logo-website
Sabtu, 27 Sep 2025,  WIT
BERITA Pendidikan & Kesehatan Homepage
Gempa Susulan Magnitudo 5,1 Kembali Guncang Nabire, BMKG Imbau Warga Tetap Siaga Papuanewsonline.com, Mimika – Setelah diguncang gempa besar berkekuatan M6,6 pada dini hari, Kabupaten Nabire, Papua Tengah kembali merasakan gempa susulan dengan magnitudo 5,1 pada Jumat pagi (19/9/2025) pukul 05:53 WIB atau 07:53 WIT. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa susulan ini berada di darat, tepatnya 23 km barat laut Nabire dengan kedalaman 20 km. Koordinat episenter tercatat pada 3,44° LS dan 135,55° BT. Gempa susulan ini merupakan bagian dari rangkaian aktivitas seismik pascagempa utama M6,6 yang terjadi pada Jumat dini hari pukul 01:19 WIB. Guncangan kuat tersebut dirasakan meluas hingga Wasior, Timika, Enarotali, Biak, dan Supiori, memicu kepanikan warga yang berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Sejak peristiwa tersebut, BMKG mencatat sudah terjadi beberapa kali gempa susulan (aftershock) dengan kekuatan bervariasi. Meskipun demikian, hingga saat ini tidak ada potensi tsunami yang dipicu oleh aktivitas gempa di wilayah Nabire. Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, menegaskan bahwa gempa susulan merupakan fenomena alam yang wajar setelah terjadi gempa besar. “Masyarakat diimbau tetap tenang, tidak mudah terpengaruh isu hoaks, serta selalu memastikan kondisi bangunan rumah sebelum kembali ke dalam. Hindari bangunan yang sudah retak atau rusak akibat guncangan sebelumnya,” jelas Daryono. Hingga kini, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan besar maupun korban jiwa akibat gempa susulan tersebut. Namun, tim gabungan dari BPBD, aparat keamanan, dan relawan setempat terus melakukan asesmen di lapangan. BMKG menegaskan akan terus memantau perkembangan aktivitas seismik di wilayah Papua Tengah dan menyampaikan informasi resmi secara berkala.   Penulis: Jid Editor: GF  19 Sep 2025, 10:28 WIT
Gempa Berkekuatan 6,6 Guncang Nabire, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami Papuanewsonline.com, Mimika – Guncangan kuat mengguncang sebagian wilayah Papua Tengah pada Jumat dini hari (19/9/2025) sekitar pukul 01.19 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi bermagnitudo 6,6 berpusat di laut, tepatnya 29 kilometer barat laut Nabire dengan kedalaman 24 km. Koordinat episenter tercatat pada 3.47° LS dan 134.49° BT. Direktur Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan gempa tersebut dipicu oleh aktivitas Sesar Anjak Weyland. Analisis mekanisme sumber menunjukkan pergerakan naik (thrust fault), yang umum terjadi di kawasan tektonik aktif Papua. Getaran gempa terasa cukup luas, meliputi Nabire, Wasior, Enarotali, Timika, Biak, hingga Supiori dengan intensitas bervariasi. Sejumlah warga dilaporkan berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri saat guncangan terjadi. Meski demikian, BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hingga pukul 01.47 WIB, tercatat telah terjadi empat gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M4,2. Daryono mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak terpancing isu yang menyesatkan, dan selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG. “Kami mengingatkan masyarakat agar menghindari bangunan yang sudah retak atau rusak akibat gempa. Pastikan tempat tinggal memiliki struktur yang cukup tahan gempa, serta selalu waspada terhadap kemungkinan gempa susulan,” ujar Daryono. Hingga saat ini, belum ada laporan resmi terkait kerusakan serius maupun korban jiwa akibat guncangan tersebut. Namun, tim dari BPBD bersama aparat setempat telah bergerak melakukan pemantauan lapangan di Nabire dan sekitarnya. Pemerintah daerah bersama BMKG juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan bencana, mengingat wilayah Papua termasuk salah satu zona rawan gempa di Indonesia.   Penulis: Jid Editor: GF  19 Sep 2025, 10:22 WIT
Wapres Gibran Ajak Anak Panti Belanja Perlengkapan Sekolah di Jayapura Papuanewsonline.com, Jayapura – Suasana haru sekaligus bahagia mewarnai Gramedia Jayapura pada Rabu (17/9/25), ketika Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka secara mendadak hadir dan mengajak 60 anak dari dua panti asuhan berbelanja perlengkapan sekolah. Kehadiran Wapres Gibran yang tak terduga ini menjadi kejutan manis bagi anak-anak, yang seketika larut dalam euforia memilih langsung kebutuhan sekolah mereka. Informasi kedatangan Wapres Gibran disampaikan secara mendadak melalui koordinasi dengan aparat TNI, membuat pihak Gramedia harus bergerak cepat menyiapkan segala sesuatu. Meski serba singkat, suasana penuh kehangatan justru tercipta di dalam toko. Menurut Nonince Merani, Sales Superintendent Gramedia Jayapura, masing-masing anak diberikan anggaran belanja sebesar Rp500.000. Dengan dana itu, mereka bebas memilih perlengkapan sekolah sesuai kebutuhan dan keinginan, mulai dari tas, buku pelajaran, kamus, hingga alat tulis. “Bapak Wapres membiarkan anak-anak memilih sendiri barang yang mereka butuhkan. Beliau juga dengan sabar menunggu dan sesekali bercanda dengan mereka. Suatu kehormatan besar bagi kami di Gramedia Jayapura bisa menyaksikan langsung momen istimewa ini,” ujar Nonince. Kebahagiaan anak-anak panti terlihat jelas. Bukan hanya karena mendapatkan perlengkapan sekolah baru, tetapi juga karena merasa dihargai, diberi kepercayaan, dan diperhatikan langsung oleh seorang pemimpin nasional. Bagi sebagian anak, pengalaman memilih sendiri kebutuhan sekolah di toko besar seperti Gramedia adalah hal baru yang sangat berkesan. “Ini pengalaman yang luar biasa, kami sangat senang,” ujar salah satu anak panti dengan penuh semangat. Gaya kepemimpinan Gibran yang sederhana dan akrab dengan masyarakat kembali terlihat dalam kegiatan ini. Ia tidak hanya datang untuk melihat, tetapi benar-benar terlibat, bahkan menyempatkan diri untuk berbincang ringan dengan anak-anak. Nonince berharap kegiatan serupa dapat berlanjut, bukan hanya di Jayapura, tetapi juga di daerah lain di Indonesia. “Kami berharap Bapak Wapres bisa sering datang membawa kegiatan positif seperti ini, karena selain membantu anak-anak, juga memberi semangat bagi dunia usaha lokal untuk ikut berkontribusi,” katanya. Kunjungan Wapres Gibran kali ini semakin menegaskan pesan bahwa pembangunan sumber daya manusia, khususnya anak-anak, tidak hanya bicara soal fasilitas pendidikan, tetapi juga tentang memberikan motivasi, kebahagiaan, dan pengalaman yang berkesan.   Penulis: Jid Editor: GF  19 Sep 2025, 02:15 WIT
Wamendagri Fokus Perbaikan Fasilitas Kesehatan Papua, Segera Gelar Rapat Teknis Lintas Kementerian Papuanewsonline.com, Jayapura – Upaya perbaikan fasilitas kesehatan (faskes) di Papua kini menjadi prioritas serius pemerintah pusat. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk menegaskan langkah konkret akan segera dilakukan melalui rapat teknis lintas kementerian setelah arahan langsung dari Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka. Arahan tersebut disampaikan Wapres Gibran usai melakukan kunjungan kerja ke sejumlah titik di Papua pada 16–18 September 2025. Dalam kunjungan itu, Wapres mendapati masih banyak persoalan mendasar terkait kondisi faskes, mulai dari bangunan yang kurang layak, layanan yang belum maksimal, hingga tata kelola manajemen rumah sakit. Dalam pernyataannya pada Kamis (18/9/25), Wamendagri Ribka Haluk mengungkapkan bahwa evaluasi dan masukan dari kunjungan Wapres menjadi bahan penting untuk ditindaklanjuti secara cepat. “Banyak fasilitas kesehatan, rumah sakitnya itu fisiknya harus diperbaiki, tata kelolanya, manajemen, dan seterusnya. Tadi kami juga bertemu dengan Forkopimda Papua, ada banyak hal yang memang harus kita selesaikan bersama,” ujar Ribka. Sebagai langkah konkret, Kemendagri akan segera menggelar rapat teknis lintas kementerian dalam waktu dekat. Rapat ini diproyeksikan membahas secara detail prioritas perbaikan, termasuk strategi percepatan pembangunan serta kebutuhan anggaran. “Banyak hal yang harus diperbaiki. Semua sudah kami catat. Sepulang dari sini, kami akan lakukan rapat teknis dalam waktu singkat, melibatkan kementerian terkait agar proses perbaikan bisa segera berjalan,” tegasnya. Selain sektor kesehatan, Wapres Gibran juga menyoroti kondisi fasilitas pendidikan di Papua Selatan yang masih menghadapi banyak kendala. Menurut Wamendagri, kedua sektor vital ini akan menjadi prioritas dalam agenda pembahasan lintas kementerian. “Kami tidak hanya fokus di kesehatan, tetapi juga pendidikan. Arahan dari Bapak Wapres sudah jelas, kita harus bergerak cepat menindaklanjuti agar masyarakat Papua bisa merasakan perubahan nyata,” tambah Ribka. Dalam kaitannya dengan pendanaan, Wamendagri menyebut pembahasan juga akan menyentuh aspek Transfer ke Daerah (TKD) yang membutuhkan sinergi erat dengan Kementerian Keuangan. “Koordinasi intensif di tingkat pusat akan terus kami lakukan. Ini penting supaya program perbaikan tidak hanya terencana, tetapi juga bisa berjalan sesuai kebutuhan di lapangan,” pungkasnya.   Penulis: Jid Editor: GF 18 Sep 2025, 20:01 WIT
Wapres Gibran Tinjau Program Gizi dan Kesehatan Gratis di Jayapura Papuanewsonline.com, Jayapura – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (17/9/2025). Kunjungan ini difokuskan untuk memantau langsung pelaksanaan dua program unggulan pemerintah, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), yang telah berjalan di berbagai daerah. Setibanya di Jayapura, Wapres Gibran menyempatkan diri meninjau SMP Negeri 2 Sentani dan Puskesmas Kampung Harapan. Kehadirannya disambut hangat oleh jajaran pemerintah daerah, tenaga kesehatan, serta para pelajar yang ikut merasakan langsung manfaat dari program tersebut. Bupati Jayapura, Yunus Wonda, yang turut mendampingi kunjungan, memberikan apresiasi tinggi atas perhatian Wapres Gibran terhadap pelayanan publik di daerahnya. Menurutnya, gaya kepemimpinan Gibran mengingatkan pada sosok Presiden Joko Widodo yang dikenal sederhana, blusukan, dan dekat dengan masyarakat. “Tadi kami bagi tugas, saya menjemput Bapak Wapres di SMP Negeri 2 Sentani, sementara Pak Wakil Bupati menjemput di Puskesmas Kampung Harapan. Kehadiran beliau benar-benar memberikan semangat bagi kami di daerah,” ujar Yunus. Ia juga menyoroti momen ketika Gibran berinteraksi langsung dengan siswa-siswi SMP Negeri 2 Sentani yang sedang menikmati MBG. Dengan gaya khasnya yang santai, Gibran sempat menanyakan alasan beberapa anak tidak menghabiskan tahu dan pisang yang disajikan. “Beliau masuk pas anak-anak sedang makan, lalu bertanya kenapa tahu tidak dimakan, kenapa pisang tidak dimakan. Itu membuat suasana jadi cair, anak-anak senang, dan kami melihat kepedulian langsung dari seorang wakil presiden,” tambahnya. Selain meninjau program gizi di sekolah, Wapres Gibran juga menyempatkan diri mengunjungi Puskesmas Kampung Harapan. Di sana, ia berdialog dengan tenaga medis dan masyarakat untuk memastikan pelaksanaan PKG berjalan sesuai harapan. Kepala Puskesmas Kampung Harapan, dr. Hanofer Budiyanto, menyampaikan bahwa program PKG sudah berjalan sekitar enam bulan terakhir. Kehadiran Wapres, menurutnya, menjadi dorongan besar untuk terus meningkatkan pelayanan kesehatan di tingkat dasar. “Bapak Wapres ingin memastikan langsung apakah PKG ini benar-benar terlaksana di lapangan. Beliau juga menekankan agar layanan kesehatan gratis bisa dilakukan setiap hari agar masyarakat semakin sadar pentingnya memeriksakan kesehatan,” jelas dr. Hanofer. Kunjungan Wapres Gibran di Jayapura memberikan pesan kuat bahwa program prioritas nasional, seperti MBG dan PKG, harus dirasakan manfaatnya hingga ke daerah pelosok. Pemerintah daerah pun berharap perhatian serupa terus berlanjut, agar masyarakat Papua tidak hanya merasakan manfaat jangka pendek, tetapi juga peningkatan kualitas hidup dalam jangka panjang.   Penulis: Jid Editor: GF  18 Sep 2025, 10:37 WIT
TPA Sempit, 93 Ton Sampah Menggunung: DLH Mimika Ubah Strategi Pengelolaan Sampah Papuanewsonline.com, Mimika – Kabupaten Mimika tengah menghadapi ancaman serius dari timbunan sampah. Setiap harinya, produksi sampah di Kota Timika mencapai 93 ton, sementara kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) kian menipis. Dari total luas 11 hektare, kini hanya 4 hektare yang tersisa dan bisa digunakan. Kondisi ini memaksa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mimika untuk mengambil langkah strategis demi mencegah krisis lingkungan yang lebih parah. Kepala DLH Mimika, Jeffri Deda, menegaskan bahwa sistem lama pengelolaan sampah dengan pola “kumpul-angkut-buang” sudah tidak lagi efektif. Pihaknya kini menyiapkan strategi baru dengan pemilahan sampah sejak dari rumah tangga. “Mulai sekarang kita minta masyarakat membiasakan diri memilah sampah, baik plastik, kering, maupun sisa makanan sebelum diangkut ke TPA. Kalau ini bisa dilakukan, pengelolaan sampah kita akan jauh lebih mudah,” jelas Jeffri, Rabu (17/9/2025). DLH menilai, keterlibatan aktif masyarakat menjadi kunci utama untuk mengurangi beban TPA. Dengan pemilahan dari hulu, proses daur ulang dan pengolahan akan lebih efisien serta bernilai ekonomi. Tak hanya itu, DLH Mimika berencana mendirikan Bank Sampah di 21 kelurahan se-Kota Timika. Melalui program ini, warga dapat menjual sampah yang sudah dipilah dengan harga Rp1.500 per kilogram. Harapannya, masyarakat tidak hanya terdorong menjaga kebersihan, tetapi juga memperoleh keuntungan ekonomi dari sampah. Sementara itu, sampah organik akan diolah menjadi pupuk kompos, dan sampah plastik akan didaur ulang melalui Pusat Daur Ulang (PDU) menjadi bahan bangunan seperti paving block. “Prinsipnya, tidak ada sampah yang benar-benar terbuang. Kalau masyarakat sadar memilah, semua sampah bisa diolah kembali,” tambah Jeffri. DLH Mimika juga tengah menyiapkan perubahan besar dalam tata kelola TPA. Jika selama ini sistem yang digunakan masih berupa open dumping, ke depan akan beralih ke controlled landfill sesuai arahan Kementerian Lingkungan Hidup. Langkah ini diyakini dapat mengurangi pencemaran lingkungan, mengelola gas metana yang dihasilkan timbunan sampah, serta memperpanjang usia TPA yang tersisa. Meski program sudah disiapkan, Jeffri mengingatkan bahwa keberhasilan strategi ini sangat bergantung pada partisipasi warga. Tanpa perubahan pola pikir dan kebiasaan, pengelolaan sampah di Timika akan tetap menjadi bom waktu. “Kunci ada pada kesadaran masyarakat. Kalau dari rumah tangga sudah memilah, kita tidak hanya selamatkan lingkungan, tapi juga wujudkan kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan,” pungkasnya.   Penulis: Abim Editor: GF  18 Sep 2025, 10:30 WIT
"Tebarkan Kebaikan": HUT ke-80 PMI Mimika Gaungkan Semangat Tanggung Jawab Bersama Papuanewsonline.com, Mimika – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mimika menggelar acara syukuran peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 di Hotel Horison Ultima, Rabu (17/9/2025). Peringatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan juga refleksi panjang perjalanan PMI dalam menebarkan nilai kemanusiaan, serta momentum memperkuat tanggung jawab bersama untuk saling peduli. Acara ini dihadiri oleh Penjabat Sekda Mimika, Abraham Kateyau, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Frans Kambu, Ketua Harian PMI Mimika Conis Manusiwa, Sekretaris PMI Mimika Septinus Timang, serta sejumlah tamu undangan dari berbagai kalangan. Dalam sambutannya, Pj Sekda Mimika Abraham Kateyau menegaskan bahwa usia 80 tahun PMI adalah bukti nyata konsistensi nilai kemanusiaan yang selalu relevan di setiap generasi. Tema perayaan tahun ini, “Tebarkan Kebaikan”, menurutnya menjadi pengingat bahwa energi positif bisa dimulai dari hal-hal sederhana. “Kebaikan tidak harus hal besar. Bisa berawal dari tindakan sederhana, tetapi tulus dan berdampak luas. Kebaikan adalah energi yang memperkuat ikatan sosial kita sebagai masyarakat,” ujar Abraham. Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran PMI Mimika dan para relawan atas kerja kemanusiaan yang tanpa pamrih. Abraham mengajak semua elemen masyarakat untuk mendukung gerakan kemanusiaan tersebut. “Kerja kemanusiaan bukan hanya tanggung jawab PMI, tetapi tanggung jawab kita bersama sebagai warga bangsa,” tegasnya. Sekretaris PMI Mimika, Septinus Timang, menuturkan bahwa kiprah PMI Mimika selama ini telah menorehkan jejak penting, termasuk keterlibatan dalam misi kemanusiaan berskala besar, seperti menjadi negosiator dalam kasus pembebasan sandera Mapenduma. Selain itu, Septinus menekankan pentingnya kehadiran Unit Transfusi Darah (UTD) di Mimika sebagai salah satu kebutuhan mendesak. “Donor darah harus menjadi budaya masyarakat Mimika. Dari satu kantong darah, banyak nyawa bisa diselamatkan. Karena itu, kami berharap Mimika segera memiliki UTD agar pelayanan kemanusiaan semakin maksimal,” jelasnya. Perayaan HUT ke-80 PMI Mimika menjadi momentum untuk memperkuat solidaritas kemanusiaan. PMI Mimika berkomitmen untuk terus menebarkan kebaikan, membangun budaya donor darah, dan hadir di garda terdepan setiap kali masyarakat membutuhkan.   Penulis: Abim Editor: GF  18 Sep 2025, 09:37 WIT
Komisi III DPRK Mimika Dorong Perbaikan Layanan Kesehatan, Terutama Mengenai Kekurangan Dokter Ahli Papuanewsonline.com, Mimika – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika, RSUD Mimika, RS Waa Banti, dan seluruh kepala Puskesmas se-Kabupaten Mimika, Rabu (17/09/2025). Agenda ini digelar untuk menyatukan persepsi serta mencari solusi konkret terkait peningkatan pelayanan kesehatan di Mimika. Ketua Komisi III, Herman Gafur, menegaskan bahwa forum ini merupakan komitmen bersama untuk memperbaiki persoalan kesehatan yang selama ini kerap menjadi sorotan masyarakat. Beberapa isu utama yang dibahas antara lain kekurangan tenaga dokter spesialis, peningkatan status RSUD Mimika dari tipe C ke tipe B, serta pemberdayaan anak-anak Papua dalam bidang kesehatan. “Kita libatkan semua pihak agar tidak ada lagi saling lempar tanggung jawab. Pelayanan kesehatan di Kabupaten Mimika sudah harus maksimal, tidak boleh lagi ada alasan kekurangan ini dan itu,” tegas Herman. Kepala Dinas Kesehatan Mimika, Reynold Ubra, menyampaikan apresiasi atas inisiatif DPRK melalui Komisi III dalam mempertemukan seluruh pemangku kepentingan bidang kesehatan. Menurutnya, RDP ini merupakan momentum penting untuk menerima masukan langsung terkait perbaikan layanan sekaligus menyerap aspirasi masyarakat. Reynold mengakui bahwa penanganan penyakit kronis seperti jantung, kanker, dan gagal ginjal masih menjadi tantangan besar. Hingga kini, pasien kerap harus dirujuk ke luar daerah karena keterbatasan fasilitas dan tenaga ahli di Mimika. Dalam paparannya, Reynold menekankan pentingnya membangun sistem layanan kesehatan yang terintegrasi. Ia menegaskan bahwa setiap fasilitas kesehatan (Faskes) tidak boleh berjalan sendiri-sendiri, tetapi harus saling terhubung untuk memastikan pasien mendapatkan layanan terbaik. “Kami mencoba menyusun skenario agar semua pemilik Faskes membantu Dinas Kesehatan mendesain sistem layanan tanpa sekat-sekat. Intinya, orang sakit harus dilayani,” ujarnya. Sebagai terobosan, ia menargetkan agar masyarakat Mimika ke depan bisa mengakses layanan kesehatan di semua fasilitas hanya dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Dengan begitu, pelayanan kesehatan akan lebih inklusif, mudah, dan cepat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat. RDP ini menjadi langkah awal untuk memperkuat koordinasi lintas sektor kesehatan di Mimika. DPRK berharap, hasil pertemuan tidak hanya sebatas wacana, tetapi benar-benar diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan peningkatan layanan yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.   Penulis: Jid Editor: GF 18 Sep 2025, 09:32 WIT
Air Bersih Belum Juga Terwujud di Mimika Barat dan Tengah Papuanewsonline.com, Mimika – Program pengadaan air bersih tahun 2024 yang digadang-gadang akan menjadi solusi bagi warga Distrik Mimika Barat dan Mimika Tengah hingga kini tak kunjung terealisasi. Kondisi ini membuat masyarakat resah, sebab kebutuhan akan air bersih merupakan hak dasar yang mestinya segera dipenuhi pemerintah. Menanggapi keluhan warga, Komisi III DPRK Mimika angkat bicara. Ketua Komisi III, Herman Ghafur, menegaskan bahwa pihaknya akan mendorong investigasi menyeluruh untuk memastikan penyebab keterlambatan sekaligus menelusuri pihak yang bertanggung jawab. “Ini bukan hanya soal kerugian materi, tapi menyangkut hak dasar masyarakat untuk mendapatkan air bersih. Kalau ada kelalaian, pihak penyedia harus bertanggung jawab penuh,” tegas Herman Ghafur usai diwawancarai awak media, Senin (15/9/2025). Menurutnya, DPRK Mimika tidak akan tinggal diam melihat persoalan ini. Komisi III berkomitmen untuk terus mengawal jalannya investigasi, sekaligus memastikan ada transparansi dari semua pihak, baik pemerintah maupun pihak penyedia jasa. Selain menyoroti ketersediaan air bersih, Komisi III juga mendengar aspirasi lain dari warga, yakni soal mahalnya biaya transportasi dari wilayah pesisir menuju pusat kota. Warga menilai beban ongkos transportasi membuat mobilitas mereka semakin sulit, terlebih di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil. Herman Ghafur menyatakan, meskipun fokus utama adalah air bersih, pihaknya juga mendesak Dinas Perhubungan agar menghadirkan transportasi publik yang disubsidi pemerintah. Dengan begitu, masyarakat dapat menikmati layanan transportasi yang lebih terjangkau. Komisi III berharap langkah-langkah konkret dapat segera diambil, sehingga permasalahan air bersih dan transportasi tidak lagi menjadi mimpi panjang bagi masyarakat. “Kami targetkan pada akhir 2025 atau paling lambat awal 2026, warga sudah bisa merasakan dampak nyata dari pembangunan ini,” ujar Herman optimistis. Masyarakat kini menunggu bukti nyata dari komitmen pemerintah dan DPRK Mimika. Mereka berharap agar investigasi yang didesak Komisi III tidak sekadar wacana, tetapi benar-benar menghadirkan solusi bagi kebutuhan dasar yang paling mendesak.   Penulis: Jid Editor: GF 16 Sep 2025, 13:22 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru
lihat video 10 Feb 2023, 15:22 WIT