendekatan humanis, aparat kepolisian berusaha mempererat hubungan dengan masyarakat di akar rumput, khususnya dunia pendidikan. Situasi selama kegiatan berlangsung aman, tertib, dan penuh suasana persaudaraan. Anak-anak tampak ceria menerima kehadiran Brimob, sementara para guru menilai kegiatan ini sebagai wujud sinergi antara aparat keamanan dan lembaga pendidikan. Melalui kegiatan ini, Brimob Polda Maluku menegaskan bahwa keberadaannya tidak hanya identik dengan operasi keamanan, tetapi juga menjadi mitra masyarakat dalam membangun generasi muda yang cerdas, tangguh, dan berkarakter. Dengan terus menjalin hubungan baik melalui kegiatan sosial dan edukatif, Brimob berharap dapat memperkuat persaudaraan lintas iman dan menumbuhkan semangat kebersamaan di Pulau Haruku serta seluruh Maluku.(GF)  26 Sep 2025, 20:38 WIT
Polres SBB Jamin Kamtibmas Tetap Kondusif, Pasca Aksi Pemalangan Jalan Warga Kaibobu Papuanewsonline.com, Ambon - Kapolres Seram Bagian Barat, AKBP Andi Zulkifli, S.I.K., M.M., menyampaikan pernyataan resmi terkait aksi pemalangan jalan yang dilakukan oleh warga Negeri Kaibobu, Kecamatan Seram Barat, pada Kamis pagi (25/9/2024) di ruas Jalan Trans Seram, Desa Waisarissa, Kecamatan Kairatu Barat.Menurut Andi, pihak kepolisian memahami aspirasi masyarakat, terutama menyangkut hak atas tanah adat. Namun, Ia menegaskan segala bentuk penyampaian aspirasi harus dilakukan dengan cara-cara yang damai dan tidak mengganggu ketertiban umum.“Kami memahami bahwa ini adalah persoalan agraria dan menyangkut hak ulayat yang dianggap penting oleh masyarakat. Namun, saya perlu tegaskan bahwa aksi pemalangan jalan seperti ini bukanlah langkah yang tepat, karena dapat berdampak pada kepentingan umum, terutama masyarakat yang menggunakan akses jalan utama tersebut,” ujar Kapolres.Kapolres menambahkan, Polres SBB telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten untuk mendorong penyelesaian secara musyawarah. Ia berharap semua pihak yang berkepentingan dapat hadir dan berkontribusi dalam proses mediasi.“Kami dari Polres SBB telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten untuk mengambil langkah-langkah penyelesaian secara damai. Kami mendorong semua pihak untuk duduk bersama untuk mencari solusi sesuai dengan hukum yang berlaku serta tetap menghormati pranata adat yang ada di Kabupaten Seram Bagian Barat,” lanjutnya.Lebih lanjut, Kapolres mengapresiasi sikap kooperatif warga Negeri Kaibobu yang akhirnya membuka kembali jalan setelah menerima imbauan dari Forkopimda dan aparat keamanan. Ia juga mengimbau seluruh masyarakat untuk menjaga stabilitas keamanan dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang belum jelas kebenarannya.“Saya berterima kasih kepada masyarakat Negeri Kaibobu yang telah membuka palang dan menghentikan aksi secara damai. Ini menunjukkan kedewasaan dalam menyikapi permasalahan, dan kami berharap semua pihak tetap menjaga semangat persaudaraan di tanah Seram ini,” tutup AKBP Andi Zulkifli. PNO-12 26 Sep 2025, 20:20 WIT
Indonesia-Kanada Perkuat Arah Kemitraan Strategis Papuanewsonline.com, Ottawa – Kunjungan resmi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke Kanada menandai babak baru dalam hubungan bilateral kedua negara. Dalam pertemuan bersejarah yang berlangsung di West Block, Parliament Hill, Ottawa, Rabu (24/09/2025), Presiden Prabowo disambut hangat oleh Perdana Menteri (PM) Kanada, Mark Carney. Kedua pemimpin negara tidak hanya membahas arah kerja sama strategis, tetapi juga menyaksikan langsung upacara penandatanganan sejumlah nota kesepahaman penting yang mencakup sektor ekonomi, perdagangan, investasi, hingga pertahanan. Kesepakatan pertama yang ditandatangani adalah Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA) oleh Menteri Perdagangan RI dan Menteri Perdagangan Internasional Kanada. Melalui perjanjian ini, Kanada berkomitmen menghapus 90,5 persen tarif impor terhadap produk asal Indonesia. Sebagai timbal balik, Indonesia akan meliberalisasi 85,8 persen pos tarif untuk produk Kanada. Selain membuka akses pasar lebih luas, ICA CEPA juga menghadirkan kepastian hukum, perlindungan investasi, serta regulasi perdagangan yang lebih transparan. Tidak hanya itu, kedua negara sepakat memperkuat kolaborasi di bidang UMKM, digital marketplace, hak kekayaan intelektual, serta perdagangan berkelanjutan. PM Carney menegaskan bahwa kesepakatan ini merupakan wujud nyata komitmen kedua negara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. Selain bidang ekonomi, penandatanganan nota kesepahaman juga dilakukan antara Kementerian Pertahanan RI dan Departemen Pertahanan Nasional Kanada. Kesepakatan ini memperluas ruang lingkup kerja sama pertahanan yang sebelumnya sudah dituangkan dalam memorandum pada Agustus 2025. Kerja sama ini mencakup pertukaran informasi, pelatihan militer, serta penguatan kapasitas pertahanan kedua negara, sekaligus mempertegas bahwa Indonesia dan Kanada memandang penting stabilitas keamanan regional dan global. Di luar ranah pemerintahan, hubungan antar dunia usaha juga semakin diperkuat. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Business Council of Canada (BCC) menandatangani MoU on Cooperation in Commerce, Trade, and Investment. Meski bersifat business-to-business (B2B), kesepakatan ini menjadi penopang penting bagi implementasi ICA CEPA. Melalui konektivitas langsung antar pelaku usaha, diharapkan kolaborasi dapat melahirkan lebih banyak investasi dan peluang bisnis di kedua negara. Presiden Prabowo dalam sambutannya menekankan bahwa Indonesia dan Kanada memiliki nilai dan kepentingan bersama dalam menciptakan kesejahteraan, menjaga stabilitas global, dan memperkuat kemitraan yang setara. “Hari ini bukan hanya sekadar penandatanganan dokumen. Ini adalah langkah nyata menuju hubungan Indonesia–Kanada yang lebih erat, saling menghormati, dan saling menguntungkan,” ujar Presiden Prabowo. Dengan rangkaian kesepakatan tersebut, kunjungan Presiden Prabowo ke Kanada menjadi momentum bersejarah yang mempertegas arah kemitraan strategis kedua negara untuk jangka panjang.(GF)  26 Sep 2025, 18:12 WIT
Wapres Gibran Ajak Santri Kuasai Teknologi untuk Pertanian Modern Papuanewsonline.com, Banyuasin — Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, menegaskan bahwa santri dan pesantren memiliki peran strategis dalam mendukung pembangunan pertanian modern berbasis teknologi. Hal itu disampaikan dalam acara silaturahmi bersama kiai, tokoh agama, guru ngaji, dan para santri di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Muliasari, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (25/9/2025). Dalam suasana penuh kehangatan, Wapres Gibran menyampaikan bahwa pesantren kini tidak hanya berfungsi sebagai pusat pendidikan agama, tetapi juga harus tampil sebagai motor penggerak perubahan di sektor-sektor vital bangsa, salah satunya pertanian. “Santri harus menjadi generasi yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga teknologi. Pertanian kita ke depan tidak lagi bisa mengandalkan cara-cara lama. Mekanisasi, digitalisasi, bahkan kecerdasan buatan harus menjadi bagian dari dunia pertanian kita,” tegas Gibran. Wapres menekankan bahwa penguasaan teknologi oleh generasi muda, termasuk santri, merupakan kunci penting dalam mendukung program kedaulatan pangan nasional yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto. Ia mencontohkan pemanfaatan drone untuk pemetaan lahan, kecerdasan buatan untuk analisis produksi, hingga sistem digital untuk distribusi pangan. Menurutnya, jika santri mampu menguasai teknologi, maka pesantren akan menjadi lumbung inovasi sekaligus pusat pemberdayaan masyarakat pedesaan. Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pesantren, dan organisasi keagamaan, khususnya Nahdlatul Ulama (NU). Dukungan NU terhadap program pangan nasional dianggap sebagai bukti nyata bahwa negara dan masyarakat dapat berjalan beriringan demi kemandirian pangan. “Kolaborasi pemerintah dengan pesantren dan NU adalah kekuatan besar. Bersama, kita bisa wujudkan pertanian yang mandiri, modern, dan berdaya saing global,” kata Wapres. Acara silaturahmi ini tidak hanya menjadi forum dialog, tetapi juga momentum untuk memperkuat peran pesantren dalam pembangunan bangsa. Para kiai, guru ngaji, dan tokoh agama yang hadir memberikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap dunia pesantren, terutama dalam konteks pengembangan ekonomi kerakyatan. Wapres Gibran menutup sambutannya dengan harapan agar santri terus meningkatkan kapasitas diri, baik dalam ilmu agama maupun penguasaan teknologi, sehingga dapat menjadi agen perubahan bagi masyarakat sekitar.(GF)  26 Sep 2025, 17:39 WIT
