Papuanewsonline.com
Berita Pilihan Redaksi
Homepage
SMA Negeri 6 Mimika: Dari Menumpang hingga Menjadi Ikon Pendidikan Mimika
Papuanewsonline.com, Mimika – Tahun
2012 menjadi titik awal perjalanan panjang SMA Negeri 6 Mimika. Saat itu,
sekolah ini belum memiliki gedung sendiri, guru pun minim, dan para siswanya
harus belajar sore menumpang di SMA Negeri 1 Mimika. Namun, lebih dari satu
dekade kemudian, kondisi itu tinggal kenangan. Kini berdiri megah sebuah
bangunan tiga lantai di tengah Kota Mimika Baru, menjadi rumah bagi 1.112 siswa
yang menimba ilmu di bawah kepemimpinan kepala sekolah pribumi asli Papua. Kelahiran SMA Negeri 6 Mimika
dilatarbelakangi oleh membludaknya penerimaan siswa di SMA Negeri 1 pada tahun
ajaran 2012-2013. Daya tampung tak memadai membuat sebagian calon siswa
terpaksa ditolak. Protes orang tua pun mengalir. Saat itu, Dinas Pendidikan di
bawah kepemimpinan Ausilius You mengambil langkah cepat: membuka sekolah baru
untuk menampung kelebihan siswa. Namun, solusi ini datang dengan
tantangan besar. Kepala sekolah pertama yang ditunjuk hingga saat ini, yaitu Drs. Willem Nauw
saat ditemui di ruang kerjanya di SMA Negeri 6, mengisahkan awal perjuangan
mereka: “Siswa ada, bangunan belum ada,
guru juga belum ada. Angkatan pertama hanya dua kelas, 67 siswa, dua jurusan,
tapi belum ada pengajar tetap.” Tegasnya. Selama hampir dua tahun, siswa
SMA Negeri 6 belajar sore hari menumpang di SMA Negeri 1. Setelahnya, mereka
sempat berpindah ke SD Inpres Nawaripi selama enam bulan sebelum akhirnya
menempati gedung sendiri pada 2015. Perubahan mulai terasa ketika
gedung permanen dibangun. Kini, SMA Negeri 6 Mimika berdiri kokoh dengan
bangunan tiga lantai, ruang kelas yang memadai, dan fasilitas yang terus
berkembang. “Dari hanya puluhan siswa,
sekarang jumlahnya 1.112. Dulu dari bangunan kayu sederhana, sekarang kita
punya gedung bertingkat yang jadi kebanggaan Mimika,” ujar sang kepala sekolah
dengan senyum bangga. Posisi strategis di pusat kota
membuat sekolah ini menjadi salah satu pilar penting pendidikan menengah di
Mimika. Yang membuat SMA Negeri 6 Mimika
berbeda adalah kepemimpinannya. Dipimpin oleh seorang kepala sekolah asli Papua
yang menjadi perintis pertama, sekolah ini dijalankan dengan prinsip
keterbukaan dan rasa memiliki yang tinggi. “Saya merasa seperti orang tua
kandung bagi sekolah ini. Nanti kalau saya pensiun Agustus tahun depan, rasanya
seperti menitipkan anak kepada orang tua baru,” ujarnya menyentuh hati. Transparansi menjadi prinsip
utama. Setiap awal tahun, pihak sekolah menyusun ARKAS (anggaran belanja
sekolah) bersama guru, staf tata usaha, dan seluruh pihak terkait. Semuanya
dibahas terbuka tanpa ada yang ditutupi. Kini, SMA Negeri 6 bukan hanya
sekolah besar dari segi jumlah siswa, tetapi juga menjadi simbol kemajuan
pendidikan di Mimika. Pemeriksaan rutin dari BPK setiap enam bulan memastikan
pengelolaan keuangan sekolah tetap rapi dan akuntabel. Dengan jumlah siswa kelas X yang
terus meningkat, prospek sekolah ini sangat cerah. Harapan besar disematkan
