logo-website
Minggu, 03 Agu 2025,  WIT
BERITA Ekonomi Homepage
Kelangkaan Beras Bulog Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras di Kabupaten Mimika Papuanewsonline.com, Timika, – Harga beras di Kabupaten Mimika mulai naik hingga mencapai  Rp 18.000 Per kilogram.Sumyati Salah satu warga saat ditemui di pasar sentral mengatakan kaget karena harga beras tiba-tiba naik." Beras yang harga Per kilogram 15 Ribu, sudah naik hingga 18 Ribu, dulu kita biasa beli beras Bulog dengan harga terjangkau 13 Ribu, namun sekarang sudah tidak ada sekitar 5 bulan ini," ujar Sumyati di Pasar Sentral Timika, Selasa (17/6/2025).Terpisah, Ayudin salah satu pedagang beras di jalan Hasan Udin membenarkan bahwa harga beras melonjak akibat tidak ada pasokan beras Bulog." Tidak ada pasokan beras Bulog menjadi pemicu atau  penyebab utama kenaikan harga beras premium di Kabupaten Mimika," ucap Ayudin.Ayudin mengatakan tanpah disadari,  kenaikan harga beras premium sudah terjadi cukup lama." Sebelum lebaran Idul Adha sudah lama naik harga beras premium, hal ini terjadi, karena sudah lama tidak ada pasokan beras Bulog di pasar," Ungkapnya.Meskipun harga gabah di tingkat petani juga mengalami kenaikan,  namun Ayudin menekankan bahwa keterbatasan pasokan beras Bulog yang seharusnya menjadi penyangga harga,  justru memperparah situasi di Kabupaten Mimika. "Harga gabah memang naik, tapi masalah utamanya adalah beras Bulog yang susah masyarakat dapat," ujar Ayudin.  Ia menjelaskan bahwa para pedagang beras, termasuk dirinya,  terus menunggu informasi resmi mengenai ketersediaan dan distribusi beras Bulog dari kantor cabang setempat, Namun, informasi yang diperoleh masih sangat terbatas karena kantor cabang Bulog pun mengaku masih menunggu arahan dari pusat.  " Ketidakpastian ini membuat kami  pedagang kesulitan dalam merencanakan stok dan berdampak pada harga jual beras di pasar, dan sekarang harga beras  sampai Rp18.000," UjarnyaKata Dia, Lambatnya distribusi dan minimnya informasi mengenai ketersediaan beras Bulog telah menciptakan ketidakstabilan harga beras di Mimika.  " Kondisi ini sangat merugikan konsumen, khususnya mereka yang berpenghasilan rendah dan mengandalkan beras Bulog sebagai sumber karbohidrat utama dengan harga yang terjangkau," Sesalnya." pembeli pasti mereka cari yang paling murah, apalagi kan pelanggan itu nanya terus yang murah begitu, tapi tidak ada " keluh nyaAyudin menerangkan, Masyarakat sangat tergantung akan  beras Bulog dimana beras Bulog sebagai komoditas penstabil harga, namun kini beras Bulog susah untuk diperoleh.(Jidan)  17 Jun 2025, 20:12 WIT
Ada PT FI dan APBD 6 T, BPS: Kemiskinan di Kabupaten Mimika Melonjak Papuanewsonline. Com, Timika –Kabupaten Mimika dengan Anggaran Pendapatan Daerah (APBD) terbesar 6,5 Triliun dan ada juga Tambang emas terbesar  Dunia PT Freeport Indonesia, namun kehadiran PT Freeport Indonesia dan APBD Kabupaten Mimika 6,5 Triliun belum bisa menekan angka kemiskinan yang terjadi di Kabupaten Mimika.Badan Pusat Statistik (BPS) Timika melalui release resmi yang diterima Media Papuanewsonline.com, Selasa (17/6/2025), menyebutkan  bahwa penduduk asli OAP di kabupaten Mimika tergolong miskin.Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mimika merilis  angka kemiskinan dalam lima tahun terakhir yakni di Tahun 2024 melonjak 14,18%.BPS  merilis persentase penduduk miskin mengalami perubahan dinamis, dimana Pada Tahun 2020, angka kemiskinan mencapai 14,54%,  Angka ini kemudian menurun menjadi di Tahun 2021 yakni 14,28%, kemudian pada Tahun 2022, mengalami penurunan menjadi 13,55%, namun di tahun 2023, dan Tahun 2024, angka kemiskinan melonjak 14,18%. Dengan angka kemiskinan Tahun 2024 14,18% ini ketika dikalkulasi sekitar 32.090 jiwa, dimana  menunjukkan jumlah penduduk miskin yang cukup besar. Hal ini menandakan perlunya evaluasi mendalam terhadap efektivitas program-program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Mimika.   Pemerintah Kabupaten Mimika perlu melakukan analisis lebih lanjut terhadap data ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab fluktuasi angka kemiskinan dan merumuskan strategi yang lebih efektif dan terarah dalam upaya mengurangi angka kemiskinan.  Menurut BPS, harus ada transparansi data dan keterlibatan aktif seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Mimika. ( Jidan ) 17 Jun 2025, 17:30 WIT
Petani di Timika Senang, Ketersediaan Pupuk Subsidi Melimpah Papuanewsonline, Timika, – Ketersediaan pupuk bersubsidi jenis NPK dan Urea di Mimika pada tahun 2025 mengalami peningkatan  signifikan dibanding tahun sebelumnya.Hal ini dirasahkan langsung oleh petani dalam melaksanakan aktifitas pertanian di lapangan.Jasmiati, salah satu petani sayur sawi yang menggarap lahan seluas 1 Hektare di Jalur 8 Sp4 mengatakan bahwa ditahun 2025, para petani senang karena jatah pupuk subsidi jenis NPK dan Urea meningkat dari tahun-tahun sebelumnya." Kami sampaikan terimaksih kepada pemerintah melalui kepanjangan tangan dinas pertanian, karena pupuk melimpah ini mempermudah kami dalam bercocok tanam," ujar Jasmiati di Timika, Jumat (13/6/2025)." Saya tahun-tahun sebelumnya per masah tanam hanya dapat 50 kilo gram, berbedah dengan tahun ini, kami dapat   250 Kg per masa tanam (3-4 Bulan), sehingga Alhamdulillah kami dapat 750 kilo gram dalam setahun sangat-sangat cukup," Ucapnya.Para pengecer juga merasahkan hal yang sama, Rendy, selaku salah satu pengecer yang ada di Jalur 6 Sp4 membenarkan  bahwa jatah pupuk subsidi untuk setiap petani tahun 2025 meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya. "Iya benar tahun ini jatah pupuk subsidi untuk petani meningkat, dalam satu tahun mereka dapat jatah rata-rata 750 Kg per orang, tapi juga bisa disesuaikan dengan luas lahan yang digarap," tegasnya.Rendy menjelaskan bahwa pada  Tahun 2025 Mimika mendapatkan kouta pupuk subsidi Urea  637 Ton dan NPK 1.450 Ton yang akan didistribusikan ke lima Distrik antara lain Iwaka 768,29 Ton, Mimika Baru 312,89 Ton, Mimika Timur 312,89 Ton  ,WANIA 603,66 Ton dan Kuala Kencana 89,28 Ton." Berbedah jauh dari di Tahun 2024 kemarin, karena kita di Timika hanya mendapat kouta pupuk subsidi berjenis Urea 476 Ton dan NPK 406 Ton yang tersebar di lima Distrik," Sorotnya.Terpisah Kepala Seksi sarana dan prasarana pertanian  (KSPP) Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Holtikultural (Distanbun) Kabupaten Mimika Marta Sena menjelaskan bahwa apa yang dirasakan petani dalam kepuasan untuk memperoleh jata pupuk subsidi adalah kebahagian bagi pemerintah." Ini upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan para petani," Tuturnya.Marta Sena menjelaskan, yang  berhak mendapatkan jatah pupuk subsidi adalah petani yang tergabung dalam kelompok tani atau petani yang memiliki Kartu Tani (Karta) yang memiliki lahan garapan tidak lebih dari 2 Hektare. " Untuk jatah kouta setiap petani disesuaikan dengan data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sebagai data acuan Distanbun dalam pendistribusian jumlah pupuk disetiap Distrik," Jelasnya.Lanjut Dia, Kelompok tani di kabupaten Mimika didata melalui penyuluh dan  dimasukan ke dalam RDKK." Kalau Petani  yang memilik lahan lebih dari 2 Hektare, maka mereka  tidak berhak dapat bantuan subsidi," Tegasnya.Terpisah Alice Wanma selaku Kepala Distanbun Kabupaten mengatakan, peningkatan kouta pupuk subsidi tahun 2025 meningkat signifikan, karena beberapa faktor antara lain,  karena adanya gudang penyimpanan yang memadai, serta penghasil bahan baku untuk pengelolaan pupuk tumbuh secara stabil. "Benar sekali, kouta pupuk subsidi tahun ini di timika meningkat dari sebelumnya, karena gudang penyimpanan kita sudah memadai dan negara penghasil pupuk seperti rusia mulai stabil dalam memproduksi dan distribusi" Jelasnya.Kata Alice, Peningkatan ini juga sejalan dengan intruksi Menteri Pertanian yang mengharuskan peningkatan distribusi pupuk subsidi ke daerah-daerah sebagai wujud nyata dari cita-cita presiden untuk meningkatkan produktivitas petani agar Indonesia menjadi negara swasembada pangan. " Ketersediaan pupuk subsidi yang melimpah ditahun 2025, yang kami berharap dapat meningkatkan produktifitas petani sayur dan buah di Mimika agar kebutuhan konsumsi sayur bagi masyarakat Mimika dapat tercukupi," Harapnya."  Selain untuk mencukupi kebutuhan konsumsi sayur, Kami juga berharap agar dapat meningkatkan perputaran ekonomi di Mimika selama tahun 2025 ini," Pungkasnya.(Resky) 13 Jun 2025, 17:58 WIT
Ekonomi Mimika Tunjukkan Pertumbuhan Positif dan Stabil dalam Lima Tahun Terakhir Papuanewsonline.com, Timika – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mimika melaporkan pertumbuhan ekonomi yang menggembirakan selama periode 2020-2024.  Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Mimika, yang di ukur berdasarkan pengeluaran dan lapangan usaha menunjukkan tren peningkatan yang konsisten,  mengindikasikan kinerja ekonomi yang sehat dan stabil.  Meskipun terdapat fluktuasi tahunan,  pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan menunjukkan  kekuatan dan daya tahan yang signifikan. Data PDRB menurut pengeluaran menunjukkan angka tertinggi tercapai pada tahun 2024, yaitu Rp 90.791.544.82 Meskipun angka tertinggi dicapai pada tahun 2024,  pertumbuhan yang signifikan juga terlihat pada tahun-tahun sebelumnya.  Lonjakan terbesar terjadi pada tahun 2021,  menunjukkan potensi ekonomi daerah yang terus berkembang.  Hal ini menunjukkan ketahanan ekonomi Mimika terhadap berbagai tantangan, termasuk dampak pandemi COVID-19. Adapun data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Mimika berdasarkan lapangan usaha untuk periode 2020-2024 menunjukkan tren pertumbuhan ekonomi yang signifikan, meskipun dengan dinamika yang perlu dikaji lebih lanjut.  Nilai PDRB mengalami peningkatan yang konsisten dari tahun ke tahun,  menunjukkan kinerja ekonomi yang relatif stabil dan sehat.  Pada tahun 2024, PDRB mencapai angka Rp 146.297.585.8,  menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Secara khusus,  tahun 2021 mencatat lonjakan signifikan dibandingkan tahun 2020,  dengan peningkatan lebih dari 50% (dari Rp 63,4 menjadi Rp 95,2 ).  Lonjakan ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh pemulihan ekonomi pasca-pandemi COVID-19, atau adanya peningkatan signifikan pada sektor-sektor tertentu di Kabupaten Mimika.  Namun,  dari tahun 2021 hingga 2024, laju pertumbuhan PDRB cenderung lebih stabil,  menunjukkan penguatan ekonomi yang lebih merata dan terkontrol. ( Jidan ) 13 Jun 2025, 09:55 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru
lihat video 10 Feb 2023, 15:22 WIT