logo-website
Sabtu, 27 Sep 2025,  WIT
BERITA Pendidikan & Kesehatan Homepage
Bhakti Kesehatan Polri: Ratusan Pengungsi Hunut Terima Layanan Medis Gratis di Poka Papuanewsonline.com, Ambon - Kepolisian Resor Kota (Polresta) P. Ambon & Pp. Lease melalui Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) melaksanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan kepada ratusan pengungsi warga desa Hunut, kota Ambon, Jumat, 22 Agustus 2025.Bhakti kesehatan yang merupakan bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat ini dilaksanakan di kantor desa Poka, kecamatan Teluk Ambon, kota Ambon.Aksi sosial kemanusiaan yang dilaksanakan di wilayah hukum Polsek Teluk Ambon ini dipimpin Kasi Dokkes Polresta Ambon, Ipda Abu M. Felubum, S.Kep Ns. Hadir Kades Poka Marthina Kebulan, Kanit Binmas Polsek Teluk Ambon Ipda Burhan Nawir, Bhabinkamtibmas Desa Poka Bripka Charles dan Staf Pemerintah Desa Poka.Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol. Rositah Umasugi, S.I.K mengungkapkan, kegiatan pemeriksaan kesehatan kepada para pengungsi warga desa Hunut merupakan bentuk kepedulian Polda Maluku dan Polresta Ambon beserta jajaran."Kegiatan pemeriksaan kesehatan ini merupakan wujud nyata Polri yang humanis dan melayani. Kegiatan ini juga merupakan instruksi dari Bapak Kapolda Maluku," ungkap Kabid Humas.Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan kepada para pengungsi meliputi pemeriksaan umum, pemeriksaan gula darah, pemeriksaan kolesterol, pemeriksaan asam urat, dan pemeriksaan tensi darah."Kegiatan pemeriksaan kesehatan secara gratis ini diikuti oleh sebanyak 195 orang pengungsi warga Hunut. Hasil pemeriksaan ditemukan berbagai macam keluhan seperti flu, batuk, asam urat, serta tekanan darah tinggi," sebut Kombes Rositah.Kabid Humas berharap kegiatan kemanusiaan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya pengungsi warga Hunut di lokasi pengungsian. PNO-12 24 Agu 2025, 16:36 WIT
Isi Kuliah Umum di FH USU, Kadivhumas Polri: Perkuat Rasa Cinta Tanah Air Papuanewsonline.com, Sumut - Kadivhumas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho mengisi materi dalam kuliah umum di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU). Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru.Kepada mahasiswa di Fakultas Hukum USU tersebut, Kadivhumas Polri menyinggung mengenai peran penting generasi muda dalam membangun bangsa. Ia menyebut, sebagai generasi penerus bangsa, para mahasiswa harus menjadi agen perubahan.“Jadilah agen perubahan yang membawa kebaikan bagi bangsa dan negara. Teruslah berjuang dan jangan pernah menyerah dalam meraih cita-cita. Ingatlah bahwa masa depan bangsa ada di tangan kita," ujar Kadivhumas Polri, Jumat (22/8/25).Menurut Kadivhumas, di tengah dinamika global yang berdampak juga pada Indonesia, negeri ini tetap bisa terjaga. Ke depan akan semakin kompleks tantangannya.Ditegaskan Kadivhumas Polri, untuk menghadapi tantangan ke depan tersebut, seluruh elemen bangsa harus bersatu. Persatuan dan kesatuan disebutnya menjadi hal yang sangat penting.“Jadi nilai yang paling utama dari kesatuan bangsa adalah utamanya adalah mengutamakan persatuan dan persaudaraan bangsa,” ungkap Kadivhumas.Lebih lanjut Kadivhumas menekankan, kecintaan terhadap negeri ini harus dimiliki oleh masyarakat, terutama generasi muda. Dengan keberagaman yang ada di Indonesia, mulai dari budaya, adat, istiadat, semua menjadi kekayaan yang patut dibanggakan.“Setelah kita bersatu, persatuan yang kita kembangkan, maka jangan lupa identitas nasional harus kita lakukan untuk selalu meningkatkan kecintaan kita kepada bangsa dan negeri. Siapa lagi yang mempertahankan bangsa dan negeri kita kalau bukan kita?” jelas Kadivhumas yang merupakan alumnus S2 dan S3 Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. PNO-12 24 Agu 2025, 16:20 WIT
Pj Gubernur Papua Beri Motivasi Mahasiswa Uncen Papuanewsonline.com, Jayapura – Suasana Auditorium Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura tampak berbeda pada Selasa (19/8/2025). Ribuan mahasiswa memenuhi ruangan dengan penuh antusias, menyimak kuliah umum yang disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Agus Fatoni. Dalam kesempatan tersebut, Fatoni tampil dengan penuh semangat, membakar motivasi para mahasiswa agar tidak ragu mengembangkan diri demi masa depan Papua yang lebih cerah. Ia menekankan bahwa mahasiswa adalah agen perubahan yang memiliki tanggung jawab besar dalam mengangkat harkat dan martabat tanah Papua. Dalam kuliah umumnya, Agus Fatoni menegaskan bahwa kesuksesan tidak ditentukan oleh asal-usul atau kondisi seseorang, melainkan dari kerja keras dan kesungguhan. “Sukses bukan hanya milik orang kaya atau anak kota. Sukses adalah milik siapa saja yang mau bersungguh-sungguh,” ujar Fatoni disambut tepuk tangan riuh mahasiswa. Ia menambahkan, mahasiswa Papua harus percaya diri mampu bersaing di tingkat nasional maupun global. “Kalian bukan hanya penerus bangsa, tapi juga pejuang masa depan Papua. Karena itu, jangan pernah merasa kecil di tanah sendiri,” tegasnya. Fatoni kemudian membagikan resep membentuk pribadi unggul, yang menurutnya harus didasari pada empat karakter utama: pintar, cerdas, kreatif, dan inovatif. “Jangan puas menjadi sekadar baik, apalagi bernasib baik. Jadilah pribadi terbaik yang bisa memberi manfaat bagi masyarakat,” pesan Fatoni. Selain menekankan pentingnya pendidikan, Fatoni juga menyoroti peran mahasiswa dalam menyebarkan narasi positif mengenai Papua. “Tugas kalian adalah menerangi. Gunakan media sosial dengan bijak. Jangan hanya menjadi konsumen, tapi jadilah produsen konten positif tentang Papua, budaya kita, alam kita, dan potensi kita,” ujarnya. Menurutnya, mahasiswa memiliki peran strategis dalam membentuk opini publik, terutama di era digital saat ini. Rektor Universitas Cenderawasih, Oscar Oswald O. Wambrauw, yang turut hadir, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Pj Gubernur. “Setiap tahun kami selalu menghadirkan kuliah umum sebagai penyegaran awal. Kehadiran Bapak Pj Gubernur hari ini memberikan energi positif bagi mahasiswa, baik yang baru masuk maupun yang sudah lama menempuh pendidikan di Uncen,” ucapnya. Tahun ini, Uncen menampung lebih dari 21 ribu mahasiswa. Rektor berharap motivasi dari Pj Gubernur bisa menumbuhkan semangat belajar sekaligus mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. Kuliah umum yang berlangsung hampir dua jam itu ditutup dengan pesan kuat dari Fatoni. Ia mengingatkan bahwa Papua membutuhkan generasi tangguh yang siap berdiri di garis depan pembangunan. “Papua akan maju jika anak mudanya berani bermimpi besar, terus belajar, dan tidak takut menghadapi tantangan. Jangan hanya jadi penonton, tapi jadilah pelaku perubahan,” pungkasnya. Penulis : Jidan Editor : GF   22 Agu 2025, 12:45 WIT
BMKG Prediksi Hujan Lebat Masih Guyur Mimika Sepekan ke Depan Papuanewsonline.com, Mimika – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mozes Kilangin Mimika kembali mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang masih akan melanda wilayah Kabupaten Mimika. Berdasarkan data terbaru, intensitas hujan tinggi diperkirakan masih terus terjadi hingga satu minggu ke depan. Kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer di wilayah selatan Papua yang memicu pembentukan awan hujan dalam jumlah besar. Masyarakat pun diminta tetap waspada, terutama yang bermukim di daerah rawan banjir dan longsor. Forecaster BMKG Mimika, Sony Hartono, menjelaskan bahwa wilayah Mimika pada dasarnya hanya mengenal satu musim, yaitu musim hujan. Namun, ada periode tertentu yang disebut puncak musim hujan, yakni pada bulan Juni, Juli, dan Agustus. “Curah hujan bulan ini mencapai 856 milimeter. Memang di Timika kita hanya mengenal satu musim, hujan dari Januari hingga Desember. Tapi, ada tiga bulan yang menjadi puncaknya, yaitu Juni, Juli, dan Agustus,” jelas Sony. Ia menambahkan, hujan deras yang terjadi hampir setiap hari membuat suhu udara di Mimika relatif lebih rendah dibanding biasanya. Bila siang hari suhu normal bisa menyentuh 30–35°C, saat ini hanya berkisar 28°C. Sony menegaskan, cuaca semacam ini sudah menjadi bagian dari pola iklim khas Mimika. “Prediksi satu minggu ke depan, cuaca masih seperti ini. Mungkin kalau orang baru di Timika pasti kaget, tapi kalau orang lama sudah paham walaupun tetap mengeluh karena hujan lagi dan hujan lagi,” ujarnya sambil tersenyum. Namun, intensitas hujan tinggi ini tidak bisa dianggap sepele. BMKG mencatat beberapa dampak yang mulai dirasakan warga, seperti: Genangan air di ruas jalan utama yang menghambat arus lalu lintas, Potensi gagal panen pada beberapa lahan pertanian akibat lahan tergenang, Risiko kesehatan seperti meningkatnya kasus demam berdarah dan penyakit berbasis lingkungan. BMKG Mimika meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama pengendara yang melintas di jalanan licin dan tergenang air. Selain itu, warga diimbau menjaga kebersihan lingkungan agar saluran drainase tidak tersumbat sampah. “Bagi warga yang tinggal di bantaran kali atau daerah perbukitan, mohon tetap waspada. Potensi banjir dan tanah longsor bisa meningkat jika hujan terus menerus turun dengan intensitas tinggi,” pesan Sony. Dengan adanya peringatan ini, pemerintah daerah diharapkan lebih sigap dalam menyiapkan langkah mitigasi, termasuk menyiagakan tim tanggap darurat, memperbaiki saluran drainase, serta memastikan jalur evakuasi warga tetap aman.   Penulis : Jidan Editor : GF 21 Agu 2025, 05:58 WIT
Satgas Ops Antik Salawaku Sosialisasi Bahaya Narkoba ke SMK Negeri 2 Ambon Papuanewsonline.com, Ambon - Satgas Operasi Anti Narkotika Salawaku Polda Maluku kembali menyambangi sekolah untuk memberikan sosialisasi tentang bahaya peredaran gelap narkoba di kalangan generasi muda.Hari ini, Senin, 11 Agustus 2025, Satgas Preemtif dan Preventif Ops Antik Salawaku Polda Maluku mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Ambon, Hative Besar, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.Kepala SMK Negeri 2 Ambon Salem Nurdin, S.Pd., M.Pd dalam sambutannya memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Satgas Ops Antik Salawaku Polda Maluku yang telah melaksanakan kegiatan sosialisasi maupun pembinaan dan penyuluhan tegas berantas narkoba selamatkan generasi bangsa."Saya sangat mendukung dengan adanya kegiatan pembinaan dan penyuluhan Narkoba oleh Polda Maluku," katanya.Menurutnya, kegiatan ini penting dilakukan karena bertujuan untuk menjaga lingkungan sekolah dari bahaya narkoba, dan juga memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba bagi generasi milenial.“Alhamdulillah para siswa dalam mengikuti sosialisasi bahaya Narkoba sangat antusias, sehingga upaya yang kita lakukan ini diharapkan bisa membangun kemampuan dan ketahanan diri mereka dari pengaruh narkoba," harapnya.Ia mengungkapkan, generasi muda khususnya para pelajar SMK Negeri 2 Ambon, sebagai generasi penerus cita-cita bangsa, harus sejak dini dibekali pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, karena masa depan bangsa Indonesia ada di tangan generasi muda.Narkoba, lanjut dia, memiliki dampak yang negatif, salah satunya dapat menurunkan kesadaran, yang berujung pada hilang ingatan dan dapat menimbulkan ketergantungan. "Oleh karena itu mari kita sama-sama selamatkan generasi muda agar tidak terjerat oleh barang-barang haram seperti narkoba," ujarnya.Ia juga mengimbau kepada para siswa-siswi dan pihak sekolah untuk turut mendukung program Polri dalam rangka memberantas peredaran narkoba di kalangan pelajar."Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama siswa-siswi SMK Negeri 2 Ambon. Oleh karena itu kami berharap kegiatan seperti ini rutin dilakukan agar generasi muda bisa mengetahui bahaya narkoba bagi kehidupan dan masa depannya," harapnya.Sementara itu, Ipda Julius Lesiputty, Kasatgas Preemtif, juga menyampaikan terima kasih kepada pihak sekolah yang telah mendukung kegiatan sosialisasi tentang bahaya narkoba."Kami berharap para siswa dapat mengetahui apa itu narkoba dan bahayanya jika dikonsumsi," katanya.Narkoba atau narkotika, psikotropika dan bahan adiktif berbahaya lainnya, kata Ipda Julius adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba juga dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Para siswa-siswi SMK Negeri 2 Ambon diingatkan untuk menjauhi narkoba. Sasaran peredaran narkoba tidak hanya kepada orang dewasa namun juga kepada anak-anak. "Peredaran narkoba saat ini masih merebak sehingga juga diperlukan perhatian khusus dari BNN setempat. Ingat apapun jenis narkoba tidak bagus bagi kesehatan dan ada sanksi pidana," tegasnya.Para pelajar juga diminta untuk tidak terpancing atau terpengaruh dengan bujuk rayu orang tidak dikenal yang menawarkan sesuatu baik itu mencoba atau mengantarkannya dengan iming-iming mendapatkan uang. “Waspada dan tidak terbujuk rayu penyalahgunaan dan peredaran narkoba," ingatnya.Dalam kunjungan tersebut hadir AKP. Usman Beli, Ka Anev Opsda sebagai pemateri. Ia menjelaskan tentang dampak penyalagunaan narkoba dan minuman keras (Miras) yang menjadi persoalan nasional. AKP Usman juga menjelaskan terkait narkotika yang merupakan zat sintetis atau semi sintentis yang dihasilkan dari tanaman atau lainnya. Ia juga menyampaikan terkait dampak buruk penggunaan narkoba, gejala umum penggunaan narkoba baik fisik, emosi dan perilaku. Termasuk ketentuan hukum bagi para pelaku sebagaimana diatur dalam UU RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika, Rehabilitasi dan ketentuan pidana lainnya. PNO-12 12 Agu 2025, 20:49 WIT
SMA Transformasi Nusantara Timika Tembus Target Siswa dalam 100 Hari Papuanewsonline.com, Mimika – Sebuah gebrakan di dunia pendidikan menengah atas hadir di Kabupaten Mimika, Papua Tengah. SMA Transformasi Nusantara, yang beroperasi di Gedung Multi Purpose Community Center (MPCC) YPMAK, Jalan Hadelisari, Kelurahan Kwamki, berhasil mencapai target kuota 70 siswa hanya dalam 100 hari sejak resmi dibuka. Capaian ini menjadi bukti bahwa konsep pendidikan inovatif yang ditawarkan sekolah ini disambut positif oleh masyarakat. Sekolah yang dikelola dengan sistem all day school 12 jam penuh dan memberikan makan gratis kepada seluruh siswa ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Pemerintah Kabupaten Mimika, PT Freeport Indonesia, dan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK). Penanggung Jawab STN Mimika, Yoan Tanamal mewakili kepala sekolah dalam wawancara eksklusif di Gedung MPCC YPMAK, mengungkapkan bahwa perjalanan menuju keberhasilan ini tidak mulus. “Tantangan terbesar kami adalah waktu pembukaan yang terlambat dibanding sekolah-sekolah lain di Timika. Siswa-siswi rata-rata sudah mendaftar di sekolah lain,” jelasnya. Namun, tim sekolah tidak menyerah. Mereka menerapkan strategi jemput bola, mendatangi langsung calon siswa dan orang tua untuk menjelaskan konsep pendidikan yang berbeda dari sekolah konvensional. Hasilnya, kabar tentang SMA Transformasi Nusantara menyebar cepat, didukung pemberitaan media dan respons positif masyarakat. SMA Transformasi Nusantara menghadirkan enam jurusan yang dirancang menjawab kebutuhan masa depan yaitu, Leadership Transformation, Business Development, Computer Science & Technology, Hotel & Tourism Management, Art & Media Design, Sport Ability.  Berbeda dari kebanyakan sekolah, SMA Transformasi Nusantara memadukan kurikulum modern dengan nilai-nilai lokal Papua. “Kita sama sekali tidak mau mengesampingkan budaya Papua. Nilai-nilai itu kita hidupi secara intelektual dalam dunia pendidikan,” ujar Yoan. Kebijakan rekrutmen guru pun mencerminkan komitmen ini, dengan melibatkan tenaga pengajar asli Papua dan profesional dari Jakarta. Meski fokus pada pemberdayaan anak-anak Papua, sekolah ini terbuka untuk semua kalangan. Komposisi siswa saat ini mencerminkan keberagaman latar belakang, dari OAP (Orang Asli Papua) hingga anak-anak karyawan perusahaan. “Sekolah ini untuk semua. Fasilitasnya berkualitas, jadi siapa pun bisa memilih,” tambah Yoan. SMA Transformasi Nusantara memiliki visi untuk menjadi sekolah berasrama pada 2026. Menurut Yoan, hidup bersama dalam lingkungan pendidikan akan memperkuat pembentukan karakter siswa. Saat ini, manajemen tengah mematangkan rencana lokasi dan infrastruktur untuk mendukung program tersebut. Yoan menegaskan bahwa keberhasilan sekolah ini merupakan hasil kerja sama erat tiga institusi besar: Pemkab Mimika, PT Freeport Indonesia, dan YPMAK, dengan dukungan Yayasan World Harvest Ministry. “Kami bersyukur atas perhatian pemerintah dan semua pihak yang punya hati memajukan pendidikan anak-anak Papua,” ujarnya. Di akhir wawancara, Yoan berpesan: “Sekolah berkualitas bukan lagi mimpi. Itu sudah ada di Timika. Mari anak-anak Papua dan seluruh Nusantara, manfaatkan kesempatan ini.” Penulis : Fadli Editor : GF 11 Agu 2025, 18:21 WIT
SMA Negeri 6 Mimika: Dari Menumpang hingga Menjadi Ikon Pendidikan Mimika Papuanewsonline.com, Mimika – Tahun 2012 menjadi titik awal perjalanan panjang SMA Negeri 6 Mimika. Saat itu, sekolah ini belum memiliki gedung sendiri, guru pun minim, dan para siswanya harus belajar sore menumpang di SMA Negeri 1 Mimika. Namun, lebih dari satu dekade kemudian, kondisi itu tinggal kenangan. Kini berdiri megah sebuah bangunan tiga lantai di tengah Kota Mimika Baru, menjadi rumah bagi 1.112 siswa yang menimba ilmu di bawah kepemimpinan kepala sekolah pribumi asli Papua. Kelahiran SMA Negeri 6 Mimika dilatarbelakangi oleh membludaknya penerimaan siswa di SMA Negeri 1 pada tahun ajaran 2012-2013. Daya tampung tak memadai membuat sebagian calon siswa terpaksa ditolak. Protes orang tua pun mengalir. Saat itu, Dinas Pendidikan di bawah kepemimpinan Ausilius You mengambil langkah cepat: membuka sekolah baru untuk menampung kelebihan siswa. Namun, solusi ini datang dengan tantangan besar. Kepala sekolah pertama yang ditunjuk hingga saat ini, yaitu Drs. Willem Nauw saat ditemui di ruang kerjanya di SMA Negeri 6, mengisahkan awal perjuangan mereka: “Siswa ada, bangunan belum ada, guru juga belum ada. Angkatan pertama hanya dua kelas, 67 siswa, dua jurusan, tapi belum ada pengajar tetap.” Tegasnya. Selama hampir dua tahun, siswa SMA Negeri 6 belajar sore hari menumpang di SMA Negeri 1. Setelahnya, mereka sempat berpindah ke SD Inpres Nawaripi selama enam bulan sebelum akhirnya menempati gedung sendiri pada 2015. Perubahan mulai terasa ketika gedung permanen dibangun. Kini, SMA Negeri 6 Mimika berdiri kokoh dengan bangunan tiga lantai, ruang kelas yang memadai, dan fasilitas yang terus berkembang. “Dari hanya puluhan siswa, sekarang jumlahnya 1.112. Dulu dari bangunan kayu sederhana, sekarang kita punya gedung bertingkat yang jadi kebanggaan Mimika,” ujar sang kepala sekolah dengan senyum bangga. Posisi strategis di pusat kota membuat sekolah ini menjadi salah satu pilar penting pendidikan menengah di Mimika. Yang membuat SMA Negeri 6 Mimika berbeda adalah kepemimpinannya. Dipimpin oleh seorang kepala sekolah asli Papua yang menjadi perintis pertama, sekolah ini dijalankan dengan prinsip keterbukaan dan rasa memiliki yang tinggi. “Saya merasa seperti orang tua kandung bagi sekolah ini. Nanti kalau saya pensiun Agustus tahun depan, rasanya seperti menitipkan anak kepada orang tua baru,” ujarnya menyentuh hati. Transparansi menjadi prinsip utama. Setiap awal tahun, pihak sekolah menyusun ARKAS (anggaran belanja sekolah) bersama guru, staf tata usaha, dan seluruh pihak terkait. Semuanya dibahas terbuka tanpa ada yang ditutupi. Kini, SMA Negeri 6 bukan hanya sekolah besar dari segi jumlah siswa, tetapi juga menjadi simbol kemajuan pendidikan di Mimika. Pemeriksaan rutin dari BPK setiap enam bulan memastikan pengelolaan keuangan sekolah tetap rapi dan akuntabel. Dengan jumlah siswa kelas X yang terus meningkat, prospek sekolah ini sangat cerah. Harapan besar disematkan agar SMA Negeri 6 terus menjadi tempat lahirnya generasi cerdas dan berintegritas, yang kelak berkontribusi untuk Papua dan Indonesia.   Penulis : Fadli Editor : GF   11 Agu 2025, 17:47 WIT
Mahasiswa KKN STIE Jambatan Bulan Sulap Sekolah Jadi Laboratorium Cinta Lingkungan Papuanewsonline.com, Timika – Suasana di SD Negeri Mandiri Jaya, Timika, berubah menjadi lebih berwarna. Bukan hanya karena dekorasi karya siswa, tetapi juga semangat baru yang dibawa oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) STIE Jambatan Bulan. Mereka datang dengan sebuah misi: menanamkan rasa cinta lingkungan kepada generasi penerus melalui program inovatif bertajuk “Sekolah Cinta Lingkungan”. Program ini bukan sekadar sosialisasi, melainkan langkah nyata penerapan konsep Adiwiyata — sebuah program nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mendorong sekolah untuk berwawasan dan berbudaya lingkungan. Bedanya, mahasiswa KKN ini mengemasnya dengan metode pembelajaran yang segar, kreatif, dan mengundang partisipasi aktif siswa. Materi pembelajaran disusun secara holistik. Siswa diajak mengenali jenis-jenis sampah, memahami proses pemilahan, hingga mengubahnya menjadi barang bermanfaat. Pendekatan ini memastikan anak-anak tidak hanya menghafal teori, tetapi juga mengasah keterampilan praktis. Dalam sesi hands-on, ruang kelas disulap menjadi bengkel kreatif. Botol plastik bekas berubah menjadi tempat pensil warna-warni, sendok plastik disulap menjadi bunga hias, dan kardus bekas dilahirkan kembali menjadi celengan berbentuk hewan yang lucu. Semua hasil karya itu dibuat langsung oleh tangan para siswa, dipandu mahasiswa KKN. “Alhamdulillah, seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar. Dukungan kepala sekolah dan guru membuat program ini lebih mudah dijalankan,” ujar salah satu koordinator KKN penuh antusias. Tak hanya mengandalkan praktek, mahasiswa KKN memanfaatkan media presentasi PowerPoint interaktif yang dikemas khusus untuk anak-anak sekolah dasar. Visual penuh warna, animasi sederhana, dan contoh nyata membuat pesan lebih mudah dipahami. Siswa diperlihatkan fakta mengejutkan tentang dampak sampah plastik terhadap lingkungan, lalu diperkenalkan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle) sebagai solusi. Cara penyampaian yang ringan tapi sarat makna membuat anak-anak antusias mengangkat tangan, bertanya, bahkan memberi ide baru untuk mengolah sampah. Keberhasilan program ini tak lepas dari koordinasi matang. Sejak tahap perizinan di kampus, sosialisasi ke pihak sekolah, hingga eksekusi di lapangan, semua berjalan dalam suasana kolaboratif. Kepala sekolah, guru, dan siswa bahu-membahu menyukseskan kegiatan ini. Antusiasme siswa terlihat jelas. Hampir semua siswa terlibat aktif, bahkan ada yang membawa sampah dari rumah untuk diolah bersama di sekolah. “Ini pertama kali saya tahu botol plastik bisa jadi tempat pensil. Seru sekali,” ujar salah satu siswa sambil tersenyum lebar. Program “Sekolah Cinta Lingkungan” bukan hanya proyek jangka pendek. Mahasiswa KKN menargetkan agar SD Negeri Mandiri Jaya dapat menjadi sekolah model Adiwiyata di wilayah Timika. Budaya peduli lingkungan diharapkan menjadi bagian dari identitas sekolah, sehingga siswa tumbuh menjadi generasi yang memiliki kesadaran tinggi terhadap keberlanjutan (sustainability). Bila berhasil, konsep ini akan direkomendasikan untuk direplikasi di sekolah-sekolah lain di Mimika. Dengan begitu, pendidikan lingkungan hidup tidak hanya menjadi wacana, tetapi benar-benar membentuk pola pikir dan perilaku generasi muda.  Penulis : Giant Editor : GF   11 Agu 2025, 17:33 WIT
Satgas Operasi Damai Cartenz Sambangi Anak-Anak SD Negeri Mulia Papuanewsonline.com, Puncak Jaya – Dalam suasana penuh kehangatan, personel Satgas Operasi Damai Cartenz melaksanakan sambang ke anak-anak di SD Negeri Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, pada Sabtu (9/8/2025). Kehadiran para personel disambut gembira oleh siswa-siswi, yang tampak antusias mengikuti berbagai interaksi dan kegiatan.Kegiatan sambang tersebut dilaksanakan oleh personel Satgas Ops Damai Cartenz Briptu Eroza Feryan Perdana, S.H., Bripda Rafli Abdullah, S.H., serta didukung oleh Bripda Febrian dan Bripda Heryanto, kegiatan sambang tersebut membawa keceriaan bagi anak-anak.Personel Satgas menyapa satu per satu anak dengan senyum tulus, berjabat tangan, serta berbagi cerita dan motivasi agar mereka terus bersemangat menuntut ilmu. Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Operasi Damai Cartenz dalam membangun kedekatan dengan masyarakat, khususnya generasi muda, demi terciptanya Papua yang damai, aman, dan sejahtera.Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen. Pol. Dr. Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., yang didampingi Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes. Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari strategi operasi untuk mengedepankan pendekatan humanis. “Kami hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk menjadi sahabat bagi masyarakat, terutama anak-anak. Pendidikan dan masa depan mereka adalah kunci perdamaian yang berkelanjutan di Papua,” ujarnya.Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes. Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., menambahkan bahwa momen kebersamaan ini memiliki dampak positif yang besar. “Anak-anak adalah aset bangsa. Dengan perhatian dan kasih sayang yang tulus, kita membentuk generasi yang percaya diri, berkarakter, dan siap membangun Papua yang lebih baik,” tuturnya.Semangat yang terpancar dari senyum anak-anak menjadi pengingat bahwa kedamaian dimulai dari hati yang tulus dan kepedulian bersama. PNO-12 11 Agu 2025, 14:03 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru
lihat video 10 Feb 2023, 15:22 WIT