agar SMA Negeri 6 terus menjadi tempat lahirnya generasi cerdas dan
berintegritas, yang kelak berkontribusi untuk Papua dan Indonesia. Penulis : Fadli Editor : GF
11 Agu 2025, 17:47 WIT
Mahasiswa KKN STIE Jambatan Bulan Sulap Sekolah Jadi Laboratorium Cinta Lingkungan
Papuanewsonline.com, Timika – Suasana di SD Negeri
Mandiri Jaya, Timika, berubah menjadi lebih berwarna. Bukan hanya karena
dekorasi karya siswa, tetapi juga semangat baru yang dibawa oleh mahasiswa
Kuliah Kerja Nyata (KKN) STIE Jambatan Bulan. Mereka datang dengan sebuah misi:
menanamkan rasa cinta lingkungan kepada generasi penerus melalui program
inovatif bertajuk “Sekolah Cinta Lingkungan”. Program ini bukan sekadar
sosialisasi, melainkan langkah nyata penerapan konsep Adiwiyata — sebuah
program nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mendorong
sekolah untuk berwawasan dan berbudaya lingkungan. Bedanya, mahasiswa KKN ini
mengemasnya dengan metode pembelajaran yang segar, kreatif, dan mengundang
partisipasi aktif siswa. Materi pembelajaran disusun
secara holistik. Siswa diajak mengenali jenis-jenis sampah, memahami proses
pemilahan, hingga mengubahnya menjadi barang bermanfaat. Pendekatan ini
memastikan anak-anak tidak hanya menghafal teori, tetapi juga mengasah
keterampilan praktis. Dalam sesi hands-on, ruang
kelas disulap menjadi bengkel kreatif. Botol plastik bekas berubah menjadi
tempat pensil warna-warni, sendok plastik disulap menjadi bunga hias, dan
kardus bekas dilahirkan kembali menjadi celengan berbentuk hewan yang lucu.
Semua hasil karya itu dibuat langsung oleh tangan para siswa, dipandu mahasiswa
KKN. “Alhamdulillah, seluruh rangkaian
kegiatan berjalan lancar. Dukungan kepala sekolah dan guru membuat program ini
lebih mudah dijalankan,” ujar salah satu koordinator KKN penuh antusias. Tak hanya mengandalkan praktek,
mahasiswa KKN memanfaatkan media presentasi PowerPoint interaktif yang dikemas
khusus untuk anak-anak sekolah dasar. Visual penuh warna, animasi sederhana,
dan contoh nyata membuat pesan lebih mudah dipahami. Siswa diperlihatkan fakta
mengejutkan tentang dampak sampah plastik terhadap lingkungan, lalu
diperkenalkan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagai solusi. Cara
penyampaian yang ringan tapi sarat makna membuat anak-anak antusias mengangkat
tangan, bertanya, bahkan memberi ide baru untuk mengolah sampah. Keberhasilan program ini tak
lepas dari koordinasi matang. Sejak tahap perizinan di kampus, sosialisasi ke
pihak sekolah, hingga eksekusi di lapangan, semua berjalan dalam suasana
kolaboratif. Kepala sekolah, guru, dan siswa bahu-membahu menyukseskan kegiatan
ini. Antusiasme siswa terlihat jelas.
Hampir semua siswa terlibat aktif, bahkan ada yang membawa sampah dari rumah
untuk diolah bersama di sekolah. “Ini pertama kali saya tahu botol plastik bisa
jadi tempat pensil. Seru sekali,” ujar salah satu siswa sambil tersenyum lebar. Program “Sekolah Cinta
Lingkungan” bukan hanya proyek jangka pendek. Mahasiswa KKN menargetkan agar SD
Negeri Mandiri Jaya dapat menjadi sekolah model Adiwiyata di wilayah Timika.
Budaya peduli lingkungan diharapkan menjadi bagian dari identitas sekolah,
sehingga siswa tumbuh menjadi generasi yang memiliki kesadaran tinggi terhadap
keberlanjutan (sustainability). Bila berhasil, konsep ini akan
direkomendasikan untuk direplikasi di sekolah-sekolah lain di Mimika. Dengan
begitu, pendidikan lingkungan hidup tidak hanya menjadi wacana, tetapi
benar-benar membentuk pola pikir dan perilaku generasi muda. Penulis : Giant Editor : GF
11 Agu 2025, 17:33 WIT
Satgas Ops Damai Cartenz Lakukan Patroli Dialogis di Pelabuhan Aikai
Papuanewsonline.com, Paniai – Personel Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz dari sektor Paniai melakukan patroli rutin di kawasan Pelabuhan Aikai pada Minggu (10/8/2025). Patroli ini dipimpin oleh IPDA Nofri Surya Rossa selaku perwira pengendali lapangan dan bertujuan menjaga kestabilan keamanan serta rasa aman masyarakat di area pesisir serta jalur transportasi air yang strategis.Dalam kegiatan tersebut, personel Satgas berinteraksi langsung dengan masyarakat, menyampaikan imbauan keamanan dan ketertiban (kamtibmas), serta memastikan kondisi di sekitar pelabuhan tetap aman dan kondusif. Masyarakat, termasuk ibu-ibu dan anak-anak, menyambut kehadiran aparat dengan hangat.Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., yang didampingi oleh Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., menyatakan:“Kami mengapresiasi patroli sektor Paniai sebagai contoh nyata dari pendekatan humanis dan profesional. Meskipun tidak selalu hadir di lapangan, kami terus memantau dan mendukung agar hubungan antara aparat dan masyarakat semakin erat dan kepercayaan tumbuh.”Tidak hanya itu, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., menambahkan.“Kehadiran kami tidak hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga sebagai mitra yang dekat dengan masyarakat. Pendekatan seperti ini penting untuk memastikan situasi tetap kondusif melalui dialog dan kemanusiaan.” Patroli di Pelabuhan Aikai akan terus berlangsung secara berkala oleh Satgas Operasi Damai Cartenz sebagai upaya antisipatif terhadap potensi gangguan keamanan serta untuk mempererat hubungan dengan warga setempat. PNO-12
11 Agu 2025, 14:27 WIT
Polda Lampung Bersama Bulog Distribusi 2,2 ton Beras Murah Bagi Masyarakat
Papuanewsonline.com, Bandar Lampung - Polda Lampung bersama Perum Bulog Kanwil Lampung menjual beras sebanyak 2,2 ton kepada masyarakat Bandar Lampung di Tugu Adipura, Minggu (10/8/2025). Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Yuni Iswandari Yuyun mengatakan, pihaknya pada hari ketiga dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) bersama Bulog telah menjual beras 2,2 ton kepada masyarakat Bandar Lampung pada gelaran Car Free Day (CFD). "Kami telah melaksanakan kegiatan gerakan pangan murah dengan mendistribusikan beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) pada hari ini sebanyak 2,2 ton.Pihaknya melaksanakan kegiatan GPM perdana yakni Pringsewu dan Pesawaran, dilanjutkan besok di Kota Metro dan Lampung Selatan.Tim akan melaksanakan kegiatan GPM ini secara kontinyu keliling Polres dan Polresta jajaran. Sementara itu, Dirreskrimsus Polda Lampung, Kombes Pol Dery Agung Wijaya mengatakan, pihaknya melaksanakan GPM hari ketiga bersama Bulog dan di Bandar Lampung tercatat 2,2 ton beras SPHP yang terjual."Polda Lampung bersama Bulog melaksanakan ke wilayah Bandar Lampung ada 2,2 ton beras yang terdistribusi kepada masyarakat," kata Kombes Pol Dery.Konsumen yang membeli beras tersebut sekitar 300-400 orang dan besok akan digelar di Kota Metro dan Lamsel. Mantan Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung ini mengatakan, GPM ini merupakan kerjasama dengan perum Bulog.Adapun kerjasama ini untuk mendukung swasembada pangan, maka dengan kegiatan yang dilakukan secara kontinyu dengan harapan membantu masyarakat. Dengan harapan agar swasembada pangan berjalan dengan baik. "Kegiatan akan tetap berjalan dengan harapan tujuannya menyentuh masyarakat," kata Kombes Dery. Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Lampung Nurman Susilo mengatakan, pihak Bulog berterima kasih telah dibantu dan disupport penuh oleh Polda Lampung.Dengan harapan beras SPHP ini sampai ke masyarakat. "Kalau dari target kegiatan GPM ini selesai sampai Desember 2025 dengan target 39 ribu ton," kata Nurman.Dengan adanya kerjasama ini mudah-mudahan masyarakat terbantukan dan mewujudkan ketahanan pangan. "Kegiatan kami ini baru berjalan pertengahan Juli 2025 yang sudah terjual 350 ton masih menyampaikan ke masyarakat Lampung," kata Nurman. Warga Bandar Lampung, Ajeng mengatakan, dirinya membeli beras 5 kg dengan harga Rp 60 Ribu yang sebelumnya lebih mahal."Jadi dengan mendapatkan beras seharga Rp 60 Ribu ini saya terbantukan, dan sangat membantu masyarakat dengan harga murah," kata Ajeng. Apalagi dengan beras murah sangat terbantukan, tapi kurang publikasinya. PNO-12
11 Agu 2025, 14:14 WIT
Satgas Operasi Damai Cartenz Sambangi Anak-Anak SD Negeri Mulia
Papuanewsonline.com, Puncak Jaya – Dalam suasana penuh kehangatan, personel Satgas Operasi Damai Cartenz melaksanakan sambang ke anak-anak di SD Negeri Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, pada Sabtu (9/8/2025). Kehadiran para personel disambut gembira oleh siswa-siswi, yang tampak antusias mengikuti berbagai interaksi dan kegiatan.Kegiatan sambang tersebut dilaksanakan oleh personel Satgas Ops Damai Cartenz Briptu Eroza Feryan Perdana, S.H., Bripda Rafli Abdullah, S.H., serta didukung oleh Bripda Febrian dan Bripda Heryanto, kegiatan sambang tersebut membawa keceriaan bagi anak-anak.Personel Satgas menyapa satu per satu anak dengan senyum tulus, berjabat tangan, serta berbagi cerita dan motivasi agar mereka terus bersemangat menuntut ilmu. Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Operasi Damai Cartenz dalam membangun kedekatan dengan masyarakat, khususnya generasi muda, demi terciptanya Papua yang damai, aman, dan sejahtera.Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen. Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., yang didampingi Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes. Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari strategi operasi untuk mengedepankan pendekatan humanis. “Kami hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk menjadi sahabat bagi masyarakat, terutama anak-anak. Pendidikan dan masa depan mereka adalah kunci perdamaian yang berkelanjutan di Papua,” ujarnya.Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes. Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., menambahkan bahwa momen kebersamaan ini memiliki dampak positif yang besar. “Anak-anak adalah aset bangsa. Dengan perhatian dan kasih sayang yang tulus, kita membentuk generasi yang percaya diri, berkarakter, dan siap membangun Papua yang lebih baik,” tuturnya.Semangat yang terpancar dari senyum anak-anak menjadi pengingat bahwa kedamaian dimulai dari hati yang tulus dan kepedulian bersama. PNO-12
11 Agu 2025, 14:03 WIT
Police Women Run ke-3: Polwan Polda Maluku Tunjukkan Semangat Juang
Papuanewsonline.com, Bukittinggi - Menjelang Hari Ulang Tahun ke-77 Kepolisian Wanita (Polwan) melaksanakan Police Women Run ke-3 di Bukit Tinggi, Sumatera Barat, Minggu, 10 Agustus 2025.Ajang olahraga lari tersebut turut diikuti perwakilan Polwan Polda Maluku diantaranya Kompol Helda Misse Siwabessy, S.H., M.H, selaku Pakor Polwan Polda Maluku dan Ipda Jessica Dewastyana.Kompol Helda dalam ajang tersebut berhasil mencapai finish dan mendapatkan medali 5K. Ia mencatatkan waktu 1 jam 3 menit. Sementara Ipda Jessica juga berhasil finish dan mendapatkan medali 10K dengan waktu 1 jam 6 menit."Kegiatan Police Women Run Ke-3 ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Polisi Wanita RI ke 77 tahun 2025," kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Rositah Umasugi, S.I.K.Police Women Run, kata Kombes Rositah, diikuti oleh seluruh perwakilan Polwan dan Polki seluruh Indonesia. Kegiatan ini juga diikuti masyarakat umum."Semoga ke depan Polwan semakin berkembang dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat baik pemeliharaan kamtibmas maupun mengayomi masyarakat dan dicintai oleh masyarakat," harapnya. PNO-12
11 Agu 2025, 13:51 WIT
Ops Antik, Polda Maluku Razia Narkoba Gabungan di Tempat Hiburan Malam
Papuanewsonline.com, Ambon - Kepolisian Daerah Maluku menggelar razia narkoba gabungan dalam rangkaian Operasi Anti Narkotika (Antik) Salawaku Tahun 2025.Razia yang melibatkan personel gabungan Polda Maluku, POM TNI, BNN Maluku dan Bea Cukai Maluku ini menyasar tempat-tempat hiburan malam di kota Ambon.Operasi pemberantasan narkoba dihelat sejak Sabtu malam hingga Minggu dini hari (9-10/8/2025). Tim terbagi dua kelompok yang dipimpin oleh Direktur Reserse Naarkoba Polda Maluku, Kombes Pol. Heri Budianto, S.IK., M.H dan Kabid Penindakan BNN Maluku."Razia narkoba gabungan tadi malam dalam rangka operasi Antik Salawaku 2025," kata Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Rositah Umasugi, S.I.K.Razia gabungan terbagi dalam 2 regu. Regu pertama menyasar tempat hiburan malam Golden Dragon, dan regu kedua merazia karaoke rajawali."Operasi Antik bertujuan untuk memberantas peredaran gelap narkotika di wilayah Maluku," kata Kombes Rositah.Operasi Kepolisian secara terpusat ini juga bertujuan untuk menyelamatkan generasi muda penerus bangsa dari peredaran barang berbahaya tersebut."Operasi ini juga dilakukan agar orang yang ingin berbuat kejahatan bisa berfikir kembali dan mungkin bisa sadar akan bahaya narkoba kepada masyarakat khususnya kepada generasi muda kita," tegasnya.Selain melakukan penindakan kepada para pemakai, pengedar hingga bandar narkoba, Polda Maluku juga intensif memberikan sosialisasi tentang bahaya pemakaian narkotika, khususnya kepada anak-anak pelajar. Sejumlah SMA/SMK di ibukota provinsi Maluku ini menjadi sasaran sosialisasi bahaya narkoba sejak dini."Selain Polda Maluku, Polres jajaran juga melaksanakan operasi Antik Salawaku di daerah masing-masing," ujarnya.Polda Maluku menghimbau kepada masyarakat, khususnya para pemuda sebagai generasi emas bangsa agar dapat menjauhi dan tidak terjerumus dalam peredaran gelap narkoba di wilayah hukum Polda Maluku."Kami juga menghimbau masyarakat agar dapat melaporkan kepada polisi jika mencurigai atau mengetahui adanya transaksi narkoba di daerah tempat tinggal masing-masing. Identitas pelapor akan kami rahasiakan," pungkasnya. Untuk diketahui, dalam razia narkoba, selain memeriksa barang bawaan pengunjung, personel gabungan juga mengadakan tes urine kepada seluruh pengunjung, LC serta karyawan. Hasil tes urine semuanya negative. PNO-12
11 Agu 2025, 13:35 WIT
Sambut HUT RI ke-80, Sat Lantas Polres Buru Selatan Bagikan Bendera Merah Putih
Papuanewsonline.com, Bursel - Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Polres Buru Selatan melalui Satuan Lalu Lintas (Satlantas) menggelar aksi inspiratif, membagikan Bendera Merah Putih gratis kepada para pengendara bermotor roda dua maupun roda empat. Aksi untuk membangkitkan rasa cinta terhadap NKRI ini dilaksanakan setiap hari di sejumlah ruas jalan dan pangkalan ojek yang ada di Kota Namrole, Kabupaten Buru Selatan hingga hari kemerdekaan, 17 Agustus 2025.Kapolres Buru Selatan, AKBP Andi P. Lorena, S.I.K., M.H, melalui Kepala Satlantas, AKP Christoffel Souisa, mengaku kegiatan ini merupakan bagian dari program “Polri Menyapa”. Tujuan pembagian bendera dilakukan untuk mengajak masyarakat merayakan Hari Kemerdekaan dengan cara yang sederhana namun penuh makna, sambil tetap menjaga ketertiban berlalu lintas.