logo-website
Sabtu, 27 Sep 2025,  WIT
BERITA TAG Pendidikan Homepage
Akademisi UMSU: Tindakan Tegas Polri Menghadapi Massa Anarkis Sesuai Prinsip Negara Hukum Papuanewsonline.com, Medan – Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Dr. Alpi Sahari, SH., M.Hum., menegaskan bahwa langkah Polri dalam membubarkan massa anarkis bukan merupakan bentuk brutalitas, melainkan upaya menjaga keamanan dan melindungi kepentingan masyarakat secara luas.Menurutnya, perlu ada pemisahan yang jelas antara aksi unjuk rasa yang sah dan tindakan anarkis. Dalam konteks penyampaian aspirasi, Polri berkewajiban memberikan pelayanan dan pengawalan agar peserta aksi merasa aman. Namun, ketika unjuk rasa berubah menjadi tindakan perusakan dan mengganggu ketertiban umum, Polri memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan tegas dan terukur."Dalam negara hukum, Polri bertugas memastikan aspirasi masyarakat tersampaikan dengan aman. Tetapi ketika situasi berubah menjadi anarkis, Polri wajib bertindak untuk melindungi keselamatan publik dan mencegah kerusakan fasilitas umum," ujar Alpi di Medan, Senin (1/9).Terkait insiden tewasnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang menjadi korban saat terjadi kericuhan, Alpi menyampaikan bahwa peristiwa tersebut merupakan duka bersama yang tidak diinginkan siapa pun. Menurutnya, insiden itu tidak serta-merta bisa dimaknai sebagai kesengajaan dari aparat kepolisian."Affan adalah seorang pekerja yang meninggal dalam situasi yang tidak kita harapkan. Namun, menilai peristiwa ini harus berdasarkan analisis hukum pidana yang objektif, bukan asumsi atau emosi," tegas Alpi, yang juga pernah menjadi saksi ahli dalam kasus tragedi Kanjuruhan Malang.Dalam perspektif hukum pidana, Alpi menjelaskan pentingnya memahami teori kausalitas untuk menilai akibat dari suatu peristiwa. Ada beberapa pendekatan yang relevan, seperti meist wirksame bedingung (mencari penyebab utama), ubergewichtstheorie (faktor dominan yang paling berpengaruh), dan art der werdens theorie (sebab yang secara kodrati memunculkan akibat).Ia menegaskan, insiden tersebut tidak dapat dijadikan pembenaran bagi amarah massa untuk menyerang aparat atau merusak fasilitas kepolisian."Polisi lahir dari masyarakat, bekerja untuk masyarakat, dan bertugas menjaga ketertiban yang menjadi kebutuhan bersama. Karena itu, penyerangan terhadap institusi Polri tidak bisa dibenarkan," ujarnya.Lebih jauh, Alpi menilai tindakan tegas Polri sejalan dengan konsep hukum pidana tentang keadaan darurat, di mana tindakan tertentu yang pada awalnya tidak diperbolehkan, menjadi sah ketika diperlukan demi kepentingan umum.Selain itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari tokoh politik, agama, adat, akademisi, hingga orang tua, untuk berperan aktif memberikan pemahaman kepada publik agar tidak mudah terprovokasi."Stabilitas keamanan adalah syarat utama menuju tercapainya kesejahteraan bangsa. Karena itu, mari saling mengingatkan untuk menjaga ketertiban dan persatuan, sebagaimana ajaran watawa saubil haq watawa saubil sabr," pungkasnya. PNO-12 04 Sep 2025, 14:05 WIT
Ketua YPMAK: Pendidikan Jadi Jalan Utama Bangun SDM Mimika yang Tangguh Papuanewsonline.com, Mimika – Direktur Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), Dr. Leonardus Tumuka, menyerukan pentingnya membangun sumber daya manusia (SDM) Mimika secara berkesinambungan. Pesan tersebut ia sampaikan saat membawakan kuliah umum di Universitas Timika bertajuk “Membangun SDM Mimika yang Berkelanjutan dan Bersinergi” di Timika, Senin (1/9/2025). Dalam paparannya, Dr. Tumuka menekankan bahwa kualitas SDM merupakan persoalan mendasar di Papua. Lemahnya kapasitas dan ketidakberlanjutan program pembangunan kerap menjadi penghambat kemajuan. Ia menilai bahwa sering kali setiap pergantian kepemimpinan justru diiringi dengan perubahan kebijakan, sehingga kesinambungan pembangunan terputus dan masyarakat menjadi korban dari kebijakan yang tidak sinkron. “Pembangunan harus dipahami sebagai kesepakatan bersama. Siapa pun pemimpinnya, wajib melanjutkan apa yang sudah ada, bukan memulai lagi dengan cara baru,” tegas Dr. Tumuka disambut tepuk tangan peserta. Ia menambahkan, keberlanjutan pembangunan hanya akan tercapai apabila ada sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, partai politik, pelaku usaha, lembaga pendidikan, hingga masyarakat sipil. Tanpa koordinasi yang terarah, kata dia, kebijakan hanya akan berhenti pada retorika tanpa realisasi nyata. Lebih jauh, Dr. Tumuka menekankan bahwa pendidikan harus ditempatkan sebagai prioritas utama. Menurutnya, kualitas SDM menentukan daya tahan sebuah bangsa. “Kalau SDM tidak kuat, bangsa mudah dihancurkan. Pendidikan adalah fondasi utama, bahkan lebih penting daripada ekonomi,” ujarnya menekankan. Ia juga mengingatkan bahwa arah pembangunan harus jelas sejak awal agar bisa dijalankan lintas generasi. Dengan begitu, siapa pun pemimpin yang menjabat tetap dapat melanjutkan visi bersama tanpa harus memulai dari nol. “Kalau semua paham arah yang dituju, maka pembangunan akan berkesinambungan dan memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” ucapnya. Kuliah umum tersebut ditutup dengan ajakan Dr. Tumuka kepada seluruh civitas akademika Universitas Timika  untuk bersatu membangun SDM yang unggul dan berdaya saing. Menurutnya, kebersamaan dan komitmen akan menjadi kunci dalam mewujudkan mimpi besar Indonesia Emas 2045. Penulis: Bim Editor: GF 01 Sep 2025, 21:44 WIT
Pelajar Mimika Dibekali 4 Konsensus Kebangsaan, Perkuat Jiwa Nasionalisme di Era Digital Papuanewsonline.com, Mimika – Suasana serius namun penuh semangat tampak di salah satu aula kegiatan di Mimika pada Kamis (28/8/2025). Ratusan pelajar tingkat SMA dan SMK sederajat duduk rapi, menyimak paparan demi paparan yang disampaikan dalam acara sosialisasi nilai-nilai dasar 4 konsensus kebangsaan. Kegiatan yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Mimika ini menghadirkan sekitar 250 pelajar. Sosialisasi tersebut merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental Tahun Anggaran 2025, sebuah program yang dirancang untuk memperkuat karakter bangsa, khususnya di kalangan generasi muda. Materi yang disampaikan tidak hanya berfokus pada pemahaman Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta Bhineka Tunggal Ika, tetapi juga mencakup wawasan kebangsaan, bela negara, pembauran kebangsaan, hingga sejarah perjuangan bangsa. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Mimika, Frans Kambu, yang turut hadir dalam kegiatan itu menegaskan bahwa Mimika dengan keberagaman suku dan budaya merupakan cerminan nyata miniatur Indonesia. “Kita di Mimika hidup dalam keberagaman. Perbedaan budaya, adat istiadat, agama, bahkan tingkat ekonomi bisa saja memicu gesekan, termasuk di kalangan pelajar. Karena itu, penting sekali bagi anak-anak kita untuk dibekali dengan pemahaman kebangsaan yang kuat,” ujarnya. Lebih lanjut, Frans juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi generasi muda saat ini, yakni derasnya arus informasi di era digital. Media sosial yang seharusnya menjadi sarana komunikasi dan edukasi sering kali disalahgunakan untuk menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian. “Nilai-nilai Pancasila bisa terkikis jika pelajar tidak bijak menggunakan teknologi. Kami ingin mereka memahami bahwa menjaga persatuan bangsa juga berarti menjaga etika dan sikap saat bermedia sosial,” tambahnya. Para pelajar yang hadir menyambut baik kegiatan ini. Banyak di antara mereka merasa bahwa sosialisasi seperti ini membuka wawasan baru tentang arti penting persatuan, toleransi, dan cinta tanah air. Dengan materi yang disampaikan secara interaktif, suasana kegiatan tidak hanya formal, tetapi juga mampu mengajak peserta untuk berpikir kritis tentang peran mereka sebagai generasi penerus bangsa. Kegiatan ini diharapkan tidak hanya berhenti pada pemahaman, tetapi juga mampu mendorong lahirnya aksi nyata dari para pelajar. Dengan bekal nilai-nilai kebangsaan, mereka diharapkan bisa menjadi agen perubahan positif di sekolah, lingkungan masyarakat, hingga dunia maya. Penulis: Jidan Editor: GF 29 Agu 2025, 00:56 WIT
Dari Pojok Baca ke Kesadaran Sampah: Mahasiswa PKM Ubah Wajah Kampung Ayuka Papuanewsonline.com, Mimika – Suasana berbeda tampak di Rumah Pintar Kampung Ayuka, Distrik Mimika Timur Jauh, Rabu (27/8/2025). Puluhan anak-anak hingga orang dewasa berkumpul dengan wajah antusias mengikuti rangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang digelar mahasiswa STIE Jambatan Bulan, kelompok 2. Mengusung tema "Kampung Ayuka Cerdas Literasi, Peduli Sampah, Peduli Lingkungan", program ini menghadirkan pendekatan yang menyentuh dua hal mendasar dalam kehidupan sehari-hari: membangun budaya literasi dan meningkatkan kesadaran lingkungan. Program ini diikuti oleh sekitar 60 peserta, terdiri atas anak-anak, remaja, hingga masyarakat dewasa. Beberapa kegiatan unggulan yang dilakukan antara lain Optimalisasi Pojok Baca melalui donasi buku bacaan baru dan dekorasi kreatif di Rumah Pintar, menjadikannya lebih menarik dan ramah bagi anak-anak, Sosialisasi pengelolaan sampah sejak usia dini dengan metode sederhana dan menyenangkan, Media papan edukasi "Umur Sampah Terurai" untuk mengajarkan secara visual berapa lama sampah tertentu bisa hancur di alam dan Penyediaan alat pembakaran minim asap, sebagai solusi inovatif untuk mengurangi volume sampah tanpa mencemari udara. Ketua Kelompok 2, Beni Erens Bilmaskosu, menuturkan bahwa kegiatan ini lahir dari keprihatinan mahasiswa terhadap rendahnya budaya membaca serta masalah pengelolaan sampah di kampung. “Kami ingin anak-anak Ayuka punya minat baca yang tinggi, tapi juga peka terhadap lingkungannya. Buku dan sampah mungkin terlihat berbeda, tapi keduanya sangat berhubungan dengan kualitas hidup. Dengan literasi, pikiran mereka akan lebih terbuka. Dengan lingkungan bersih, hidup mereka lebih sehat,” ujarnya. Kegiatan PKM ini mendapat dukungan dari Kepala Sekolah SD Negeri Ayuka, perwakilan Kepala Kampung Ayuka, hingga pengelola Rumah Pintar PT Freeport Indonesia (PTFI). Rumah Pintar sendiri merupakan program pendidikan non-formal yang telah berdiri sejak 2018, hasil kerja sama PTFI dengan mitra lokal. Kehadirannya menjadi ruang belajar alternatif bagi anak-anak kampung, dan kini mendapat tambahan energi baru dari mahasiswa melalui PKM. Seorang guru SD Negeri Ayuka yang turut hadir menuturkan bahwa kegiatan mahasiswa ini memberi warna baru di kampung. “Anak-anak jadi semangat membaca dan mulai bertanya banyak hal tentang sampah. Ini efek positif yang jarang sekali mereka dapatkan dari kegiatan biasa,” ungkapnya. Program PKM ini bukan hanya sekadar kegiatan sehari, melainkan diharapkan menjadi awal dari perubahan jangka panjang. Mahasiswa STIE Jambatan Bulan berharap masyarakat Ayuka bisa terus merawat pojok baca yang telah dihiasi, menggunakan media edukasi sampah secara konsisten, serta melanjutkan budaya literasi dan peduli lingkungan yang sudah ditanamkan. “Kami sadar perubahan besar tidak bisa dilakukan sekali jalan. Tapi dengan langkah kecil, yaitu membaca buku dan peduli sampah, kami percaya Ayuka bisa jadi contoh kampung cerdas dan hijau di Mimika Timur Jauh,” tutup Beni Erens Bilmaskosu.   Penulis: Abim Editor: GF 27 Agu 2025, 22:46 WIT
Bagi Alkitab Berbahasa Damal, Jemi Patabang Dukung Pelestarian Budaya dan Pendidikan Iman di Ilaga Papuanewsonline.com. Ilaga, Puncak, Papua Tengah – Dalam sebuah langkah yang menunjukkan komitmen kuatnya terhadap pelestarian budaya dan penguatan pendidikan iman, Jemi Patabang, S.Pd., M.Si., anggota DPR Provinsi Papua Tengah, membagikan Alkitab berbahasa daerah suku Damal. Giat yang berlangsung pada Jumat (22/08/2025) di Sekolah Teologia Gibons Ilaga Kab. Puncak ini juga dihadiri oleh Kepala Sekolah dan perwakilan Siswa. Anggota DPR Papua Tengah dari Partai Solidaritas Indonesia tersebut menyampaikan kegiatan ini dipandang sebagai inisiatif strategis untuk dua tujuan utama: pertama, melestarikan bahasa suku Damal sebagai bagian integral dari warisan budaya suku Damal di Papua Tengah. Kedua, mempermudah pemahaman ajaran Kristen bagi generasi muda melalui bahasa ibu mereka sendiri. Dalam Penyampaiannya, Jemi Patabang menekankan pentingnya akses terhadap Alkitab dalam bahasa daerah. "Alkitab dalam bahasa suku Damal bukan sekadar buku, tetapi jembatan yang menghubungkan hati kita langsung dengan Tuhan. Dengan membaca firman dalam bahasa ibu sendiri, pemahaman akan menjadi lebih mendalam, dan iman akan semakin kuat," ujarnya. Beliau juga menambahkan bahwa langkah ini adalah bagian dari tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat untuk mendukung pertumbuhan spiritual dan pendidikan di wilayahnya. Kepala Sekolah Theologi Gibons, Pdt. Menater Labene, menyambut baik dan menyampaikan rasa terima kasihnya. "Kami sangat bersyukur atas bantuan ini. Pemberian Alkitab berbahasa suku Damal ini akan sangat membantu para siswa kami, tidak hanya dalam studi teologi, tetapi juga dalam pelayanan mereka di tengah masyarakat. Ini adalah investasi yang sangat berharga untuk masa depan gereja dan masyarakat suku Damal," katanya. Pembagian Alkitab ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk melakukan hal serupa, mendukung pendidikan, dan melestarikan kekayaan bahasa daerah di seluruh Papua Tengah. (Red) 26 Agu 2025, 10:23 WIT
Wakapolri Resmikan Literation Expo 2025, Polri Perkuat Budaya Literasi dan SDM Unggul Papuanewsonline.com, Jakarta — Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M., secara resmi membuka Lemdiklat Literation Expo 2025 di Balai Budaya Jakarta. Ajang ini digelar sebagai langkah nyata Lemdiklat Polri dalam menumbuhkan budaya literasi sekaligus mencetak generasi personel Polri yang unggul, adaptif, dan siap menghadapi tantangan global. Dalam sambutannya, Wakapolri menegaskan bahwa literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga pondasi bagi pembentukan karakter, kecerdasan digital, serta kemampuan analisis yang sangat dibutuhkan anggota Polri di era keterbukaan informasi. “Literation Expo 2025 ini menjadi bagian dari strategi Polri untuk memperkuat budaya literasi di seluruh lembaga pendidikan. Tujuannya adalah mencetak SDM Polri yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi, kecepatan informasi, sekaligus memperkuat integritas dan karakter personel,” ungkap Komjen Pol Dedi Prasetyo saat memberikan keterangan. Gelaran Literation Expo 2025 menghadirkan lebih dari 50 ribu produk buku yang tidak hanya tersedia dalam bentuk cetak, tetapi juga sudah didigitalisasi agar dapat diakses secara lebih luas dan cepat. “Selain produk fisik, seluruh buku kini juga tersedia dalam bentuk digital, sehingga bisa dengan mudah diakses oleh siapa saja di lembaga pendidikan di bawah naungan Lemdiklat Polri. Bahkan, sudah ada integrasi dengan platform inovasi pendidikan untuk mendukung pembelajaran modern,” tambah Wakapolri. Hal ini sejalan dengan transformasi pendidikan Polri menuju sistem pembelajaran yang lebih inklusif, interaktif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Wakapolri juga menyinggung laporan UNESCO yang menempatkan Indonesia pada peringkat 100 dari 208 negara dalam tingkat literasi global, di bawah beberapa negara tetangga di Asia Tenggara. Fakta tersebut, menurutnya, harus menjadi pemicu untuk terus meningkatkan kesadaran membaca dan menulis, baik di internal Polri maupun masyarakat luas. “Oleh karena itu, Literation Expo ini juga bagian dari kontribusi Polri dalam mendukung Gerakan Literasi Nasional. Kita ingin masyarakat, khususnya generasi muda, semakin gemar membaca dan menjadikan literasi sebagai budaya sehari-hari,” tegasnya. Selain pembukaan expo, Polri juga memberikan piagam penghargaan kepada sejumlah lembaga pendidikan yang dinilai berhasil mengimplementasikan budaya literasi secara konsisten, salah satunya SPN Polda Bengkulu. Piagam penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakapolri sebagai bentuk apresiasi dan motivasi agar seluruh lembaga pendidikan Polri terus berlomba menghadirkan inovasi literasi. “Kami menyampaikan terima kasih dari Bapak Kapolri dan apresiasi kepada Kalemdiklat Polri beserta jajaran yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dengan baik. Semoga semakin banyak lembaga pendidikan Polri yang menjadi motor penggerak literasi,” ucap Wakapolri. Dengan adanya Literation Expo 2025, Polri berharap bisa mencetak personel yang bukan hanya tangguh di lapangan, tetapi juga berwawasan luas, berpikir kritis, dan mampu menghadapi kompleksitas tantangan di era digital. “Polri ke depan dituntut tidak hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai sumber pengetahuan, informasi, dan teladan di tengah masyarakat. Untuk itu, literasi menjadi kunci dalam membangun SDM Polri unggul menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Komjen Dedi Prasetyo.   Penulis: GF Editor : GF   25 Agu 2025, 23:06 WIT
Isi Kuliah Umum di FH USU, Kadivhumas Polri: Perkuat Rasa Cinta Tanah Air Papuanewsonline.com, Sumut - Kadivhumas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho mengisi materi dalam kuliah umum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU). Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru.Kepada mahasiswa di Fakultas Hukum USU tersebut, Kadivhumas Polri menyinggung mengenai peran penting generasi muda dalam membangun bangsa. Ia menyebut, sebagai generasi penerus bangsa, para mahasiswa harus menjadi agen perubahan.“Jadilah agen perubahan yang membawa kebaikan bagi bangsa dan negara. Teruslah berjuang dan jangan pernah menyerah dalam meraih cita-cita. Ingatlah bahwa masa depan bangsa ada di tangan kita," ujar Kadivhumas Polri, Jumat (22/8/25).Menurut Kadivhumas, di tengah dinamika global yang berdampak juga pada Indonesia, negeri ini tetap bisa terjaga. Ke depan akan semakin kompleks tantangannya.Ditegaskan Kadivhumas Polri, untuk menghadapi tantangan ke depan tersebut, seluruh elemen bangsa harus bersatu. Persatuan dan kesatuan disebutnya menjadi hal yang sangat penting.“Jadi nilai yang paling utama dari kesatuan bangsa adalah utamanya adalah mengutamakan persatuan dan persaudaraan bangsa,” ungkap Kadivhumas.Lebih lanjut Kadivhumas menekankan, kecintaan terhadap negeri ini harus dimiliki oleh masyarakat, terutama generasi muda. Dengan keberagaman yang ada di Indonesia, mulai dari budaya, adat, istiadat, semua menjadi kekayaan yang patut dibanggakan.“Setelah kita bersatu, persatuan yang kita kembangkan, maka jangan lupa identitas nasional harus kita lakukan untuk selalu meningkatkan kecintaan kita kepada bangsa dan negeri. Siapa lagi yang mempertahankan bangsa dan negeri kita kalau bukan kita?” jelas Kadivhumas yang merupakan alumnus S2 dan S3 Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. PNO-12 24 Agu 2025, 16:20 WIT
Pj Gubernur Papua Beri Motivasi Mahasiswa Uncen Papuanewsonline.com, Jayapura – Suasana Auditorium Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura tampak berbeda pada Selasa (19/8/2025). Ribuan mahasiswa memenuhi ruangan dengan penuh antusias, menyimak kuliah umum yang disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Agus Fatoni. Dalam kesempatan tersebut, Fatoni tampil dengan penuh semangat, membakar motivasi para mahasiswa agar tidak ragu mengembangkan diri demi masa depan Papua yang lebih cerah. Ia menekankan bahwa mahasiswa adalah agen perubahan yang memiliki tanggung jawab besar dalam mengangkat harkat dan martabat tanah Papua. Dalam kuliah umumnya, Agus Fatoni menegaskan bahwa kesuksesan tidak ditentukan oleh asal-usul atau kondisi seseorang, melainkan dari kerja keras dan kesungguhan. “Sukses bukan hanya milik orang kaya atau anak kota. Sukses adalah milik siapa saja yang mau bersungguh-sungguh,” ujar Fatoni disambut tepuk tangan riuh mahasiswa. Ia menambahkan, mahasiswa Papua harus percaya diri mampu bersaing di tingkat nasional maupun global. “Kalian bukan hanya penerus bangsa, tapi juga pejuang masa depan Papua. Karena itu, jangan pernah merasa kecil di tanah sendiri,” tegasnya. Fatoni kemudian membagikan resep membentuk pribadi unggul, yang menurutnya harus didasari pada empat karakter utama: pintar, cerdas, kreatif, dan inovatif. “Jangan puas menjadi sekadar baik, apalagi bernasib baik. Jadilah pribadi terbaik yang bisa memberi manfaat bagi masyarakat,” pesan Fatoni. Selain menekankan pentingnya pendidikan, Fatoni juga menyoroti peran mahasiswa dalam menyebarkan narasi positif mengenai Papua. “Tugas kalian adalah menerangi. Gunakan media sosial dengan bijak. Jangan hanya menjadi konsumen, tapi jadilah produsen konten positif tentang Papua, budaya kita, alam kita, dan potensi kita,” ujarnya. Menurutnya, mahasiswa memiliki peran strategis dalam membentuk opini publik, terutama di era digital saat ini. Rektor Universitas Cenderawasih, Oscar Oswald O. Wambrauw, yang turut hadir, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Pj Gubernur. “Setiap tahun kami selalu menghadirkan kuliah umum sebagai penyegaran awal. Kehadiran Bapak Pj Gubernur hari ini memberikan energi positif bagi mahasiswa, baik yang baru masuk maupun yang sudah lama menempuh pendidikan di Uncen,” ucapnya. Tahun ini, Uncen menampung lebih dari 21 ribu mahasiswa. Rektor berharap motivasi dari Pj Gubernur bisa menumbuhkan semangat belajar sekaligus mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. Kuliah umum yang berlangsung hampir dua jam itu ditutup dengan pesan kuat dari Fatoni. Ia mengingatkan bahwa Papua membutuhkan generasi tangguh yang siap berdiri di garis depan pembangunan. “Papua akan maju jika anak mudanya berani bermimpi besar, terus belajar, dan tidak takut menghadapi tantangan. Jangan hanya jadi penonton, tapi jadilah pelaku perubahan,” pungkasnya. Penulis : Jidan Editor : GF   22 Agu 2025, 12:45 WIT
Satgas Ops Antik Salawaku Sosialisasi Bahaya Narkoba ke SMK Negeri 2 Ambon Papuanewsonline.com, Ambon - Satgas Operasi Anti Narkotika Salawaku Polda Maluku kembali menyambangi sekolah untuk memberikan sosialisasi tentang bahaya peredaran gelap narkoba di kalangan generasi muda.Hari ini, Senin, 11 Agustus 2025, Satgas Preemtif dan Preventif Ops Antik Salawaku Polda Maluku mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Ambon, Hative Besar, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.Kepala SMK Negeri 2 Ambon Salem Nurdin, S.Pd., M.Pd dalam sambutannya memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Satgas Ops Antik Salawaku Polda Maluku yang telah melaksanakan kegiatan sosialisasi maupun pembinaan dan penyuluhan tegas berantas narkoba selamatkan generasi bangsa."Saya sangat mendukung dengan adanya kegiatan pembinaan dan penyuluhan Narkoba oleh Polda Maluku," katanya.Menurutnya, kegiatan ini penting dilakukan karena bertujuan untuk menjaga lingkungan sekolah dari bahaya narkoba, dan juga memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba bagi generasi milenial.“Alhamdulillah para siswa dalam mengikuti sosialisasi bahaya Narkoba sangat antusias, sehingga upaya yang kita lakukan ini diharapkan bisa membangun kemampuan dan ketahanan diri mereka dari pengaruh narkoba," harapnya.Ia mengungkapkan, generasi muda khususnya para pelajar SMK Negeri 2 Ambon, sebagai generasi penerus cita-cita bangsa, harus sejak dini dibekali pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, karena masa depan bangsa Indonesia ada di tangan generasi muda.Narkoba, lanjut dia, memiliki dampak yang negatif, salah satunya dapat menurunkan kesadaran, yang berujung pada hilang ingatan dan dapat menimbulkan ketergantungan. "Oleh karena itu mari kita sama-sama selamatkan generasi muda agar tidak terjerat oleh barang-barang haram seperti narkoba," ujarnya.Ia juga mengimbau kepada para siswa-siswi dan pihak sekolah untuk turut mendukung program Polri dalam rangka memberantas peredaran narkoba di kalangan pelajar."Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama siswa-siswi SMK Negeri 2 Ambon. Oleh karena itu kami berharap kegiatan seperti ini rutin dilakukan agar generasi muda bisa mengetahui bahaya narkoba bagi kehidupan dan masa depannya," harapnya.Sementara itu, Ipda Julius Lesiputty, Kasatgas Preemtif, juga menyampaikan terima kasih kepada pihak sekolah yang telah mendukung kegiatan sosialisasi tentang bahaya narkoba."Kami berharap para siswa dapat mengetahui apa itu narkoba dan bahayanya jika dikonsumsi," katanya.Narkoba atau narkotika, psikotropika dan bahan adiktif berbahaya lainnya, kata Ipda Julius adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba juga dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Para siswa-siswi SMK Negeri 2 Ambon diingatkan untuk menjauhi narkoba. Sasaran peredaran narkoba tidak hanya kepada orang dewasa namun juga kepada anak-anak. "Peredaran narkoba saat ini masih merebak sehingga juga diperlukan perhatian khusus dari BNN setempat. Ingat apapun jenis narkoba tidak bagus bagi kesehatan dan ada sanksi pidana," tegasnya.Para pelajar juga diminta untuk tidak terpancing atau terpengaruh dengan bujuk rayu orang tidak dikenal yang menawarkan sesuatu baik itu mencoba atau mengantarkannya dengan iming-iming mendapatkan uang. “Waspada dan tidak terbujuk rayu penyalahgunaan dan peredaran narkoba," ingatnya.Dalam kunjungan tersebut hadir AKP. Usman Beli, Ka Anev Opsda sebagai pemateri. Ia menjelaskan tentang dampak penyalagunaan narkoba dan minuman keras (Miras) yang menjadi persoalan nasional. AKP Usman juga menjelaskan terkait narkotika yang merupakan zat sintetis atau semi sintentis yang dihasilkan dari tanaman atau lainnya. Ia juga menyampaikan terkait dampak buruk penggunaan narkoba, gejala umum penggunaan narkoba baik fisik, emosi dan perilaku. Termasuk ketentuan hukum bagi para pelaku sebagaimana diatur dalam UU RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika, Rehabilitasi dan ketentuan pidana lainnya. PNO-12 12 Agu 2025, 20:49 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru
lihat video 10 Feb 2023, 15:22 WIT