Pantau Harga Sembako, PJ Gubernur Papua Tinjau Langsung Pasar Aroro-Iroro di Yapen
Pasar Tradisional 24 Jam Jadi Contoh Stabilitas dan Ketahanan Ekonomi Daerah
Papuanewsonline.com - 02 Agu 2025, 02:48 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Serui – Dalam rangka menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok dan memastikan kenyamanan aktivitas ekonomi rakyat, Penjabat (PJ) Gubernur Papua, Agus Fatoni, melakukan kunjungan kerja ke Pasar Aroro-Iroro, Kabupaten Kepulauan Yapen, pada Kamis (31/7/2025).
Peninjauan ini menjadi bagian
dari upaya Pemerintah Provinsi Papua untuk melihat langsung kondisi pasar
tradisional sebagai pusat ekonomi masyarakat sekaligus memantau ketersediaan
serta keterjangkauan harga pangan strategis di wilayah Papua.
“Pasar di Serui ini beroperasi 24
jam. Yang paling ramai itu dari jam 5 pagi sampai jam 9 pagi, tapi aktivitas
tetap ada sepanjang hari. Aman, tertib, dan nyaman. Masyarakat bisa berjualan
dengan tenang, anak-anak bisa bermain, dan semua terlihat hidup,” kata Agus
Fatoni saat menyusuri kios-kios di pasar tersebut.
Cek Langsung Harga Sembako:
Dari Cabai hingga Bawang Putih
Dalam kunjungannya, PJ Gubernur Fatoni tidak hanya berinteraksi langsung dengan para pedagang, namun juga mengecek secara detail harga sejumlah komoditas penting seperti beras, minyak goreng, telur ayam, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih. Ia terlihat berbincang santai dengan pedagang untuk mengetahui dinamika pasokan dan harga selama beberapa pekan terakhir.
“Secara umum harga-harga masih
dalam batas wajar. Tidak ada lonjakan signifikan, ini menunjukkan distribusi
dan stok barang cukup baik,” ujar Fatoni.
Selain memantau harga, Fatoni
juga memberikan motivasi kepada para pedagang untuk terus menjaga kualitas
pelayanan, kebersihan lingkungan pasar, serta menjaga etika jual beli demi
menciptakan suasana yang nyaman bagi seluruh warga.
Pasar Tradisional sebagai
Jantung Ekonomi Lokal
Peninjauan PJ Gubernur Papua ini
juga merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam memberdayakan pasar rakyat
sebagai tulang punggung ekonomi lokal. Menurutnya, pasar tradisional bukan
hanya sekadar tempat transaksi, tetapi juga tempat berkumpulnya berbagai
aktivitas sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat.
“Kami ingin memastikan pasar
rakyat bisa terus hidup, produktif, dan menjadi penggerak ekonomi lokal yang
sesungguhnya. Di sinilah denyut ekonomi kerakyatan berputar,” tegas Fatoni.
Pemerintah Provinsi Papua juga
akan terus mendorong peningkatan infrastruktur pasar, peningkatan digitalisasi
layanan, serta penguatan perlindungan konsumen dan pedagang kecil. (Jidan)