logo-website
Sabtu, 27 Sep 2025,  WIT

BMKG Prediksi Hujan Lebat Masih Guyur Mimika Sepekan ke Depan

Forecaster BMKG Mimika: Juni–Agustus adalah puncak musim hujan, masyarakat diimbau waspada potensi banjir, longsor, dan dampak sosial-ekonomi akibat cuaca ekstrem

Papuanewsonline.com - 21 Agu 2025, 05:58 WIT

Papuanewsonline.com/ Pendidikan & Kesehatan

Tampilan layar monitor prakiraan cuaca BMKG Mozes Kilangin Mimika yang menunjukkan kondisi awan hujan lebat di wilayah Papua. BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada karena hujan diperkirakan masih berlangsung hingga sepekan ke depan.

Papuanewsonline.com, Mimika – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mozes Kilangin Mimika kembali mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang masih akan melanda wilayah Kabupaten Mimika. Berdasarkan data terbaru, intensitas hujan tinggi diperkirakan masih terus terjadi hingga satu minggu ke depan.


Kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer di wilayah selatan Papua yang memicu pembentukan awan hujan dalam jumlah besar. Masyarakat pun diminta tetap waspada, terutama yang bermukim di daerah rawan banjir dan longsor.

Forecaster BMKG Mimika, Sony Hartono, menjelaskan bahwa wilayah Mimika pada dasarnya hanya mengenal satu musim, yaitu musim hujan. Namun, ada periode tertentu yang disebut puncak musim hujan, yakni pada bulan Juni, Juli, dan Agustus.

“Curah hujan bulan ini mencapai 856 milimeter. Memang di Timika kita hanya mengenal satu musim, hujan dari Januari hingga Desember. Tapi, ada tiga bulan yang menjadi puncaknya, yaitu Juni, Juli, dan Agustus,” jelas Sony.

Ia menambahkan, hujan deras yang terjadi hampir setiap hari membuat suhu udara di Mimika relatif lebih rendah dibanding biasanya. Bila siang hari suhu normal bisa menyentuh 30–35°C, saat ini hanya berkisar 28°C.

Sony menegaskan, cuaca semacam ini sudah menjadi bagian dari pola iklim khas Mimika. “Prediksi satu minggu ke depan, cuaca masih seperti ini. Mungkin kalau orang baru di Timika pasti kaget, tapi kalau orang lama sudah paham walaupun tetap mengeluh karena hujan lagi dan hujan lagi,” ujarnya sambil tersenyum.

Namun, intensitas hujan tinggi ini tidak bisa dianggap sepele. BMKG mencatat beberapa dampak yang mulai dirasakan warga, seperti: Genangan air di ruas jalan utama yang menghambat arus lalu lintas, Potensi gagal panen pada beberapa lahan pertanian akibat lahan tergenang, Risiko kesehatan seperti meningkatnya kasus demam berdarah dan penyakit berbasis lingkungan.


BMKG Mimika meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati, terutama pengendara yang melintas di jalanan licin dan tergenang air. Selain itu, warga diimbau menjaga kebersihan lingkungan agar saluran drainase tidak tersumbat sampah.

“Bagi warga yang tinggal di bantaran kali atau daerah perbukitan, mohon tetap waspada. Potensi banjir dan tanah longsor bisa meningkat jika hujan terus menerus turun dengan intensitas tinggi,” pesan Sony.

Dengan adanya peringatan ini, pemerintah daerah diharapkan lebih sigap dalam menyiapkan langkah mitigasi, termasuk menyiagakan tim tanggap darurat, memperbaiki saluran drainase, serta memastikan jalur evakuasi warga tetap aman.

 

Penulis : Jidan

Editor : GF

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE