Bupati Nabire Mesak Magai Tegas Tolak Tambang di Blok Wabu
Kalau Freeport silakan, Tetapi untuk wilayah lain jangan, termasuk Baya Biru, Blok Wabu, termasuk daerah Mapia, Paniai, Dogiai, Nabire
Papuanewsonline.com - 09 Jun 2025, 22:38 WIT
Papuanewsonline.com/ Ekonomi

Papuanewsonline.com, Nabire-,
Bupati Nabire Mesak Magai merupakan kepala Daerah pertama di Provinsi Papua Tengah, yang menyatakan sikap menolak eskplorasi tambang di Blok Wabu.
Pernyataan tegas ini disampaikan Bupati Nabire Mesak Magai melalui video singkat yang diterimah Media Papuanewsonline.com, Senin (9/6/2025).
" Pada kesempatan yang berbahagia ini, Saya mau sampaikan pernyataan sikap saya, untuk menjawab Aksi masyarakat Wilayah Papua Tengah terhadap penolakan tambang di Blok Wabu, bahwa saya tetap mendengar dan mendukung penolakan dari masyarakat adat," ujar Bupati Mesak.
Bupati Mesak mengatakan pada tahun 2022, sekitar bulan Februari, dirinya bertemu dengan seseorang dari Minerba di Jakarta, dimana dalam pertemuan tersebut diketahui kalau ada tiga kelompok yang sedang merencanakan untuk masuk melakukan perasi di Blok Wabu.
Lanjut Bupati pada tahun yang sama Tahun 2022 bulan September, dirinya bertemu pejabat tinggi PT. Freeport Indonesia di Timika.
" Saat ketemu di Timika, petinggi PT Freeport cerita ke saya tentang potensi kekayaan di blok wabu, dimana blok wabu dengan Tembagapura berbeda, karena di Tembagapura, emas, tembaga dan nikel serta kekayaan alam lainya, berada dibawah tanah, sehingga butuh operasional dengan peralatan yang canggih untuk mengelolah,
sedangkan blok wabu tidak, karena emas diatas permukaan tanah," jelas Bupati.
Ditambahkan Bupati Mesak Magai, dirinya sudah memperoleh informasi bilah potensinya kekayaan alam di blok Wabu sangat luar biasa, karena menurut data yang dimiliki, emas di blok Wabu walaupun dieksplorasi selama 25 Tahun juga belum bisa selesai diambil dari tempat tersebut.
" Tetapi saya mau sampaikan kepada warga masyarakat Papua Tengah, bahkan juga kita pejabat dari delapan kabupaten maupun pejabat provinsi Papua Tengah, bahwa blok Wabu itu benar-benar titipan Tuhan untuk masyarakat kita yang nikmati, jadi kita semua harus menolak tambang di blok Wabu," tegas Bupati Mesak.
" Blok Wabu adalah titipan Tuhan untuk masyarakat, jadi tidak boleh ada perusahaan tambang yang beroperasi dengan menggunakan peralatan yang canggih, maupun peralatan besar untuk mengambil emas yang ada terlindungi di dalam areal blok wabu, termasuk Kabupaten Paniai, Intan Jaya, Puncak Jaya, dan Puncak , Dogiai, dan sebagainya," tandas Bupati.
Lanjut Mesak Magai, blok Wabu adalah titipan Tuhan untuk masyarakat hingga anak cucu kedepan.
" Ini Milik Masyarakat adat kita secara turun temurun hingga anak cucu kedepan, jadi kekayaan alam ini tidak boleh disentuh oleh pemilik pengusaha tambang," Ucapnya
Bupati Mesak berharap agar semua pejabat di Papua Tengah turut melindungi kekayaan alam di blok Wabu, sehingga titipan Tuhan tersebut bisa dinikmati anak cucu kedepan secara turun temurun.
" Biarlah masyarakat dikasih kebebasan untuk mereka ambil emas itu dengan cara manual dengan tenaga mereka sendiri, tanpa melibatkan pengusaha-pengusaha, tidak usah izinkan pengusaha-pengusaha atau perusahaan-perusahaan besar dari luar datang untuk merusak kekayaan alam di blok wabu," Sorot Bupati Mesak.
Mesak Magai menjelaskan, sebagai kepala daerah akan tetap bersama masyarakat melindungi kekayaan alam di blok wabu.
" kita selamatkan kekayaan alam ini untuk masyarakat kita nikmat, bukan pengusaha-pengusaha," Jelasnya.
Lanjut Dia kalau seperti freeport kan menggunakan alat peralatan yang canggih, biaya yang besar, boleh saja,
Tetapi kekayaan alam di blok wabu tidak seperti freeport, karena di blok Wabu Emas berhamburan di atas tanah.
" Masyarakat dengan tenaga manual saja, mereka bisa nikmati, jadi Kita harus lindungi masyarakat kita, Biarlah mereka dengan tenaga mereka, dengan manual ambil, sehingga sampai Anak cucu pun akan nikmati, Barang tidak akan cepat habis kalau menggunakan manual, dan biarlah masyarakat nikmati itu sendiri," ujar Mesak Magai.
Ia kembali mengingatkan bahwa blok Wabu merupakan titipan tangan Tuhan murni untuk masyarakat. " Mari kita berpihak kepada masyarakat, pihak-pihak di Jakarta jangan masuk ke Blok Wabu dan ganggu kekayaan alam di Provinsi papua Tengah.
" Kalau Freeport silakan, Tetapi untuk wilayah lain jangan, termasuk Baya Biru, Blok Wabu, termasuk daerah Mapia, Paniai, Dogiai, Nabire," jelas Bupati.
Mesak meminta agar Pemerintah memberikan kebebasan kepada masyarakat untuk mengelolah sendiri kekayaan alam tersebut dengan menggunakan alat-alat tradisional.
" Masyarakat mereka kelola sendiri, silakan saja, kita kasih kebebasan untuk masyarakat kita nikmati, dan ini pernyataan sikap saya, untuk disampaikan kepada semua wargah masyarakat Papua Tengah, termasuk semua pejabat Provinsi Papua Tengah, baik pejabat Kabupaten maupun pejabat Provinsi, sesuai dengan firman Tuhan Siapapun dia yang setia kepada perkara-perkara kecil, dia juga akan setia kepada perkara-perkara yang besar," Pungkasnya.(Fadli)