“Kami membagikan bendera merah putih kepada para pengendara mobil dan motor untuk di pasang di kendaraannya masing masing, setiap hari sampai sebelum 17 Agustus. Kami mengajak masyarakat ikut merayakan Hari Kemerdekaan dengan sederhana,” katanya, Sabtu (9/8/2025).Hingga saat ini tercatat sebanyak 75 helai bendera merah putih telah dibagikan kepada para pengendara R2 maupun R4.Pembagian ini dilakukan di titik-titik strategis seperti persimpangan jalan dan pangkalan ojek yang ada di Kota Namrole.Aksi ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Mereka mengaku sangat berterima kasih atas bendera yang diberikan “Ini sebagai penghormatan dan rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia," tambahnya.Aksi humanis ini diharapkan tidak hanya menumbuhkan semangat nasionalisme, tetapi juga mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat, khususnya di Kabupaten Buru Selatan. PNO-12
11 Agu 2025, 13:24 WIT
Kasus Korupsi Jembatan Agimuga Mulai Disidangkan di Jayapura
Papuanewsonline.com, Jayapura –
Perhatian publik Papua Tengah kini tertuju pada ruang sidang Pengadilan Negeri
Kelas IA Jayapura. Kasus dugaan tindak pidana korupsi pembangunan Jembatan
Agimuga, yang sempat menjadi sorotan di Kabupaten Mimika, resmi memasuki babak
persidangan. Sidang perdana yang digelar pada
Jumat (8/8/2025) pukul 16.00 WIT ini menghadirkan dua terdakwa utama, yakni Mirvan
Martinus Palimbong dan Aldi Padua. Keduanya diduga terlibat langsung dalam
pengelolaan anggaran proyek pembangunan jembatan pada tahun anggaran 2023, yang
disebut-sebut merugikan keuangan negara. Majelis hakim Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi (Tipikor) memimpin jalannya sidang dengan agenda tunggal
pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Kepala Seksi Intelijen Kejaksaan
Negeri (Kejari) Mimika, Royal Sitohang, S.H., mengungkapkan bahwa dakwaan
terhadap kedua terdakwa dikeluarkan berdasarkan Surat Penetapan Pengadilan
Negeri Tipikor Jayapura Nomor: 27/Pid.Sus-TPK/2025/PNJap dan Nomor:
28/Pid.Sus-TPK/2025/PNJap, tertanggal 28 Juli 2025. "Terdakwa Mirvan Martinus
Palimbong dan Aldi Padua telah menjalani sidang perdana dengan agenda pembacaan
dakwaan. Tidak ada keberatan atau eksepsi yang diajukan penasihat hukum,"
ujar Royal. Dalam dakwaan primer, kedua
terdakwa dijerat Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 ayat (1) huruf a dan b, ayat (2)
dan ayat (3) UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, sebagaimana diubah UU Nomor 20 Tahun 2001, jo Pasal 55 ayat (1) ke-1
KUHP. Sementara dalam dakwaan subsidair,
keduanya dijerat Pasal 3 jo Pasal 18 ayat (1) huruf a dan b, ayat (2) dan ayat
(3) UU Tipikor jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Pasal 2 UU Tipikor dikenal
sebagai pasal “kerugian negara dengan unsur melawan hukum” yang memiliki
ancaman pidana berat, minimal 4 tahun penjara dan maksimal seumur hidup.
Sedangkan Pasal 3 mengatur perbuatan penyalahgunaan kewenangan yang
menguntungkan diri sendiri atau orang lain, dengan ancaman minimal 1 tahun dan
maksimal 20 tahun penjara. Pihak JPU menilai, perbuatan para
terdakwa telah memenuhi unsur kedua pasal tersebut, baik dari segi kerugian
negara maupun penyalahgunaan wewenang. Sidang berikutnya dijadwalkan
pada Rabu, 13 Agustus 2025 pukul 10.00 WIT dengan agenda pemeriksaan
saksi-saksi. Publik pun menunggu fakta-fakta baru yang akan terungkap di
persidangan, mengingat proyek ini semula diharapkan menjadi infrastruktur
strategis untuk menghubungkan wilayah terisolir di Agimuga. Kasus ini juga menjadi ujian bagi
aparat penegak hukum untuk membuktikan komitmen pemberantasan korupsi di Papua,
di tengah banyaknya proyek pembangunan yang mengandalkan dana besar dari APBD
dan APBN. (jidan)
11 Agu 2025, 03:58 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru