BMKG Prediksi Hujan Lebat Masih Guyur Mimika Sepekan ke Depan
Forecaster BMKG Mimika: Juni–Agustus adalah puncak musim hujan, masyarakat diimbau waspada potensi banjir, longsor, dan dampak sosial-ekonomi akibat cuaca ekstrem
Papuanewsonline.com - 21 Agu 2025, 05:58 WIT
Papuanewsonline.com/ Pendidikan & Kesehatan

Papuanewsonline.com, Mimika – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mozes Kilangin Mimika kembali mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem yang masih akan melanda wilayah Kabupaten Mimika. Berdasarkan data terbaru, intensitas hujan tinggi diperkirakan masih terus terjadi hingga satu minggu ke depan.
Kondisi ini dipengaruhi oleh
dinamika atmosfer di wilayah selatan Papua yang memicu pembentukan awan hujan
dalam jumlah besar. Masyarakat pun diminta tetap waspada, terutama yang
bermukim di daerah rawan banjir dan longsor.
Forecaster BMKG Mimika, Sony
Hartono, menjelaskan bahwa wilayah Mimika pada dasarnya hanya mengenal satu
musim, yaitu musim hujan. Namun, ada periode tertentu yang disebut puncak musim
hujan, yakni pada bulan Juni, Juli, dan Agustus.
“Curah hujan bulan ini mencapai
856 milimeter. Memang di Timika kita hanya mengenal satu musim, hujan dari
Januari hingga Desember. Tapi, ada tiga bulan yang menjadi puncaknya, yaitu
Juni, Juli, dan Agustus,” jelas Sony.
Ia menambahkan, hujan deras yang
terjadi hampir setiap hari membuat suhu udara di Mimika relatif lebih rendah
dibanding biasanya. Bila siang hari suhu normal bisa menyentuh 30–35°C, saat
ini hanya berkisar 28°C.
Sony menegaskan, cuaca semacam
ini sudah menjadi bagian dari pola iklim khas Mimika. “Prediksi satu minggu ke
depan, cuaca masih seperti ini. Mungkin kalau orang baru di Timika pasti kaget,
tapi kalau orang lama sudah paham walaupun tetap mengeluh karena hujan lagi dan
hujan lagi,” ujarnya sambil tersenyum.
Namun, intensitas hujan tinggi ini tidak bisa dianggap sepele. BMKG mencatat beberapa dampak yang mulai dirasakan warga, seperti: Genangan air di ruas jalan utama yang menghambat arus lalu lintas, Potensi gagal panen pada beberapa lahan pertanian akibat lahan tergenang, Risiko kesehatan seperti meningkatnya kasus demam berdarah dan penyakit berbasis lingkungan.
BMKG Mimika meminta masyarakat
untuk lebih berhati-hati, terutama pengendara yang melintas di jalanan licin
dan tergenang air. Selain itu, warga diimbau menjaga kebersihan lingkungan agar
saluran drainase tidak tersumbat sampah.
“Bagi warga yang tinggal di
bantaran kali atau daerah perbukitan, mohon tetap waspada. Potensi banjir dan
tanah longsor bisa meningkat jika hujan terus menerus turun dengan intensitas
tinggi,” pesan Sony.
Dengan adanya peringatan ini,
pemerintah daerah diharapkan lebih sigap dalam menyiapkan langkah mitigasi,
termasuk menyiagakan tim tanggap darurat, memperbaiki saluran drainase, serta
memastikan jalur evakuasi warga tetap aman.
Penulis : Jidan
Editor : GF