140 Personel Satgas FPU 7 MINUSCA Siap Menjalankan Misi Perdamaian PBB Papuanewsonline.com, Jakarta - Kepolisian Negara Republik Indonesia kembali mengirimkan 140 personel Satuan Tugas Formed Police Unit (FPU) 7 MINUSCA untuk bertugas dalam misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Republik Afrika Tengah. Kontingen ini terdiri dari 115 polisi laki-laki dan 25 polisi wanita, yang akan bertugas menjaga keamanan serta mendukung stabilitas di wilayah konflik yang masih rentan terhadap eskalasi kekerasan.Dalam keterangan resminya, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Karo Penmas Divhumas Polri, menegaskan bahwa pengiriman pasukan ini merupakan bagian dari amanat konstitusi Indonesia dalam menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian global.“Berangkat atas dasar amanat konstitusi, misi ini mencerminkan komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia, dan nilai-nilai kemanusiaan, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945,” ujar Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.Misi Satgas FPU 7 MINUSCA akan berlangsung selama satu tahun, dan dalam waktu dekat, para personel dijadwalkan untuk terlibat langsung dalam pengamanan pemilihan umum di Republik Afrika Tengah, yang rencananya digelar pada Desember 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya menjaga stabilitas politik dan keamanan di negara tersebut.Komandan Satgas, AKBP Norhayat, menjelaskan fokus utama dari penugasan ini adalah perlindungan terhadap warga sipil dan personel PBB.“Tentunya sebagai pasukan perdamaian PBB, misi kita adalah melaksanakan kegiatan protection atau perlindungan terhadap warga sipil, serta perlindungan personel PBB dan juga peralatannya,” imbuh AKBP Norhayat.Sementara itu, Brigjen Pol Trunoyudo kembali menegaskan komitmen kemanusiaan Polri dalam misi ini.“Dalam menjalankan misi ini, kami mengemban tanggung jawab kemanusiaan yang luhur. Satgas FPU 7 hadir untuk menjaga perdamaian dan ketertiban di wilayah konflik, memastikan perlindungan bagi warga sipil, serta menciptakan stabilitas yang berkelanjutan. Ini adalah wujud nyata kontribusi Indonesia bagi perdamaian dunia,” tegasnya. PNO-12 26 Sep 2025, 16:06 WIT
Kapolri Lepas Satgas FPU 7 MINUSCA dalam Misi Perdamaian PBB di Afrika Tengah Papuanewsonline.com, Jakarta - Kepolisian Negara Republik Indonesia secara resmi menggelar upacara pelepasan Satuan Tugas Formed Police Unit (FPU) 7 MINUSCA Bhayangkara, yang akan bertugas dalam misi pemeliharaan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Republik Afrika Tengah. Misi ini menjadi bagian dari kontribusi aktif Indonesia dalam mendukung stabilitas dan keamanan global.Upacara pelepasan dipimpin langsung oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, di markas besar Polri, sebagai wujud penghargaan atas dedikasi dan kesiapan para personel yang akan membawa nama baik bangsa dalam kancah internasional. Para personel FPU 7 telah menjalani berbagai pelatihan intensif sebagai bekal dalam menghadapi tantangan di wilayah misi.Dalam sambutannya, Kapolri menyampaikan bahwa keikutsertaan Polri dalam misi perdamaian dunia merupakan bagian dari diplomasi aktif Indonesia. “Polri aktif berpartisipasi dalam misi perdamaian PBB. Atas kontribusi tersebut, Indonesia menempati peringkat kelima dunia sebagai negara dengan kontribusi terbesar dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB. Capaian ini akan terus kita tingkatkan, sejalan dengan komitmen Indonesia yang disampaikan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Umum ke-80 PBB di New York, 23 September 2025,” ujar Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.Misi FPU 7 MINUSCA ini tidak hanya menunjukkan profesionalisme dan kemampuan Polri di tingkat internasional, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang berkomitmen terhadap perdamaian dunia. Dengan semangat Bhayangkara dan integritas tinggi, para personel diharapkan mampu menjalankan tugas dengan baik, menjaga nama baik bangsa, dan memberikan kontribusi nyata bagi stabilitas global. PNO-12 26 Sep 2025, 16:00 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru
lihat video 10 Feb 2023, 15:22 WIT