logo-website
Sabtu, 27 Sep 2025,  WIT

Kopi Papua Semakin Mendunia: Pj Gubernur Dorong Optimalisasi Potensi Ekonomi

Festival Kopi Papua ke-8 di Jayapura jadi momentum strategis memperluas pasar internasional, menghadirkan peluang transaksi miliaran rupiah, sekaligus menguatkan branding kopi Papua sebagai salah satu komoditas kebanggaan nusantara.

Papuanewsonline.com - 24 Sep 2025, 04:01 WIT

Papuanewsonline.com/ Ekonomi

Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Agus Fatoni, terlihat berbincang hangat dengan seorang penjual kopi lokal saat menghadiri Festival Kopi Papua ke-8 di Jayapura. Momen ini menjadi simbol dukungan pemerintah terhadap pengembangan kopi Papua sebagai komoditas unggulan daerah

Papuanewsonline.com, Jayapura – Aroma kopi khas Papua menyeruak memenuhi udara Jayapura saat Festival Kopi (Feskop) Papua ke-8 resmi dibuka, Sabtu (20/9/2025). Acara yang digelar oleh Bank Indonesia ini bukan sekadar perayaan cita rasa, melainkan momentum penting untuk menjadikan kopi Papua sebagai motor penggerak ekonomi daerah sekaligus duta budaya di kancah global.


Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Agus Fatoni, hadir langsung dalam festival yang berlangsung hingga 22 September tersebut. Dalam kesempatan itu, ia menegaskan bahwa kopi Papua memiliki potensi besar untuk terus dikembangkan, baik dari sisi kualitas, produksi, maupun pemasaran internasional.

“Kopi Papua semakin diminati, bukan hanya di Indonesia tapi juga di dunia. Ciri khasnya yang ditanam di dataran tinggi tanpa bahan kimia menjadikan cita rasanya unik dan digemari banyak kalangan. Ini potensi ekonomi yang tidak boleh kita sia-siakan,” ujar Agus Fatoni sambil menikmati secangkir kopi hasil olahan petani lokal.

Feskop Papua tahun ini membidik penjualan hingga Rp1,2 miliar dengan target 33.000 pengunjung. Transaksi digital menggunakan QRIS diproyeksikan mencapai Rp800 juta, sebuah capaian yang mencerminkan modernisasi sistem pembayaran di sektor UMKM kopi.

Lebih jauh, acara ini juga membuka peluang kerjasama bisnis internasional dengan tiga negara besar: Tiongkok, Amerika Serikat, dan Arab Saudi. Jika berhasil, langkah ini akan memperluas pasar kopi Papua, sekaligus meningkatkan devisa dan kesejahteraan petani lokal.

Meski permintaan terus meningkat, Pj Gubernur Agus Fatoni mengingatkan bahwa ada tantangan besar yang harus segera dijawab, terutama terkait ketersediaan produksi yang masih terbatas.

“Permintaan kopi Papua tinggi, bahkan rata-rata konsumsi di Papua sendiri mencapai 18.000 gelas per hari. Ini tantangan besar bagi kita: bagaimana meningkatkan produktivitas tanpa mengorbankan kualitas dan keaslian cita rasa kopi Papua,” tambahnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman, turut menekankan pentingnya strategi pengembangan kopi secara menyeluruh. Menurutnya, perlu ada sinergi dalam aspek peningkatan produktivitas, kualitas, penguatan SDM petani, hingga dukungan pembiayaan yang berkelanjutan.

“Kami mendorong agar kopi Papua tidak hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga benar-benar menjadi penggerak ekonomi yang berkesinambungan bagi masyarakat, khususnya para petani kopi di dataran tinggi,” jelas Faturachman.

Festival kopi yang sarat edukasi, hiburan, dan transaksi ini diharapkan mampu menciptakan multiplier effect, dari peningkatan daya saing produk hingga pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Kopi Papua bukan sekadar komoditas, melainkan identitas dan kebanggaan yang harus dijaga bersama.

 

Penulis: Jid

Editor: GF

 

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE