Papuanewsonline.com
BERITA TAG Pendidikan
Homepage
Akademisi UMSU: Tindakan Tegas Polri Menghadapi Massa Anarkis Sesuai Prinsip Negara Hukum
Papuanewsonline.com, Medan – Dosen Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Dr. Alpi Sahari, SH., M.Hum., menegaskan bahwa langkah Polri dalam membubarkan massa anarkis bukan merupakan bentuk brutalitas, melainkan upaya menjaga keamanan dan melindungi kepentingan masyarakat secara luas.Menurutnya, perlu ada pemisahan yang jelas antara aksi unjuk rasa yang sah dan tindakan anarkis. Dalam konteks penyampaian aspirasi, Polri berkewajiban memberikan pelayanan dan pengawalan agar peserta aksi merasa aman. Namun, ketika unjuk rasa berubah menjadi tindakan perusakan dan mengganggu ketertiban umum, Polri memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan tegas dan terukur."Dalam negara hukum, Polri bertugas memastikan aspirasi masyarakat tersampaikan dengan aman. Tetapi ketika situasi berubah menjadi anarkis, Polri wajib bertindak untuk melindungi keselamatan publik dan mencegah kerusakan fasilitas umum," ujar Alpi di Medan, Senin (1/9).Terkait insiden tewasnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang menjadi korban saat terjadi kericuhan, Alpi menyampaikan bahwa peristiwa tersebut merupakan duka bersama yang tidak diinginkan siapa pun. Menurutnya, insiden itu tidak serta-merta bisa dimaknai sebagai kesengajaan dari aparat kepolisian."Affan adalah seorang pekerja yang meninggal dalam situasi yang tidak kita harapkan. Namun, menilai peristiwa ini harus berdasarkan analisis hukum pidana yang objektif, bukan asumsi atau emosi," tegas Alpi, yang juga pernah menjadi saksi ahli dalam kasus tragedi Kanjuruhan Malang.Dalam perspektif hukum pidana, Alpi menjelaskan pentingnya memahami teori kausalitas untuk menilai akibat dari suatu peristiwa. Ada beberapa pendekatan yang relevan, seperti meist wirksame bedingung (mencari penyebab utama), ubergewichtstheorie (faktor dominan yang paling berpengaruh), dan art der werdens theorie (sebab yang secara kodrati memunculkan akibat).Ia menegaskan, insiden tersebut tidak dapat dijadikan pembenaran bagi amarah massa untuk menyerang aparat atau merusak fasilitas kepolisian."Polisi lahir dari masyarakat, bekerja untuk masyarakat, dan bertugas menjaga ketertiban yang menjadi kebutuhan bersama. Karena itu, penyerangan terhadap institusi Polri tidak bisa dibenarkan," ujarnya.Lebih jauh, Alpi menilai tindakan tegas Polri sejalan dengan konsep hukum pidana tentang keadaan darurat, di mana tindakan tertentu yang pada awalnya tidak diperbolehkan, menjadi sah ketika diperlukan demi kepentingan umum.Selain itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari tokoh politik, agama, adat, akademisi, hingga orang tua, untuk berperan aktif memberikan pemahaman kepada publik agar tidak mudah terprovokasi."Stabilitas keamanan adalah syarat utama menuju tercapainya kesejahteraan bangsa. Karena itu, mari saling mengingatkan untuk menjaga ketertiban dan persatuan, sebagaimana ajaran watawa saubil haq watawa saubil sabr," pungkasnya. PNO-12
04 Sep 2025, 14:05 WIT
Ketua YPMAK: Pendidikan Jadi Jalan Utama Bangun SDM Mimika yang Tangguh
Papuanewsonline.com, Mimika – Direktur Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan
Kamoro (YPMAK), Dr. Leonardus Tumuka, menyerukan pentingnya membangun sumber
daya manusia (SDM) Mimika secara berkesinambungan. Pesan tersebut ia sampaikan
saat membawakan kuliah umum di Universitas Timika bertajuk “Membangun SDM Mimika yang Berkelanjutan
dan Bersinergi” di Timika, Senin (1/9/2025). Dalam paparannya, Dr. Tumuka
menekankan bahwa kualitas SDM merupakan persoalan mendasar di Papua. Lemahnya
kapasitas dan ketidakberlanjutan program pembangunan kerap menjadi penghambat
kemajuan. Ia menilai bahwa sering kali setiap pergantian kepemimpinan justru
diiringi dengan perubahan kebijakan, sehingga kesinambungan pembangunan
terputus dan masyarakat menjadi korban dari kebijakan yang tidak sinkron. “Pembangunan harus dipahami
sebagai kesepakatan bersama. Siapa pun pemimpinnya, wajib melanjutkan apa yang
sudah ada, bukan memulai lagi dengan cara baru,” tegas Dr. Tumuka disambut
tepuk tangan peserta. Ia menambahkan, keberlanjutan
pembangunan hanya akan tercapai apabila ada sinergi yang kuat antara pemerintah
daerah, partai politik, pelaku usaha, lembaga pendidikan, hingga masyarakat
sipil. Tanpa koordinasi yang terarah, kata dia, kebijakan hanya akan berhenti
pada retorika tanpa realisasi nyata. Lebih jauh, Dr. Tumuka menekankan
bahwa pendidikan harus ditempatkan sebagai prioritas utama. Menurutnya,
kualitas SDM menentukan daya tahan sebuah bangsa. “Kalau SDM tidak kuat, bangsa
mudah dihancurkan. Pendidikan adalah fondasi utama, bahkan lebih penting
daripada ekonomi,” ujarnya menekankan. Ia juga mengingatkan bahwa arah
pembangunan harus jelas sejak awal agar bisa dijalankan lintas generasi. Dengan
begitu, siapa pun pemimpin yang menjabat tetap dapat melanjutkan visi bersama
tanpa harus memulai dari nol. “Kalau semua paham arah yang dituju, maka
pembangunan akan berkesinambungan dan memberi manfaat jangka panjang bagi
masyarakat,” ucapnya. Kuliah umum tersebut ditutup
dengan ajakan Dr. Tumuka kepada seluruh civitas akademika Universitas Timika untuk bersatu
membangun SDM yang unggul dan berdaya saing. Menurutnya, kebersamaan dan
komitmen akan menjadi kunci dalam mewujudkan mimpi besar Indonesia Emas 2045. Penulis: Bim Editor: GF
01 Sep 2025, 21:44 WIT
Pelajar Mimika Dibekali 4 Konsensus Kebangsaan, Perkuat Jiwa Nasionalisme di Era Digital
Papuanewsonline.com, Mimika – Suasana serius namun penuh semangat tampak di
salah satu aula kegiatan di Mimika pada Kamis (28/8/2025). Ratusan pelajar
tingkat SMA dan SMK sederajat duduk rapi, menyimak paparan demi paparan yang
disampaikan dalam acara sosialisasi nilai-nilai dasar 4 konsensus kebangsaan. Kegiatan yang digelar oleh Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Mimika ini menghadirkan
sekitar 250 pelajar. Sosialisasi tersebut merupakan bagian dari Gerakan
Nasional Revolusi Mental Tahun Anggaran 2025, sebuah program yang dirancang
untuk memperkuat karakter bangsa, khususnya di kalangan generasi muda. Materi yang disampaikan tidak
hanya berfokus pada pemahaman Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), serta Bhineka Tunggal Ika, tetapi juga mencakup wawasan
kebangsaan, bela negara, pembauran kebangsaan, hingga sejarah perjuangan
bangsa. Asisten II Bidang Perekonomian
dan Pembangunan Setda Mimika, Frans Kambu, yang turut hadir dalam kegiatan itu
menegaskan bahwa Mimika dengan keberagaman suku dan budaya merupakan cerminan
nyata miniatur Indonesia. “Kita di Mimika hidup dalam
keberagaman. Perbedaan budaya, adat istiadat, agama, bahkan tingkat ekonomi
bisa saja memicu gesekan, termasuk di kalangan pelajar. Karena itu, penting
sekali bagi anak-anak kita untuk dibekali dengan pemahaman kebangsaan yang
kuat,” ujarnya. Lebih lanjut, Frans juga
menyoroti tantangan besar yang dihadapi generasi muda saat ini, yakni derasnya
arus informasi di era digital. Media sosial yang seharusnya menjadi sarana
komunikasi dan edukasi sering kali disalahgunakan untuk menyebarkan hoaks dan
ujaran kebencian. “Nilai-nilai Pancasila bisa
terkikis jika pelajar tidak bijak menggunakan teknologi. Kami ingin mereka
memahami bahwa menjaga persatuan bangsa juga berarti menjaga etika dan sikap
saat bermedia sosial,” tambahnya. Para pelajar yang hadir menyambut
baik kegiatan ini. Banyak di antara mereka merasa bahwa sosialisasi seperti ini
membuka wawasan baru tentang arti penting persatuan, toleransi, dan cinta tanah
air. Dengan materi yang disampaikan secara interaktif, suasana kegiatan tidak
hanya formal, tetapi juga mampu mengajak peserta untuk berpikir kritis tentang
peran mereka sebagai generasi penerus bangsa. Kegiatan ini diharapkan tidak
hanya berhenti pada pemahaman, tetapi juga mampu mendorong lahirnya aksi nyata
dari para pelajar. Dengan bekal nilai-nilai kebangsaan, mereka diharapkan bisa
menjadi agen perubahan positif di sekolah, lingkungan masyarakat, hingga dunia
maya. Penulis: Jidan Editor: GF
29 Agu 2025, 00:56 WIT
Dari Pojok Baca ke Kesadaran Sampah: Mahasiswa PKM Ubah Wajah Kampung Ayuka
Papuanewsonline.com, Mimika –
Suasana berbeda tampak di Rumah Pintar Kampung Ayuka, Distrik Mimika Timur
Jauh, Rabu (27/8/2025). Puluhan anak-anak hingga orang dewasa berkumpul dengan
wajah antusias mengikuti rangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM)
yang digelar mahasiswa STIE Jambatan Bulan, kelompok 2. Mengusung tema "Kampung
Ayuka Cerdas Literasi, Peduli Sampah, Peduli Lingkungan", program ini
menghadirkan pendekatan yang menyentuh dua hal mendasar dalam kehidupan
sehari-hari: membangun budaya literasi dan meningkatkan kesadaran lingkungan. Program ini diikuti oleh sekitar 60
peserta, terdiri atas anak-anak, remaja, hingga masyarakat dewasa. Beberapa
kegiatan unggulan yang dilakukan antara lain Optimalisasi Pojok Baca melalui
donasi buku bacaan baru dan dekorasi kreatif di Rumah Pintar, menjadikannya
lebih menarik dan ramah bagi anak-anak, Sosialisasi pengelolaan sampah sejak
usia dini dengan metode sederhana dan menyenangkan, Media papan edukasi
"Umur Sampah Terurai" untuk mengajarkan secara visual berapa lama
sampah tertentu bisa hancur di alam dan Penyediaan alat pembakaran minim asap,
sebagai solusi inovatif untuk mengurangi volume sampah tanpa mencemari udara. Ketua Kelompok 2, Beni Erens
Bilmaskosu, menuturkan bahwa kegiatan ini lahir dari keprihatinan mahasiswa
terhadap rendahnya budaya membaca serta masalah pengelolaan sampah di kampung. “Kami ingin anak-anak Ayuka punya
minat baca yang tinggi, tapi juga peka terhadap lingkungannya. Buku dan sampah
mungkin terlihat berbeda, tapi keduanya sangat berhubungan dengan kualitas
hidup. Dengan literasi, pikiran mereka akan lebih terbuka. Dengan lingkungan
bersih, hidup mereka lebih sehat,” ujarnya. Kegiatan PKM ini mendapat
dukungan dari Kepala Sekolah SD Negeri Ayuka, perwakilan Kepala Kampung Ayuka,
hingga pengelola Rumah Pintar PT Freeport Indonesia (PTFI). Rumah Pintar sendiri merupakan
program pendidikan non-formal yang telah berdiri sejak 2018, hasil kerja sama
PTFI dengan mitra lokal. Kehadirannya menjadi ruang belajar alternatif bagi
anak-anak kampung, dan kini mendapat tambahan energi baru dari mahasiswa
melalui PKM. Seorang guru SD Negeri Ayuka yang
turut hadir menuturkan bahwa kegiatan mahasiswa ini memberi warna baru di
kampung. “Anak-anak jadi semangat membaca dan mulai bertanya banyak hal tentang
sampah. Ini efek positif yang jarang sekali mereka dapatkan dari kegiatan
biasa,” ungkapnya. Program PKM ini bukan hanya
sekadar kegiatan sehari, melainkan diharapkan menjadi awal dari perubahan
jangka panjang. Mahasiswa STIE Jambatan Bulan berharap masyarakat Ayuka bisa
terus merawat pojok baca yang telah dihiasi, menggunakan media edukasi sampah
secara konsisten, serta melanjutkan budaya literasi dan peduli lingkungan yang
sudah ditanamkan. “Kami sadar perubahan besar tidak
bisa dilakukan sekali jalan. Tapi dengan langkah kecil, yaitu membaca buku dan
peduli sampah, kami percaya Ayuka bisa jadi contoh kampung cerdas dan hijau di
Mimika Timur Jauh,” tutup Beni Erens Bilmaskosu. Penulis: Abim Editor: GF
27 Agu 2025, 22:46 WIT
Bagi Alkitab Berbahasa Damal, Jemi Patabang Dukung Pelestarian Budaya dan Pendidikan Iman di Ilaga
Papuanewsonline.com. Ilaga,
Puncak, Papua Tengah – Dalam sebuah langkah yang menunjukkan komitmen
kuatnya terhadap pelestarian budaya dan penguatan pendidikan iman, Jemi
Patabang, S.Pd., M.Si., anggota DPR Provinsi Papua
Tengah, membagikan Alkitab berbahasa daerah suku Damal. Giat yang berlangsung pada Jumat (22/08/2025) di Sekolah Teologia Gibons Ilaga Kab.
Puncak ini juga dihadiri oleh Kepala Sekolah dan perwakilan Siswa. Anggota DPR Papua Tengah dari Partai Solidaritas Indonesia tersebut menyampaikan kegiatan ini dipandang sebagai inisiatif strategis untuk
dua tujuan utama: pertama, melestarikan bahasa suku Damal sebagai bagian
integral dari warisan budaya suku Damal di Papua Tengah. Kedua, mempermudah
pemahaman ajaran Kristen bagi generasi muda melalui bahasa ibu mereka sendiri. Dalam Penyampaiannya, Jemi
Patabang menekankan pentingnya akses terhadap Alkitab dalam bahasa daerah. "Alkitab dalam bahasa suku
Damal bukan sekadar buku, tetapi jembatan yang menghubungkan hati kita langsung
dengan Tuhan. Dengan membaca firman dalam bahasa ibu sendiri, pemahaman akan
menjadi lebih mendalam, dan iman akan semakin kuat," ujarnya. Beliau juga menambahkan bahwa
langkah ini adalah bagian dari tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat untuk
mendukung pertumbuhan spiritual dan pendidikan di wilayahnya. Kepala Sekolah Theologi Gibons,
Pdt. Menater Labene, menyambut baik dan menyampaikan rasa terima kasihnya. "Kami sangat bersyukur atas
bantuan ini. Pemberian Alkitab berbahasa suku Damal ini akan sangat membantu
para siswa kami, tidak hanya dalam studi teologi, tetapi juga dalam pelayanan
mereka di tengah masyarakat. Ini adalah investasi yang sangat berharga untuk
masa depan gereja dan masyarakat suku Damal," katanya.
Pembagian Alkitab ini diharapkan
menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk melakukan hal serupa, mendukung
pendidikan, dan melestarikan kekayaan bahasa daerah di seluruh Papua Tengah. (Red)
26 Agu 2025, 10:23 WIT
Wakapolri Resmikan Literation Expo 2025, Polri Perkuat Budaya Literasi dan SDM Unggul
Papuanewsonline.com, Jakarta —
Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen Pol Prof.
Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M., secara resmi membuka Lemdiklat
Literation Expo 2025 di Balai Budaya Jakarta. Ajang ini digelar sebagai langkah
nyata Lemdiklat Polri dalam menumbuhkan budaya literasi sekaligus mencetak
generasi personel Polri yang unggul, adaptif, dan siap menghadapi tantangan
global. Dalam sambutannya, Wakapolri
menegaskan bahwa literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi
juga pondasi bagi pembentukan karakter, kecerdasan digital, serta kemampuan
analisis yang sangat dibutuhkan anggota Polri di era keterbukaan informasi. “Literation Expo 2025 ini menjadi
bagian dari strategi Polri untuk memperkuat budaya literasi di seluruh lembaga
pendidikan. Tujuannya adalah mencetak SDM Polri yang mampu beradaptasi dengan
perkembangan teknologi, kecepatan informasi, sekaligus memperkuat integritas
dan karakter personel,” ungkap Komjen Pol Dedi Prasetyo saat memberikan
keterangan. Gelaran Literation Expo 2025
menghadirkan lebih dari 50 ribu produk buku yang tidak hanya tersedia dalam
bentuk cetak, tetapi juga sudah didigitalisasi agar dapat diakses secara lebih
luas dan cepat. “Selain produk fisik, seluruh
buku kini juga tersedia dalam bentuk digital, sehingga bisa dengan mudah
diakses oleh siapa saja di lembaga pendidikan di bawah naungan Lemdiklat Polri.
Bahkan, sudah ada integrasi dengan platform inovasi pendidikan untuk mendukung
pembelajaran modern,” tambah Wakapolri. Hal ini sejalan dengan
transformasi pendidikan Polri menuju sistem pembelajaran yang lebih inklusif,
interaktif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Wakapolri juga menyinggung laporan
UNESCO yang menempatkan Indonesia pada peringkat 100 dari 208 negara dalam
tingkat literasi global, di bawah beberapa negara tetangga di Asia Tenggara.
Fakta tersebut, menurutnya, harus menjadi pemicu untuk terus meningkatkan
kesadaran membaca dan menulis, baik di internal Polri maupun masyarakat luas. “Oleh karena itu, Literation Expo
ini juga bagian dari kontribusi Polri dalam mendukung Gerakan Literasi
Nasional. Kita ingin masyarakat, khususnya generasi muda, semakin gemar membaca
dan menjadikan literasi sebagai budaya sehari-hari,” tegasnya. Selain pembukaan expo, Polri juga
memberikan piagam penghargaan kepada sejumlah lembaga pendidikan yang dinilai
berhasil mengimplementasikan budaya literasi secara konsisten, salah satunya SPN
Polda Bengkulu. Piagam penghargaan tersebut
diserahkan langsung oleh Wakapolri sebagai bentuk apresiasi dan motivasi agar
seluruh lembaga pendidikan Polri terus berlomba menghadirkan inovasi literasi. “Kami menyampaikan terima kasih
dari Bapak Kapolri dan apresiasi kepada Kalemdiklat Polri beserta jajaran yang
telah menyelenggarakan kegiatan ini dengan baik. Semoga semakin banyak lembaga
pendidikan Polri yang menjadi motor penggerak literasi,” ucap Wakapolri. Dengan adanya Literation Expo
2025, Polri berharap bisa mencetak personel yang bukan hanya tangguh di
lapangan, tetapi juga berwawasan luas, berpikir kritis, dan mampu menghadapi
kompleksitas tantangan di era digital. “Polri ke depan dituntut tidak
hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai sumber pengetahuan,
informasi, dan teladan di tengah masyarakat. Untuk itu, literasi menjadi kunci
dalam membangun SDM Polri unggul menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Komjen
Dedi Prasetyo. Penulis: GF Editor : GF
25 Agu 2025, 23:06 WIT
Isi Kuliah Umum di FH USU, Kadivhumas Polri: Perkuat Rasa Cinta Tanah Air
Papuanewsonline.com, Sumut - Kadivhumas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho mengisi materi dalam kuliah umum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU). Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru.Kepada mahasiswa di Fakultas Hukum USU tersebut, Kadivhumas Polri menyinggung mengenai peran penting generasi muda dalam membangun bangsa. Ia menyebut, sebagai generasi penerus bangsa, para mahasiswa harus menjadi agen perubahan.“Jadilah agen perubahan yang membawa kebaikan bagi bangsa dan negara. Teruslah berjuang dan jangan pernah menyerah dalam meraih cita-cita. Ingatlah bahwa masa depan bangsa ada di tangan kita," ujar Kadivhumas Polri, Jumat (22/8/25).Menurut Kadivhumas, di tengah dinamika global yang berdampak juga pada Indonesia, negeri ini tetap bisa terjaga. Ke depan akan semakin kompleks tantangannya.Ditegaskan Kadivhumas Polri, untuk menghadapi tantangan ke depan tersebut, seluruh elemen bangsa harus bersatu. Persatuan dan kesatuan disebutnya menjadi hal yang sangat penting.“Jadi nilai yang paling utama dari kesatuan bangsa adalah utamanya adalah mengutamakan persatuan dan persaudaraan bangsa,” ungkap Kadivhumas.Lebih lanjut Kadivhumas menekankan, kecintaan terhadap negeri ini harus dimiliki oleh masyarakat, terutama generasi muda. Dengan keberagaman yang ada di Indonesia, mulai dari budaya, adat, istiadat, semua menjadi kekayaan yang patut dibanggakan.“Setelah kita bersatu, persatuan yang kita kembangkan, maka jangan lupa identitas nasional harus kita lakukan untuk selalu meningkatkan kecintaan kita kepada bangsa dan negeri. Siapa lagi yang mempertahankan bangsa dan negeri kita kalau bukan kita?” jelas Kadivhumas yang merupakan alumnus S2 dan S3 Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. PNO-12
24 Agu 2025, 16:20 WIT
Pj Gubernur Papua Beri Motivasi Mahasiswa Uncen
Papuanewsonline.com, Jayapura –
Suasana Auditorium Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura tampak berbeda
pada Selasa (19/8/2025). Ribuan mahasiswa memenuhi ruangan dengan penuh
antusias, menyimak kuliah umum yang disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur
Papua, Agus Fatoni. Dalam kesempatan tersebut, Fatoni
tampil dengan penuh semangat, membakar motivasi para mahasiswa agar tidak ragu
mengembangkan diri demi masa depan Papua yang lebih cerah. Ia menekankan bahwa
mahasiswa adalah agen perubahan yang memiliki tanggung jawab besar dalam
mengangkat harkat dan martabat tanah Papua. Dalam kuliah umumnya, Agus Fatoni
menegaskan bahwa kesuksesan tidak ditentukan oleh asal-usul atau kondisi
seseorang, melainkan dari kerja keras dan kesungguhan. “Sukses bukan hanya milik orang
kaya atau anak kota. Sukses adalah milik siapa saja yang mau
bersungguh-sungguh,” ujar Fatoni disambut tepuk tangan riuh mahasiswa. Ia menambahkan, mahasiswa Papua
harus percaya diri mampu bersaing di tingkat nasional maupun global. “Kalian
bukan hanya penerus bangsa, tapi juga pejuang masa depan Papua. Karena itu,
jangan pernah merasa kecil di tanah sendiri,” tegasnya. Fatoni kemudian membagikan resep
membentuk pribadi unggul, yang menurutnya harus didasari pada empat karakter
utama: pintar, cerdas, kreatif, dan inovatif. “Jangan puas menjadi sekadar
baik, apalagi bernasib baik. Jadilah pribadi terbaik yang bisa memberi manfaat
bagi masyarakat,” pesan Fatoni. Selain menekankan pentingnya
pendidikan, Fatoni juga menyoroti peran mahasiswa dalam menyebarkan narasi
positif mengenai Papua. “Tugas kalian adalah menerangi.
Gunakan media sosial dengan bijak. Jangan hanya menjadi konsumen, tapi jadilah
produsen konten positif tentang Papua, budaya kita, alam kita, dan potensi
kita,” ujarnya. Menurutnya, mahasiswa memiliki
peran strategis dalam membentuk opini publik, terutama di era digital saat ini. Rektor Universitas Cenderawasih, Oscar
Oswald O. Wambrauw, yang turut hadir, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Pj
Gubernur. “Setiap tahun kami selalu
menghadirkan kuliah umum sebagai penyegaran awal. Kehadiran Bapak Pj Gubernur
hari ini memberikan energi positif bagi mahasiswa, baik yang baru masuk maupun
yang sudah lama menempuh pendidikan di Uncen,” ucapnya. Tahun ini, Uncen menampung lebih
dari 21 ribu mahasiswa. Rektor berharap motivasi dari Pj Gubernur bisa
menumbuhkan semangat belajar sekaligus mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia
kerja yang semakin kompetitif. Kuliah umum yang berlangsung
hampir dua jam itu ditutup dengan pesan kuat dari Fatoni. Ia mengingatkan bahwa
Papua membutuhkan generasi tangguh yang siap berdiri di garis depan
pembangunan. “Papua akan maju jika anak
mudanya berani bermimpi besar, terus belajar, dan tidak takut menghadapi
tantangan. Jangan hanya jadi penonton, tapi jadilah pelaku perubahan,”
pungkasnya. Penulis : Jidan Editor : GF
22 Agu 2025, 12:45 WIT
Satgas Ops Antik Salawaku Sosialisasi Bahaya Narkoba ke SMK Negeri 2 Ambon
Papuanewsonline.com, Ambon - Satgas Operasi Anti Narkotika Salawaku Polda Maluku kembali menyambangi sekolah untuk memberikan sosialisasi tentang bahaya peredaran gelap narkoba di kalangan generasi muda.Hari ini, Senin, 11 Agustus 2025, Satgas Preemtif dan Preventif Ops Antik Salawaku Polda Maluku mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Ambon, Hative Besar, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.Kepala SMK Negeri 2 Ambon Salem Nurdin, S.Pd., M.Pd dalam sambutannya memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Satgas Ops Antik Salawaku Polda Maluku yang telah melaksanakan kegiatan sosialisasi maupun pembinaan dan penyuluhan tegas berantas narkoba selamatkan generasi bangsa."Saya sangat mendukung dengan adanya kegiatan pembinaan dan penyuluhan Narkoba oleh Polda Maluku," katanya.Menurutnya, kegiatan ini penting dilakukan karena bertujuan untuk menjaga lingkungan sekolah dari bahaya narkoba, dan juga memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba bagi generasi milenial.“Alhamdulillah para siswa dalam mengikuti sosialisasi bahaya Narkoba sangat antusias, sehingga upaya yang kita lakukan ini diharapkan bisa membangun kemampuan dan ketahanan diri mereka dari pengaruh narkoba," harapnya.Ia mengungkapkan, generasi muda khususnya para pelajar SMK Negeri 2 Ambon, sebagai generasi penerus cita-cita bangsa, harus sejak dini dibekali pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, karena masa depan bangsa Indonesia ada di tangan generasi muda.Narkoba, lanjut dia, memiliki dampak yang negatif, salah satunya dapat menurunkan kesadaran, yang berujung pada hilang ingatan dan dapat menimbulkan ketergantungan. "Oleh karena itu mari kita sama-sama selamatkan generasi muda agar tidak terjerat oleh barang-barang haram seperti narkoba," ujarnya.Ia juga mengimbau kepada para siswa-siswi dan pihak sekolah untuk turut mendukung program Polri dalam rangka memberantas peredaran narkoba di kalangan pelajar."Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama siswa-siswi SMK Negeri 2 Ambon. Oleh karena itu kami berharap kegiatan seperti ini rutin dilakukan agar generasi muda bisa mengetahui bahaya narkoba bagi kehidupan dan masa depannya," harapnya.Sementara itu, Ipda Julius Lesiputty, Kasatgas Preemtif, juga menyampaikan terima kasih kepada pihak sekolah yang telah mendukung kegiatan sosialisasi tentang bahaya narkoba."Kami berharap para siswa dapat mengetahui apa itu narkoba dan bahayanya jika dikonsumsi," katanya.Narkoba atau narkotika, psikotropika dan bahan adiktif berbahaya lainnya, kata Ipda Julius adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba juga dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Para siswa-siswi SMK Negeri 2 Ambon diingatkan untuk menjauhi narkoba. Sasaran peredaran narkoba tidak hanya kepada orang dewasa namun juga kepada anak-anak. "Peredaran narkoba saat ini masih merebak sehingga juga diperlukan perhatian khusus dari BNN setempat. Ingat apapun jenis narkoba tidak bagus bagi kesehatan dan ada sanksi pidana," tegasnya.Para pelajar juga diminta untuk tidak terpancing atau terpengaruh dengan bujuk rayu orang tidak dikenal yang menawarkan sesuatu baik itu mencoba atau mengantarkannya dengan iming-iming mendapatkan uang. “Waspada dan tidak terbujuk rayu penyalahgunaan dan peredaran narkoba," ingatnya.Dalam kunjungan tersebut hadir AKP. Usman Beli, Ka Anev Opsda sebagai pemateri. Ia menjelaskan tentang dampak penyalagunaan narkoba dan minuman keras (Miras) yang menjadi persoalan nasional. AKP Usman juga menjelaskan terkait narkotika yang merupakan zat sintetis atau semi sintentis yang dihasilkan dari tanaman atau lainnya. Ia juga menyampaikan terkait dampak buruk penggunaan narkoba, gejala umum penggunaan narkoba baik fisik, emosi dan perilaku. Termasuk ketentuan hukum bagi para pelaku sebagaimana diatur dalam UU RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika, Rehabilitasi dan ketentuan pidana lainnya. PNO-12
12 Agu 2025, 20:49 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru