Pemkab Mimika Perkuat TP3S Lewat Kolaborasi Multi Pihak: Upaya Konkret Turunkan Stunting Menuju Gene
Rapat koordinasi di Hotel Horison Diana mempertemukan pemerintah daerah, OPD, lembaga swasta, hingga mitra pembangunan untuk memperkuat strategi analisis data.
Papuanewsonline.com - 24 Sep 2025, 04:16 WIT
Papuanewsonline.com/ Pendidikan & Kesehatan

Papuanewsonline.com, Mimika – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika kembali menunjukkan keseriusannya dalam mengatasi persoalan stunting yang masih menjadi tantangan pembangunan sumber daya manusia (SDM). Melalui penguatan Tim Percepatan, Pencegahan, dan Penurunan Stunting (TP3S), Pemkab Mimika menggelar rapat koordinasi sekaligus peningkatan kapasitas terkait simulasi analisa data bina bangda, yang berlangsung di Hotel Horison Diana, Selasa (24/9/2025).
Acara ini dibuka langsung oleh Wakil
Bupati Mimika, Emanuel Kemong, dan dihadiri berbagai pihak penting, antara lain
pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), perwakilan PT Freeport Indonesia
(PTFI), YPMAK, Yayasan Wahana Visi Indonesia (WVI), serta project PASTI-Papua.
Rapat koordinasi ini tidak hanya
menjadi ajang diskusi, tetapi juga bertujuan meningkatkan kemampuan TP3S dalam
menganalisis data hingga ke tingkat distrik. Dengan data yang akurat dan
terukur, intervensi penurunan stunting dapat lebih tepat sasaran. Selain itu,
kegiatan ini memperkuat koordinasi lintas sektor dan mendorong kolaborasi yang
lebih erat antar stakeholder.
“Kabupaten Mimika telah membentuk
TP3S untuk memastikan keterpaduan intervensi yang dilaksanakan lintas sektor.
Tim ini bertugas menyusun rencana aksi, memantau pelaksanaan, hingga memastikan
setiap langkah benar-benar memberikan dampak nyata,” ungkap Emanuel Kemong
dalam sambutannya.
Pemerintah Indonesia menargetkan penurunan
angka stunting hingga 14,4 persen pada tahun 2029 dan menekan angka tersebut
sampai 5 persen pada 2045 untuk menyongsong Generasi Emas Indonesia. Kabupaten
Mimika turut berkomitmen menjadi bagian dari pencapaian target tersebut.
Emanuel mengakui bahwa tantangan
di lapangan masih banyak, mulai dari keterbatasan akses layanan kesehatan,
rendahnya kesadaran gizi, hingga masalah sanitasi. Namun, ia optimis bahwa semangat
kebersamaan dan gotong royong akan menjadi modal penting untuk menekan angka
stunting di Mimika.
Kehadiran berbagai mitra
pembangunan seperti WVI, PTFI, dan YPMAK dinilai menjadi kekuatan besar dalam
mempercepat pencapaian target penurunan stunting. Dengan dukungan dana,
pendampingan teknis, serta penguatan kapasitas, sinergi lintas pihak ini
diharapkan mampu memperluas jangkauan program hingga pelosok Mimika.
“Kerjasama multi pihak ini harus
terus dijaga. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, dan kehadiran mitra
pembangunan menjadi bukti bahwa kepedulian terhadap masa depan anak-anak Mimika
adalah tanggung jawab bersama,” tambah Emanuel.
Penulis: Abim
Editor: GF