Papuanewsonline.com
Berita Pilihan Redaksi
Homepage
KPK Dorong Pendidikan Jadi Garda Terdepan Pemberantasan Korupsi
Papuanewsonline.com, Yogyakarta –
Pendidikan tidak hanya menjadi jembatan menuju masa depan yang lebih baik,
tetapi juga tembok kokoh yang melindungi bangsa dari praktik-praktik korupsi.
Kesadaran inilah yang digaungkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam
dua forum diskusi strategis bersama akademisi di Lembaga Layanan Pendidikan
Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V Yogyakarta dan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada
Selasa (12/8/2025). Ketua KPK, Setyo Budiyanto,
menegaskan bahwa pendidikan adalah salah satu kunci utama pemberantasan
korupsi. Menurutnya, kampus dan dunia pendidikan memiliki peran ganda: mencetak
sumber daya manusia unggul secara akademis, sekaligus membentuk karakter
berintegritas yang dapat menjadi teladan di tengah masyarakat. “Orang-orang yang memiliki
kredibilitas dan integritas akan menjadi teladan dalam menyebarkan nilai-nilai
integritas di lingkungannya,” ungkap Setyo di hadapan civitas akademika FH UGM. Berdasarkan Survei Penilaian
Integritas (SPI) Pendidikan Nasional 2024, indeks integritas pendidikan berada
di angka 69,5 atau kategori korektif. Angka ini menunjukkan masih adanya
praktik-praktik tidak berintegritas di lingkungan akademik, mulai dari
kecurangan ujian hingga penyalahgunaan kewenangan oleh pengajar maupun
pengelola kampus. Bagi KPK, kondisi ini bukan
sekadar catatan masalah, tetapi juga peluang untuk melakukan perbaikan
sistemik. Yogyakarta, yang dikenal sebagai kota pelajar, dinilai memiliki
potensi besar menjadi pusat pengembangan pendidikan antikorupsi di Indonesia. Kepala LLDIKTI Wilayah V, Setyabudi
Indartono, yang membuka kegiatan ini, mengapresiasi peran KPK dalam menggandeng
perguruan tinggi. Ia menegaskan bahwa pada 2023, LLDIKTI Wilayah V berhasil
meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dari KemenPANRB, dan kini
tengah berupaya menuju predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). “Jogja sebagai kota pendidikan
dapat menjadi teladan, bahkan menjadikan mata kuliah antikorupsi sebagai bekal
wajib bagi mahasiswa baru,” kata Setyabudi. KPK mendorong penguatan kurikulum
pendidikan antikorupsi mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Langkah ini dilakukan melalui kerja sama lintas kementerian/lembaga, termasuk Kementerian
Dalam Negeri, untuk membangun zona integritas di berbagai daerah. Ketua Pusat Kajian Antikorupsi
(Pukat) FH UGM, Totok Dwi Diantoro, menyebut bahwa pendidikan antikorupsi harus
menyentuh tiga level: individu, organisasi/lembaga, dan masyarakat. “Ini adalah investasi jangka
panjang yang memerlukan integrasi di semua lini pendidikan,” jelas Totok. Sementara itu, Direktur Caksana
Institute, Wasingatu Zakiyah, menekankan bahwa pendidikan antikorupsi bukan
hanya soal pengetahuan, tetapi juga keterampilan membangun karakter. Ia
mengingatkan pentingnya membentuk pola pikir dan perilaku antikorupsi sejak
dini agar generasi penerus tumbuh dengan fondasi moral yang kuat. Diskusi publik ini menjadi bukti
nyata bahwa pemberantasan korupsi tidak bisa hanya mengandalkan penegakan
hukum, tetapi harus dimulai dari membangun budaya integritas melalui
pendidikan. Dengan dialog terbuka, kemitraan kelembagaan, dan penguatan kurikulum,
KPK berharap perguruan tinggi mampu menjadi role model dalam membentuk
generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bersih dan berintegritas. “Jika pendidikan menjadi garda
terdepan, kita bisa melahirkan pemimpin-pemimpin masa depan yang tidak hanya
pintar, tetapi juga berani menolak dan melawan korupsi,” pungkas Setyo
Budiyanto. Penulis : GF Editor : GF
14 Agu 2025, 17:39 WIT
Kemensetneg Ajak Generasi Muda Semarakkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI
Papuanewsonline.com, Jakarta –
Semangat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia
semakin terasa di Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) pada Rabu
(6/8/2025). Melalui Biro Hubungan Masyarakat, Kemensetneg menyambut hangat
kunjungan mahasiswa Program Sarjana Fakultas Hukum Universitas Bengkulu dan Badan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya di Gedung
Krida Bhakti, Jakarta Pusat. Kunjungan ini bukan sekadar
agenda tatap muka, melainkan sarana edukasi sekaligus ajakan terbuka bagi
generasi muda untuk ikut terlibat aktif dalam menyemarakkan peringatan
kemerdekaan, sekaligus memahami peran strategis Kemensetneg dalam tata kelola
pemerintahan dan penyiapan agenda nasional berskala besar. Acara dimulai dengan pemaparan
seputar tugas dan fungsi Kemensetneg, yang disampaikan langsung oleh Deputi
Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kemensetneg, Dr. Yuli Harsono,
S.H., LL.M. Dalam paparannya, Yuli menekankan bahwa generasi muda adalah mitra
strategis pemerintah dalam menyukseskan visi Indonesia Emas 2045. “Pemerintah tidak bisa berjalan
sendiri. Kita membutuhkan peran aktif anak muda untuk memberikan ide segar,
kritik konstruktif, dan dukungan moral dalam setiap kebijakan yang
dicanangkan,” ujar Yuli. Para mahasiswa kemudian mendapat
materi dari Kepala Biro Humas Kemensetneg, Eddy Cahyono Sugiarto, yang
memaparkan program-program prioritas pemerintah dalam rangka HUT RI ke-80,
termasuk kegiatan seni, budaya, dan inovasi digital yang dirancang untuk
melibatkan partisipasi publik secara luas. “Peringatan kemerdekaan bukan
hanya milik pemerintah, tetapi milik seluruh rakyat. Mahasiswa sebagai agen
perubahan perlu memanfaatkan momentum ini untuk menebarkan semangat kebangsaan
dan persatuan,” jelas Eddy. Sesi yang menarik perhatian
peserta adalah paparan dari Ani Natalia, S.E., M.Ec., CPS., perwakilan
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Ani menyoroti keterkaitan
antara penerimaan pajak dan pembiayaan program-program pembangunan nasional,
termasuk agenda HUT RI ke-80. “Setiap rupiah pajak yang
dibayarkan masyarakat kembali kepada rakyat dalam bentuk fasilitas publik,
pendidikan, infrastruktur, dan program pemberdayaan. Kesadaran pajak adalah
salah satu bentuk cinta tanah air,” tegas Ani. Kegiatan ini juga memberikan
kesempatan bagi mahasiswa untuk bertanya langsung kepada para narasumber.
Beberapa peserta menyampaikan pandangan dan ide kreatif, mulai dari strategi
kampanye publik yang lebih inklusif hingga pemanfaatan teknologi digital untuk
menyemarakkan peringatan kemerdekaan di daerah masing-masing. Dengan suasana dialog yang hangat
dan inspiratif, para mahasiswa pulang membawa wawasan baru dan semangat untuk
menjadi bagian dari perjalanan panjang Indonesia menuju 2045. Penulis : GF
Editor : GF
14 Agu 2025, 16:40 WIT
Bantu Para Petani Baru, Prajurit Yonif 754 Kostrad Panen Padi di Timika
Papuanewsonline.com, Mimika – Suasana di
sawah SP 4 Distrik Wania, Kabupaten Mimika, Rabu (6/8/2025) pagi, terlihat
berbeda dari biasanya. Deretan prajurit berseragam loreng Yonif 754 Kostrad
tampak menyatu dengan para petani, memegang sabit dan turun langsung memanen
padi yang menguning. Kegiatan ini merupakan bagian
dari misi Yonif 754 Kostrad untuk mendukung program Ketahanan Pangan sekaligus
memberikan dukungan nyata kepada para petani baru di wilayah Timika. Setelah
sebelumnya sukses melaksanakan panen di homebase mereka, para prajurit kini
memilih untuk berbagi pengalaman, bertukar ilmu, dan memberikan bantuan tenaga
langsung di tengah masyarakat. Danyonif 754 Kostrad, Letkol Inf
Arief H. Usman, menegaskan bahwa kemajuan bersama hanya dapat dicapai bila
masyarakat dan TNI bahu-membahu membangun negeri. “Tanpa adanya kerjasama,
integrasi, dan koordinasi antara masyarakat dengan TNI, kemajuan bersama
pastinya akan terhambat,” ujarnya. Tak sekadar membantu memanen,
prajurit juga berdiskusi dengan para petani mengenai teknik perawatan sawah,
mulai dari pengelolaan air, pemupukan tepat waktu, hingga pengendalian hama
secara alami. Momen ini menjadi ajang transfer pengetahuan dua arah: prajurit
belajar kearifan lokal para petani, sementara masyarakat mendapatkan tips
pertanian yang lebih modern. Pak Imam (40), pemilik sawah
tempat kegiatan berlangsung, menyampaikan rasa terima kasihnya atas perhatian
dan bantuan para prajurit. “Yah terima kasih sebelumnya
untuk bantuan tenaga yang telah diberikan bapak-bapak tentara. Terima kasih
juga sudah mau bertukar pikiran tentang bagaimana caranya merawat sawah dengan
baik,” ujarnya sambil menikmati makan siang sederhana di pinggir sawah. Kehangatan interaksi ini membuat
batas antara prajurit dan warga seakan menghilang, berganti dengan semangat
kekeluargaan yang kental. Bagi Yonif 754 Kostrad, kegiatan
ini tidak hanya tentang memanen padi, tetapi juga membangun kemandirian pangan
dan memperkuat ketahanan sosial di daerah. Keikutsertaan prajurit dalam
aktivitas pertanian diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk terus
menggarap lahan, menjaga produktivitas, dan meningkatkan taraf hidup. Selain itu, kegiatan seperti ini
juga menjadi bentuk nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat—sebuah prinsip yang
selama ini menjadi landasan pengabdian prajurit. Penulis : Hendrik Editor : GF
14 Agu 2025, 14:57 WIT
JPU Kejari Mimika Tuntut Aipda Mesak Kromsian 18 Tahun Penjara
Papuanewsonline.com, Timika- Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Kejaksaan Negeri Mimika menuntut mantan ajudan Bupati Mimika Johanes Rettob yakni Aipda Mesak Kromsian dengan pidana 18 Tahun penjara.Sidang dengan agenda tuntutan terhadap Mesak Kromsian digelar di Pengadilan Negeri (PN) Timika, Kamis (14/8/2025). Sidang dipimpin oleh majelis hakim yang diketuai Ricky Emarza Basyir, dan Erzha Caesar Ainul Habian serta Anang Riyan Ramadianto sebagai anggota majelis, dan Panitera Pengganti Adi Joko Suntoro.
Dalam sidang tersebut tampak, Mesak Kromsian didampingi penasihat hukum di ruang sidang, sedangkan bertindak sebagai JPU Kejaksaan Negeri Mimika adalah Jaksa Imelda Irianti Simbiak dan Jaksa Evan Timotius Simon.
Sidang berlangsung tertutup untuk umum, namun JPU Kejari Mimika membenarkan bahwa terdakwa Aipda Mesak Kromsian dituntut 18 Tahun penjara.
Setelah mendengarkan tuntutan JPU Kejari Mimika, Ketua majelis Ricky Emarza Basyir
menunda persidangan hingga Kamis depan, dengan agenda pledoi atau pembelaan dari terdakwa Mesak Kromsian dan penasehat hukumnya.Sebelumnya Diketahui, Aipda Mesak Kromsian merupakan anggota Polri yang bertugas di Polres Mimika, Ia ditangkap satuan reskrim Polres Mimika, setelah diduga melakukan tindak pidana perlindungan anak dalam hal ini rudapaksa atau pemerkosaan yang terjadi pada 8 Januari 2025 di SP 4, Kelurahan Wonosari Jaya, Distrik Wania, Kabupaten Mimika.Aipda Mesak Kromsian ditangkap berdasarkan Laporan Polisi (LP) Nomor: LP/B/31//2025/SPKT/POLRES MIMIKA, POLDA PAPUA yang diterbitkan pada tanggal 10 Januari 2025 dengan pelapornya berinisial HD.
Tindakan bejat Mesak Kromsian ini terhadap korban yang merupakan seorang siswi kelas IX pada salah satu SMP di Kabupaten Mimika.(Hendrik)
14 Agu 2025, 12:43 WIT
Lanud YKU Timika Sambut Kunjungan Persahabatan dari Lanud Leo Wattimena Morotai Selatan
Papuanewsonline.com, Timika – Langit
cerah di atas Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Yohanis Kapiyau (YKU) Timika
pada Selasa (12/8/2025) menjadi saksi momen hangat penuh persaudaraan. Komandan
Lanud YKU, Kolonel Pnb Asri Efendi Rangkuti, secara langsung menyambut
kedatangan tamu kehormatan, Komandan Lanud Leo Wattimena Morotai Selatan,
Kolonel Pnb Anang Heru Setiyono, S.E., M.M., M.Han. Kunjungan ini bukan sekadar
seremoni protokoler, melainkan pertemuan strategis yang memadukan hangatnya
silaturahmi dengan diskusi serius seputar penguatan pertahanan udara di wilayah
timur Nusantara. Sejak tiba di Mako Lanud YKU,
rombongan dari Morotai disambut dengan salam militer yang khidmat, diiringi
senyum ramah dari jajaran perwira dan personel. Di ruang pertemuan, keakraban
segera terjalin melalui obrolan ringan sebelum beralih pada pembahasan inti:
meningkatkan koordinasi, memperkuat kesiapan operasi, dan menjaga kedaulatan
udara NKRI di kawasan strategis timur. “Kita adalah satu sayap yang
membentang di langit Nusantara. Sinergi dan soliditas antar-Lanud menjadi kunci
kekuatan pertahanan udara yang tangguh,” tegas Kolonel Pnb Asri Efendi
Rangkuti, menggambarkan pentingnya hubungan antar-pangkalan sebagai benteng
udara yang tak terpisahkan. Dalam pertemuan tersebut, kedua
komandan saling bertukar pandangan mengenai pembinaan personel yang profesional
dan adaptif, peningkatan kesiapan operasional satuan, hingga memperkuat sistem
pengamanan wilayah udara yang berbatasan langsung dengan jalur strategis
internasional. Kolonel Pnb Anang Heru Setiyono
menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat Lanud YKU. “Hubungan baik ini
harus terus dijaga dan diperkuat. Karakteristik wilayah timur yang khas
menuntut koordinasi lintas satuan yang solid demi menjaga keamanan dan kedaulatan
wilayah udara Indonesia,” ujarnya. Kunjungan ini juga menjadi simbol
harmonisasi kekuatan TNI AU di wilayah timur. Meskipun dipisahkan jarak yang
jauh, kedua Lanud menunjukkan bahwa koordinasi yang erat dapat menembus batas
geografis. Semangat ini sejalan dengan doktrin pertahanan udara terpadu yang
menempatkan sinergi sebagai elemen utama keberhasilan misi. Pertemuan diakhiri dengan sesi
foto bersama, yang bukan hanya menjadi dokumentasi formal, tetapi juga
pengingat akan komitmen kedua pihak untuk terus bekerja bahu-membahu menjaga
langit Indonesia. Penulis : Jidan
Editor : GF
14 Agu 2025, 03:06 WIT
20 Nyawa Diselamatkan, SAR Timika Bergerak Kilat di Perairan Puriri
Papuanewsonline.com, Mimika– Laut
Puriri yang biasanya tenang berubah menjadi arena penyelamatan dramatis pada
Rabu (13/8/2025) siang. Sebuah perahu susun yang mengangkut 20 penumpang dari
Pelabuhan Pomako menuju Agimuga mengalami nasib sial: kandas di muara Inauga
dan mati mesin di tengah perjalanan. Kejadian bermula ketika mesin
tempel perahu mendadak mati dan tak bisa dinyalakan kembali. Awak perahu sempat
mencoba berbagai cara, namun hasilnya nihil. Dalam kondisi terjebak di perairan
yang rawan gelombang pasang, mereka segera menghubungi kerabat di Timika untuk
meminta pertolongan. Informasi darurat itu lalu diteruskan ke Kantor Search And Rescue (SAR) Timika. Menerima laporan darurat
tersebut, Kepala Kantor SAR Timika, I Wayan Suyatna, langsung menginstruksikan
pengerahan tim penyelamat. Melalui Kasubsie Operasi dan Siaga, Charles Y.
Batlajery, tim SAR gabungan segera disiapkan. “Setelah laporan kami terima,
tidak ada waktu untuk menunda. Kami langsung memberangkatkan tim menggunakan
Rigid Buoyancy Boat (RBB) berkekuatan 600 PK menuju lokasi,” jelas Charles. Kecepatan tanggap inilah yang
menjadi kunci, mengingat posisi perahu yang berada di muara membuatnya rentan
terhantam arus balik. Setibanya di lokasi, tim rescue
mendapati seluruh penumpang masih berada di atas perahu dalam keadaan panik,
namun tidak ada yang terluka. Gelombang mulai meninggi dan arus air mengalir
deras menuju laut lepas. “Kami langsung menenangkan para
penumpang, memastikan semua memakai jaket pelampung, dan memindahkan mereka ke
kapal penyelamat satu per satu,” terang Charles. Dalam waktu singkat, seluruh 20
penumpang berhasil dievakuasi dengan aman menuju dermaga terdekat. Perahu yang
rusak kemudian diamankan agar tidak hanyut. Kepala Kantor SAR Timika, I Wayan
Suyatna, menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari koordinasi yang
solid antara SAR, masyarakat, dan pihak terkait. “Keselamatan masyarakat adalah
prioritas utama kami. Keberhasilan ini adalah bukti bahwa koordinasi dan respon
cepat bisa membuat perbedaan antara tragedi dan keselamatan,” ujarnya. Peristiwa ini menjadi pengingat
penting bagi nelayan, pengusaha perahu, dan masyarakat pesisir agar selalu
memastikan kesiapan mesin, bahan bakar, dan kelengkapan keselamatan sebelum
berlayar. Cuaca yang berubah cepat di wilayah Papua Tengah menuntut kewaspadaan
ekstra. Dengan berakhirnya operasi
penyelamatan ini tanpa korban jiwa, SAR Timika sekali lagi menunjukkan dedikasi
mereka sebagai garda terdepan dalam menjaga keselamatan di perairan Papua. Penulis : Jidan
Editor : GF
14 Agu 2025, 02:38 WIT
Seka: Tari yang Menyatukan Hati dan Budaya
Papuanewsonline.com, Mimika – Suasana
meriah memenuhi GOR SP 5 Timika pada lomba Tari Seka yang menjadi bagian dari
rangkaian perayaan HUT RI ke-80. Meski cuaca kurang bersahabat dan tantangan
teknis tak terhindarkan, semangat para peserta dan penonton tetap membara. Dari
25 tim yang terdaftar, 17 di antaranya hadir dan menampilkan kemampuan terbaik
mereka dalam membawakan tarian yang sarat makna bagi masyarakat Papua,
khususnya Suku Kamoro. Tiga juri dihadirkan untuk
menilai, masing-masing dari latar belakang berbeda: praktisi seni budaya
Dominggus Kapiyau, tokoh pendidikan Septinus Arwakum, dan akademisi Stefanus
Rahangiar. Ketiganya bukan hanya memahami tarian secara teknis, tetapi juga menghayati
nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Dominggus Kapiyau, juri senior
yang memegang lisensi resmi dari Taman Budaya Dewan Kesenian Tanah Papua sejak
2003, menegaskan bahwa lomba ini bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah
edukasi budaya. “Seka ini sudah ada sejak leluhur. Tradisi ini dikenal oleh
generasi 50-an hingga 80-an. Secara historis, ia adalah tari pergaulan
muda-mudi, bahkan ajang mencari jodoh,” ujarnya. Keterbatasan waktu persiapan
menjadi salah satu faktor mengapa tidak semua pendaftar hadir. “Mungkin karena
waktunya terlalu sempit, sekitar seminggu atau kurang. Mereka butuh latihan,
sementara waktunya tidak cukup, jadi banyak yang mundur,” jelas Dominggus. Dalam penilaian, para juri
menyoroti beberapa kekurangan teknis, seperti formasi setengah lingkaran yang
seharusnya penuh melingkar. Ada pula peserta yang tidak mematuhi petunjuk
teknis lomba. Meski demikian, panitia tetap memberikan kelonggaran demi menjaga
suasana kondusif dan kebahagiaan peserta. Dominggus menuturkan bahwa pada
masa lalu, tarian Seka dibawakan dengan iringan gitar dan ukulele buatan
tangan. Pemain musik berada di tengah, sementara penari berputar di
sekelilingnya. Dalam budaya Yop dan Seka, interaksi penari menjadi sarana
perkenalan hingga pencarian pasangan hidup. “Banyak perkawinan yang berawal
dari Seka ini,” ungkapnya. Pesan penting yang ditegaskan
juri adalah membedakan fungsi dan kostum tarian. “Kalau tari pergaulan, pakai
pakaian biasa yang rapi. Pakaian adat digunakan untuk penyambutan tamu penting
seperti presiden atau gubernur. Kalau di lomba, tidak perlu pakaian adat,”
katanya. Lomba ini menjadi sarana
memperkenalkan dan melestarikan warisan leluhur kepada generasi muda. Selain
menjaga orisinalitas budaya, kegiatan ini juga berpotensi mengembangkan
pariwisata daerah. Meskipun ada kendala, antusiasme masyarakat menjadi bukti
bahwa tradisi ini tetap hidup dan relevan.
Penulis : Cori Editor : GF
13 Agu 2025, 23:46 WIT
Perkuat Pertahanan dari Hulu: Kemenko Polkam Matangkan Strategi Pencegahan Korupsi
Papuanewsonline.com, Depok -
Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) menegaskan
komitmen untuk menutup celah korupsi sejak dari hulu dengan merumuskan
langkah-langkah strategis di empat sektor yang selama ini dianggap rawan: pengadaan
barang dan jasa (PBJ), perizinan, penerimaan negara, serta lembaga jasa
keuangan (LJK). Komitmen ini diwujudkan
melalui Rapat Kerja Satgas Desk Koordinasi Pencegahan Korupsi dan
Perbaikan Tata Kelola yang dilaksanakan di Depok, Jawa Barat, Selasa
(12/8/2025). Dalam pertemuan tersebut, masing-masing satgas diminta mematangkan
rencana kerja untuk periode Agustus–Desember 2025, lengkap dengan rencana
kegiatan, timeline, dan target output yang terukur. “Aspek pencegahan harus dimulai
dengan perencanaan yang jelas, indikator keberhasilan yang konkret, dan
koordinasi lintas kementerian/lembaga yang efektif. Itulah yang kita bahas hari
ini,” tegas Asisten Deputi Penegakan Hukum Kemenko Polkam, Dwi Agus Prianto. Perwakilan Koordinator Satgas
PBJ, Donald S Panjaitan, menyoroti masih adanya praktik mark-up harga dan
pengaturan pemenang tender, meski sistem elektronik seperti SPSE, SIRUP, dan
E-Katalog telah diimplementasikan. “Teknologi hanyalah alat. Tanpa pengawasan
yang kuat dan koordinasi antar K/L, penyimpangan akan tetap terjadi,” ujarnya. Satgas PBJ merekomendasikan
penguatan kapasitas SDM pengadaan, pemanfaatan big data analytics untuk
mendeteksi anomali harga, serta bimbingan teknis terukur kepada penyelenggara
pengadaan di daerah. Koordinator Satgas Perizinan,
Kukuh Agung Pribadi, menekankan reformasi regulasi untuk memangkas tumpang
tindih aturan dan menyederhanakan prosedur. “OSS harus benar-benar
menjadi single gateway perizinan, bukan sekadar formalitas.
Transparansi dan kecepatan layanan akan menghilangkan ruang untuk pungutan
liar,” jelasnya. Satgas ini juga mengusulkan
optimalisasi tracking system perizinan dan evaluasi berkala terhadap
pelayanan publik di daerah. Wakil Koordinator Satgas
Penerimaan Negara, Diah Yuliastuti, mengungkap masih rendahnya kesadaran
pendaftaran fidusia serta adanya celah kebocoran pada Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP). “Kuncinya ada pada integrasi data antar K/L dan pemanfaatan teknologi
untuk memantau penerimaan secara real-time,” katanya. Langkah yang diusulkan antara
lain pemetaan sumber penerimaan, analisis potensi, penertiban administrasi
fidusia, serta peningkatan koordinasi dengan OJK untuk mengawasi transaksi
berisiko. Koordinator Satgas LJK, Syahril,
menegaskan pencegahan korupsi di sektor jasa keuangan harus mengikuti
standar United Nations Convention Against Corruption (UNCAC) dan
mematuhi Peraturan OJK Nomor 12 Tahun 2024 tentang Strategi Anti Fraud. “Gap analysis, penguatan whistleblowing
system, dan audit kepatuhan menjadi prioritas. Sektor ini krusial karena
menyangkut kepercayaan publik terhadap sistem keuangan nasional,” ujarnya. Rapat ini menghasilkan sejumlah
rekomendasi konkret: Bimbingan teknis dan pengawasan berbasis teknologi di
sektor PBJ, Perbaikan sistem OSS dan penyederhanaan regulasi perizinan,
Integrasi data fidusia untuk mengoptimalkan PNBP, Peningkatan pengawasan dan
deteksi dini transaksi berisiko di LJK. Staf Khusus Menko Polkam Bidang
Penegakan Hukum dan Peraturan Perundang-Undangan, Sugeng Purnomo, menutup rapat
dengan penegasan bahwa pencegahan korupsi harus dilakukan secara sistemik. “Kita tidak hanya bicara
penindakan, tapi memastikan tata kelola yang bersih sejak perencanaan. Inilah
bentuk keseriusan pemerintah dalam mewujudkan birokrasi yang transparan dan
bebas korupsi.” Kegiatan ini dihadiri Staf Khusus
Menko Polkam, tenaga ahli Kejaksaan, dan perwakilan Aparat Pengawas Intern
Pemerintah (APIP) dari berbagai kementerian dan lembaga. Penulis : GF Editor : GF
13 Agu 2025, 22:44 WIT
Kemenko Polkam Tegaskan Peran Strategis Talenta Global Indonesia
Papuanewsonline.com, Jakarta - Kementerian
Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) menegaskan komitmennya
untuk mengoptimalkan kontribusi strategis diaspora Indonesia dalam pembangunan
nasional. Hal ini disampaikan dalam forum internasional Diaspora Global Summit
2: Connecting Global Talent with Home yang diselenggarakan oleh Indonesian
Diaspora Network United (IDN-U) di Jakarta, Selasa (12/8/2025). Forum ini menjadi ruang dialog
terbuka antara diaspora Indonesia dari berbagai negara dengan pemangku
kebijakan nasional, membahas kontribusi diaspora di sektor-sektor kunci seperti
sains, teknologi, teknik, matematika (STEM), kewirausahaan, dan diplomasi
ekonomi. Isu strategis yang diangkat meliputi perekrutan talenta diaspora ke
dalam ekosistem pembangunan, penyempurnaan regulasi perbankan bagi diaspora
eks-WNI, wacana pemberlakuan kewarganegaraan ganda, serta gagasan skema Overseas
Citizenship of Indonesia (OCI) yang memberikan hak-hak tertentu bagi diaspora
tanpa harus melepaskan kewarganegaraan Indonesia. Deputi Bidang Koordinasi Politik
Luar Negeri Kemenko Polkam, Mohammad K. Koba, menegaskan bahwa diaspora adalah
aset bangsa yang tidak boleh diabaikan. “Diaspora Indonesia bukan sekadar
bagian komunitas di luar negeri. Mereka adalah aset yang harus didengar dan
diberdayakan, terutama untuk memperkuat daya saing bangsa di panggung global,”
ujarnya. Koba juga menyoroti peran penting
diaspora dalam memajukan sektor STEM yang menjadi kunci transformasi menuju Indonesia
Emas 2045. Kontribusi mereka dinilai sejalan dengan arah pembangunan nasional
dalam Asta Cita yang berfokus pada peningkatan kualitas SDM, penguatan daya
saing ekonomi, dan pembangunan yang inklusif. Salah satu langkah afirmatif yang
telah dijalankan pemerintah adalah penerapan Kartu Masyarakat Indonesia di Luar
Negeri (KMILN) untuk memperkuat ikatan identitas diaspora dengan tanah air.
Namun, Kemenko Polkam menilai regulasi tersebut masih perlu disempurnakan agar
mampu menjawab tantangan dan kebutuhan diaspora secara lebih konkret, baik dari
sisi akses layanan publik, peluang investasi, hingga transfer pengetahuan dan
teknologi. Acara ini turut dihadiri oleh
sejumlah tokoh nasional seperti Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi
Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan; Ketua Dewan Ekonomi Nasional; Menteri
Pariwisata; Wakil Menteri Luar Negeri; perwakilan kementerian/lembaga; pelaku
usaha; akademisi; hingga profesional diaspora yang datang dari berbagai negara.
Kehadiran lintas sektor ini menunjukkan keseriusan pemerintah dan masyarakat
dalam membangun kemitraan yang berkesinambungan dengan diaspora. Melalui forum seperti Diaspora
Global Summit 2, pemerintah berharap dapat memperkuat diplomasi ekonomi,
memperluas jaringan profesional, dan memfasilitasi kolaborasi strategis yang
akan memberikan dampak langsung pada kemajuan bangsa. Kemenko Polkam menegaskan
akan terus mendorong koordinasi lintas kementerian dan lembaga, agar potensi
diaspora tidak hanya diakui, tetapi juga diintegrasikan secara nyata ke dalam
kebijakan pembangunan nasional. “Pemerintah hadir untuk
memastikan bahwa setiap potensi diaspora menjadi kekuatan nyata dalam membangun
negeri. Sinergi ini bukan sekadar wacana, tetapi menjadi pilar penting dalam
perjalanan Indonesia menuju 2045,” pungkas Koba.
Penulis : GF Editor : GF
13 Agu 2025, 22:35 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru