logo-website
Sabtu, 27 Sep 2025,  WIT
BERITA TAG Seni Homepage
Presiden Prabowo Hadiri Osaka Expo 2025 Sebelum Bertolak ke New York Papuanewsonline.com, Osaka– Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memulai rangkaian lawatan luar negerinya dengan singgah di Osaka, Jepang, untuk menghadiri Osaka Expo 2025, Jumat (19/09/2025), sebelum melanjutkan perjalanan menuju New York, Amerika Serikat. Di Osaka, Presiden menyempatkan diri mengunjungi Paviliun Indonesia yang tahun ini hadir dengan tema “Thriving in Harmony – Nature, Culture, Future”. Tema tersebut terinspirasi dari filosofi Tri Hita Karana dari Bali, yang menekankan pentingnya harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan. Kehadiran Presiden di paviliun ini mendapat sambutan hangat dari panitia dan pengunjung yang bangga melihat Indonesia tampil dengan kekayaan budaya, teknologi, dan potensi masa depan yang inovatif. “Expo ini adalah panggung dunia. Kehadiran Indonesia dengan konsep Tri Hita Karana menunjukkan bahwa bangsa kita mampu tampil percaya diri dengan jati diri yang kuat, sembari membawa pesan harmoni dan keberlanjutan,” ujar salah satu pejabat pendamping dalam rombongan Presiden. Setelah dari Jepang, Presiden Prabowo melanjutkan perjalanan ke New York untuk menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada 23 September 2025, Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum, menempati urutan ketiga setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat. Momentum ini dipandang strategis, bukan hanya untuk menunjukkan posisi Indonesia di panggung global, tetapi juga untuk menegaskan peran aktif Indonesia sebagai bagian dari Global South. Dalam forum itu, Indonesia diharapkan kembali menyuarakan isu-isu penting dunia, termasuk reformasi tata kelola global yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan. Selain menghadiri Sidang PBB, Presiden Prabowo juga dijadwalkan melakukan kunjungan resmi ke Ottawa, Kanada, pada 24 September 2025 untuk bertemu langsung dengan Perdana Menteri Kanada. Lawatan kemudian berlanjut ke Den Haag, Belanda, pada 26 September 2025, di mana Presiden dijadwalkan bertemu dengan Raja Belanda serta Caretaker Perdana Menteri Belanda. Rangkaian kunjungan ini disebut sebagai bagian dari upaya memperkuat hubungan bilateral, sekaligus memperluas jejaring diplomasi Indonesia dengan berbagai negara mitra strategis. Kehadiran Presiden Prabowo di forum internasional kali ini membawa harapan besar dari rakyat Indonesia agar suara bangsa semakin diperhitungkan dalam isu-isu global, baik dalam bidang perdamaian, pembangunan berkelanjutan, hingga transformasi digital dan ketahanan pangan. Lawatan ke Osaka Expo hingga pidato di Majelis Umum PBB menandai langkah awal penting Presiden Prabowo dalam menegaskan arah politik luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinannya: aktif, inklusif, dan berdaulat.(GF)  21 Sep 2025, 14:13 WIT
Dunia Hiburan Kehilangan Celo, Komedian Asal Merauke Papua Selatan Papuanewsonline.com, Jakarta – Kabar duka menyelimuti dunia hiburan tanah air. Klemens Awi, atau akrab dikenal dengan nama Celo, komedian asal Merauke, Papua Selatan, berpulang pada Jumat dini hari, 19 September 2025 pukul 01.15 WIB di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Almarhum meninggal setelah berjuang melawan komplikasi pada paru-paru yang sempat membuatnya harus menjalani perawatan intensif. Celo dikenal luas publik lewat serial Epen Cupen, karya yang lahir di tanah kelahirannya, Merauke, dan berhasil menembus layar nasional. Dengan logat khas Papua dan kepolosan yang mengundang tawa, ia membawa warna baru dalam dunia komedi Indonesia. Kesuksesan serial itu kemudian berlanjut ke layar lebar melalui Epen Cupen The Movie, yang kian memantapkan posisinya sebagai salah satu ikon hiburan dari Papua. Kehadiran Celo bukan hanya memberi hiburan, tetapi juga menjadi simbol bahwa anak Papua memiliki ruang besar untuk berkarya dan bersaing di panggung hiburan tanah air. Beberapa hari sebelum kepergiannya, tepatnya Minggu, 13 September 2025, sahabat, musisi, dan sesama seniman sempat menggelar konser donasi di GLAS Cempaka Putih, Jakarta. Acara tersebut dipenuhi doa dan harapan agar Celo bisa segera pulih, sekaligus menjadi bukti nyata solidaritas dunia seni terhadap perjuangannya. Banyak nama besar hadir untuk menunjukkan kepedulian dan dukungan bagi sang komedian. Kabar wafatnya Celo pertama kali dibagikan oleh produser Epen Cupen, Irham Acho Bachtiar, melalui akun Facebook pribadinya. “Karyamu akan terus dikenang sampai kapanpun. Beristirahatlah dalam damai kawan. Ternyata obrolan kita minggu lalu adalah percakapan terakhir yang tak akan pernah terulang kembali,” tulis Acho dengan penuh rasa kehilangan. Saat ini jenazah Celo disemayamkan di RS Polri, Jakarta Timur. Pihak keluarga bersama kerabat dekat tengah mempersiapkan prosesi pemulangan jenazah ke Merauke, Papua Selatan, untuk dimakamkan di tanah kelahirannya. Kepergian Celo meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat-sahabat seniman, dan masyarakat yang pernah terhibur oleh canda tawanya. Namun karya-karya dan sosoknya akan terus hidup sebagai warisan seni dari Papua untuk Indonesia.   Penulis: Hendrik Editor: GF 19 Sep 2025, 14:52 WIT
Kemenko Kumham Imipas mengadakan FGD dan Sinkronisasi Kebijakan Roylati Musik Papuanewsonline.com, Jakarta – Pemerintah terus menunjukkan keseriusannya dalam memperbaiki tata kelola royalti musik nasional. Hal ini dibuktikan dengan digelarnya Focus Group Discussion (FGD) Koordinasi dan Sinkronisasi Regulasi dan Kebijakan Tata Kelola Royalti Musik Nasional yang diprakarsai oleh Kementerian Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kemenko Kumham Imipas) RI. FGD yang berlangsung pada Rabu (17/9/25) ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pejabat pemerintah, penggiat musik, hingga pelaku industri. Forum ini sekaligus menjadi ruang strategis untuk menjawab persoalan klasik yang selama ini membayangi sistem pengelolaan royalti di Indonesia: kurangnya pemahaman, kerumitan prosedur, serta rendahnya transparansi. Kemenko Kumham Imipas sebelumnya mengidentifikasi sejumlah persoalan krusial dalam tata kelola royalti musik. Di antaranya, minimnya pemahaman masyarakat, pelaku usaha, bahkan aparat penegak hukum mengenai mekanisme pengelolaan royalti. Selain itu, prosedur pemungutan dan pendistribusian royalti dinilai masih belum jelas tersosialisasi, serta lemahnya keterbukaan laporan keuangan yang memicu turunnya kepercayaan publik terhadap lembaga pengelola royalti. Dalam pembukaan, Asisten Deputi Koordinasi Pemanfaatan, Pemberdayaan, dan Pelindungan Kekayaan Intelektual, Syarifuddin, menegaskan pentingnya forum ini sebagai wadah merumuskan solusi bersama. “FGD ini adalah ruang diskusi sekaligus momentum untuk menyelaraskan regulasi, memperkuat tata kelola royalti, serta membangun sistem yang lebih transparan, adil, dan akuntabel,” ujarnya. Senada, Deputi Bidang Koordinasi Hukum, Nofli, menekankan bahwa royalti bukanlah beban administratif semata. “Royalti adalah imbalan ekonomi yang adil atas kerja keras para kreator. Forum ini harus kita jadikan sebagai titik awal transformasi tata kelola royalti di Indonesia,” tegasnya. FGD ini juga menghadirkan musisi sekaligus pencipta lagu, Satriyo Yudi Wahono (Piyu Padi). Ia menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap mekanisme lisensi sebelum membicarakan distribusi royalti. “Lisensi adalah izin dari pencipta karya sebelum terjadi pemanfaatan secara komersial. Jika lisensi sudah dilaksanakan dengan benar, barulah pembicaraan tentang royalti bisa berjalan adil. Harapan kami, hak ekonomi dari pertunjukan musik benar-benar bisa diterima para pencipta lagu secara proporsional,” jelas Piyu. FGD ini menghasilkan kesepakatan awal mengenai tiga pilar utama tata kelola royalti ke depan yaitu, harmonisasi regulasi agar aturan lebih sinkron dan mudah diterapkan, penguatan kelembagaan untuk memperkuat peran dan fungsi lembaga pengelola royalty dan penyederhanaan prosedur serta edukasi agar masyarakat dan pelaku usaha lebih memahami hak dan kewajibannya. Kemenko Kumham Imipas menegaskan bahwa pihaknya akan menjadi fasilitator sekaligus pengawal seluruh hasil diskusi. Aspirasi, kritik, dan pandangan dari para pemangku kepentingan akan dirumuskan menjadi rekomendasi kebijakan konkret bagi penguatan regulasi dan tata kelola royalti musik nasional.(GF)  19 Sep 2025, 02:37 WIT
Pengurus Baru IKW Segmanmar Mimika Resmi Dilantik Bersamaan dengan Peringatan Maulid Nabi Papuanewsonline.com, Mimika – Ratusan masyarakat tumpah ruah memenuhi Gedung Eme Neme Yauware, Mimika, Kamis (18/9/25), untuk menghadiri pelantikan pengurus baru Ikatan Kekerabatan Wija (IKW) Segeri, Mandalle, Ma’rang (Segmanmar) Mimika periode 2025–2030. Momentum sakral ini digelar bersamaan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah, sehingga menambah nuansa religius, kebersamaan, dan persaudaraan. Acara berlangsung meriah sekaligus khidmat. Berbagai prosesi adat dan budaya turut mewarnai rangkaian pelantikan, diiringi lantunan sholawat serta penampilan seni tradisi yang menggambarkan kearifan lokal. Ketua MUI Mimika, KH Muhammad Amin, dalam ceramahnya menekankan tiga poin penting: meneladani akhlak Rasulullah SAW, mempererat persaudaraan, dan menumbuhkan kepedulian sosial. Pesan tersebut selaras dengan semangat yang diusung oleh IKW Segmanmar dalam periode kepengurusan barunya. Dengan tema “Maulid Nabi sebagai Inspirasi Persatuan, Kebersamaan, dan Kepedulian Sosial serta Mampu Merawat Budaya Wija Segmanmar”, pelantikan ini menjadi penegasan peran organisasi sebagai wadah pemersatu warga keturunan tiga kerajaan: Segeri, Mandalle, dan Ma’rang. Prosesi pelantikan ditandai dengan pembacaan SK kepengurusan periode 2025–2030, ikrar bersama, serta penyerahan Pataka IKW Segmanmar, simbol persaudaraan dan kesetiaan terhadap nilai budaya leluhur. Ketua terpilih, Andi Mapparewe, menyampaikan bahwa IKW Segmanmar yang telah berdiri sejak empat tahun lalu hadir untuk menyatukan kembali semangat kekerabatan. “Organisasi ini bukan sekadar wadah silaturahmi, tetapi juga ruang bagi warga Segmanmar di Mimika untuk berkontribusi nyata, baik melalui kegiatan sosial maupun mendukung program pembangunan daerah,” ujarnya. Ia menambahkan, IKW memiliki tim relawan yang aktif membantu masyarakat dalam berbagai bidang kemanusiaan dan sosial. Mewakili Pemerintah Kabupaten Mimika, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda, Everth Hindom, menyampaikan apresiasi tinggi kepada IKW Segmanmar atas perannya dalam menjaga persatuan, melestarikan budaya, serta mendukung pembangunan di Mimika. “Dengan kepengurusan baru periode 2025–2030, kami berharap IKW Segmanmar semakin solid, lebih maju, serta terus bersinergi dengan pemerintah dalam memajukan bidang sosial, ekonomi, budaya, dan pendidikan di Mimika,” tegasnya. Pelantikan ini tidak hanya menjadi momen regenerasi kepengurusan, tetapi juga momentum penting bagi warga Segmanmar di Mimika untuk menunjukkan eksistensinya sebagai bagian dari masyarakat yang aktif, guyub, dan berkomitmen membangun daerah.   Penulis: Abim Editor: GF  19 Sep 2025, 02:19 WIT
Hujan Tak Surutkan Semangat: Ungu & Bams Samsons Guncang Kuala Kencana di Pesta HUT RI ke-80! Papuanewsonline.com, Timika – Malam puncak perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia yang digelar PT Freeport Indonesia (PTFI) di alun-alun Kuala Kencana benar-benar menjadi pesta rakyat tak terlupakan. Ribuan masyarakat, karyawan, hingga keluarga besar Freeport tumpah ruah menyaksikan konser akbar yang menghadirkan Band Ungu dan Bams Samsons, Sabtu (23/8/2025). Meski hujan sempat mengguyur, semangat penonton tidak surut sedikit pun. Mereka tetap setia berdiri, menyanyikan bersama lagu-lagu hits yang dibawakan kedua bintang tersebut. Begitu Ungu naik panggung dengan intro “Hampa Hatiku,” sorakan penonton menggema memenuhi udara Kuala Kencana. Saat giliran Bams muncul membawakan lagu legendaris “Kisah yang Tak Sempurna,” suasana semakin memanas. Puncaknya, duet spesial keduanya dalam “Kekasih Gelapku” membuat penonton larut dalam nostalgia sekaligus euforia. “Walaupun hujan turun, suasana jadi makin seru. Ini konser HUT RI yang paling berkesan di Kuala Kencana!” ujar Rina, salah seorang penonton yang rela basah kuyup demi ikut bernyanyi bersama idolanya. Tak hanya konser, perayaan HUT RI ke-80 di Kuala Kencana sejatinya sudah dimulai sejak pagi hari. Sejak pukul 07.00 WIT, kawasan ini dipenuhi warna-warni karnaval sepeda dan mobil hias yang melibatkan 20 paguyuban serta lintas divisi PTFI. Selain itu, ada lomba permainan anak, lomba masak antar manajemen, hingga bazaar makanan nusantara yang menawarkan aneka kuliner khas dari Sabang sampai Merauke. Semuanya menambah semarak suasana, sekaligus mempererat persaudaraan antarwarga dan karyawan. Selain Ungu dan Bams, panggung hiburan juga diramaikan oleh Fariz Adam, DJ Hanna, Iyakoko Patea Choir, Finalis Lomba Vokal Grup, Intan Angkasa Band, Freedom Squad, Sound Project Band, Ensemble Musik YPJ-KK, AFROMOMS, Alpha Band, The Ganteng’s Ultimate, KAISU Band X Deffri The Pacu, LIP Band, hingga Kaks and Diks Voice. Masing-masing tampil dengan gaya khasnya, menyajikan warna musik berbeda yang memanjakan telinga penonton dari sore hingga tengah malam. Ketua Umum Panitia HUT ke-80 RI PTFI 2025, Rode Ajomi, menyampaikan rasa bangganya karena acara ini berjalan sukses dan melibatkan banyak pihak. “Perayaan ini bukan sekadar hiburan, tapi momentum kebersamaan. Semua warga Kuala Kencana, lintas divisi PTFI, hingga komunitas ikut serta. Ini bukti semangat persatuan dalam merayakan kemerdekaan,” kata Rode.   Penulis: Jidan Editor: GF  24 Agu 2025, 14:57 WIT
Rayakan HUT RI : Mimika Semarak dengan Karnaval Mobil Hias Papuanewsonline.com, Mimika – Jalan-jalan utama Kota Timika berubah menjadi lautan warna dan semangat kebangsaan saat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika menggelar karnaval mobil hias dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-80. Sebanyak 46 peserta dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), instansi, hingga paguyuban masyarakat ikut ambil bagian, menampilkan parade kendaraan dengan dekorasi unik yang memadukan unsur budaya, pembangunan, dan nilai nasionalisme. Karnaval ini bukan sekadar parade kendaraan berhiaskan bendera dan ornamen, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dan identitas lokal. Masyarakat berbondong-bondong memenuhi pinggir jalan, menyaksikan kreativitas peserta yang berhasil mengubah mobil menjadi karya seni berjalan. Bupati Mimika, Johannes Rettob, dalam sambutannya menegaskan bahwa karnaval mobil hias merupakan perwujudan filosofi “Mimika Rumah Kita”, sebuah metafora tentang persatuan dalam keberagaman. “Karnaval ini bukan hanya ajang kreativitas, tetapi juga ruang untuk memperkuat silaturahmi dan rasa memiliki terhadap tanah Papua. Saya bangga melihat semangat dan antusiasme seluruh peserta. Ini bukti bahwa kita semua memiliki cinta dan kepedulian terhadap Mimika,” ujar Rettob disambut tepuk tangan meriah masyarakat. Ia juga menekankan bahwa dekorasi mobil yang sarat makna dan inovasi menunjukkan betapa besarnya potensi Mimika. “Semoga karnaval ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berkarya dan membangun Mimika yang lebih baik,” tambahnya. Ketua Panitia HUT ke-80 RI Mimika, Ananias Faot, menjelaskan bahwa karnaval mobil hias menempuh rute panjang yang dimulai dari Kantor Pusat Pemerintahan, melewati Bundaran SP2, Jalan Charitas, Perempatan Jalan Hasanuddin menuju Timika Mall, lalu ke Jalan Yos Sudarso, Jalan Belibis, dan berakhir di Bundaran Eme Neme Yauware. Sepanjang rute, masyarakat tumpah ruah di jalanan, bersorak dan berfoto bersama mobil-mobil hias yang tampil dengan berbagai tema, mulai dari simbol perjuangan kemerdekaan, nuansa adat Papua, hingga program pembangunan daerah. Sebagai bentuk penghargaan, panitia akan memberikan sertifikat kepada seluruh peserta karnaval. Sementara itu, pengumuman pemenang lomba mobil hias akan digelar pada awal September mendatang, berbarengan dengan karnaval tingkat pelajar dan lomba kebersihan tingkat kelurahan. Kemeriahan karnaval mobil hias ini menegaskan bahwa peringatan HUT ke-80 RI di Mimika tidak hanya dirayakan dengan upacara, tetapi juga dengan perpaduan kreativitas, budaya, dan semangat gotong royong masyarakat.   Penulis : Abim Editor : GF 21 Agu 2025, 00:56 WIT
Polri Hadir di Parade Kendaraan Hias HUT RI ke-80 Papuanewsonline.com, Jakarta – Semarak perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia semakin terasa di Ibu Kota. Tak hanya melalui upacara kenegaraan dan pesta rakyat, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) juga akan turut serta meramaikan parade kendaraan hias bertema “Polri untuk Masyarakat”, yang digelar Minggu malam, 17 Agustus 2025. Parade tersebut akan dimulai dari kawasan Monumen Nasional (Monas) pada pukul 19.00 WIB, melintasi jalan-jalan protokol ibu kota seperti Jalan MH Thamrin dan Sudirman, hingga berakhir di kawasan Semanggi. Ribuan masyarakat diperkirakan akan tumpah ruah menyaksikan atraksi budaya dan kendaraan hias yang penuh warna dalam perayaan akbar kemerdekaan ini. Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, menjelaskan bahwa partisipasi Polri dalam parade bukan sekadar keikutsertaan seremonial, melainkan bentuk nyata komitmen institusi untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan sekaligus menjalin kedekatan dengan masyarakat. “Tema yang kami usung adalah Polri untuk Masyarakat. Ini merupakan simbol semangat transformasi Polri menuju institusi yang modern, adaptif, serta mengedepankan pendekatan humanis. Melalui parade ini, kami ingin menunjukkan bahwa Polri bukan hanya hadir dalam fungsi penegakan hukum, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam pembangunan bangsa,” ujar Brigjen Trunoyudo. Menurutnya, parade kendaraan hias menjadi medium kreatif Polri untuk menyampaikan pesan tentang keterlibatan aktif dalam berbagai bidang pembangunan nasional, mulai dari ketahanan pangan, pendidikan, pemberdayaan masyarakat, hingga perlindungan sosial. Sebagai bentuk sinergi dengan program Asta Cita Presiden RI, Polri juga akan menampilkan elemen visual dalam kendaraan hiasnya yang menggambarkan dukungan terhadap agenda prioritas nasional. Ornamen dan simbol yang digunakan mencerminkan peran kepolisian dalam memperkuat ketahanan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. “Ini adalah bagian dari upaya kami mendukung visi Indonesia Emas 2045. Polri ingin selalu menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan sekaligus memastikan transformasi bangsa berjalan secara inklusif dan berkelanjutan,” tambah Trunoyudo. Dalam parade ini, kendaraan hias Polri akan tampil dengan desain sarat makna, memadukan simbol kebangsaan dengan kekayaan budaya Nusantara. Tidak hanya menampilkan kendaraan hias, Polri juga menghadirkan pasukan tematik yang mewakili keberagaman budaya bangsa, seperti, Pasukan Ketahanan Pangan dengan visualisasi kemandirian pangan nasional, Pasukan Majapahit yang menggambarkan kejayaan sejarah Nusantara, Pasukan Kabasaran Minahasa dari Sulawesi Utara, simbol keberanian dan pengabdian, Pasukan Baleganjur Bali, yang menyuguhkan semangat harmoni dan persatuan lewat seni tabuh khas Pulau Dewata. Rangkaian tersebut diharapkan menjadi daya tarik utama sekaligus menyampaikan pesan mendalam bahwa keberagaman adalah kekuatan bangsa Indonesia. Kehadiran Polri dalam parade kendaraan hias HUT RI ke-80 diharapkan bukan hanya menjadi hiburan bagi masyarakat, melainkan juga pengingat bahwa Polri hadir sebagai pengayom, pelindung, dan pelayan masyarakat dalam arti sesungguhnya. “Parade ini kami harapkan bisa mendekatkan Polri dengan masyarakat. Bahwa Polri bukan hanya aparat keamanan, tapi juga bagian dari rakyat yang sama-sama berjuang membangun negeri,” pungkas Brigjen Trunoyudo.   Penulis : GF Editor : GF 17 Agu 2025, 23:11 WIT
Seka: Tari yang Menyatukan Hati dan Budaya Papuanewsonline.com, Mimika – Suasana meriah memenuhi GOR SP 5 Timika pada lomba Tari Seka yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT RI ke-80. Meski cuaca kurang bersahabat dan tantangan teknis tak terhindarkan, semangat para peserta dan penonton tetap membara. Dari 25 tim yang terdaftar, 17 di antaranya hadir dan menampilkan kemampuan terbaik mereka dalam membawakan tarian yang sarat makna bagi masyarakat Papua, khususnya Suku Kamoro. Tiga juri dihadirkan untuk menilai, masing-masing dari latar belakang berbeda: praktisi seni budaya Dominggus Kapiyau, tokoh pendidikan Septinus Arwakum, dan akademisi Stefanus Rahangiar. Ketiganya bukan hanya memahami tarian secara teknis, tetapi juga menghayati nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Dominggus Kapiyau, juri senior yang memegang lisensi resmi dari Taman Budaya Dewan Kesenian Tanah Papua sejak 2003, menegaskan bahwa lomba ini bukan sekadar kompetisi, melainkan wadah edukasi budaya. “Seka ini sudah ada sejak leluhur. Tradisi ini dikenal oleh generasi 50-an hingga 80-an. Secara historis, ia adalah tari pergaulan muda-mudi, bahkan ajang mencari jodoh,” ujarnya. Keterbatasan waktu persiapan menjadi salah satu faktor mengapa tidak semua pendaftar hadir. “Mungkin karena waktunya terlalu sempit, sekitar seminggu atau kurang. Mereka butuh latihan, sementara waktunya tidak cukup, jadi banyak yang mundur,” jelas Dominggus. Dalam penilaian, para juri menyoroti beberapa kekurangan teknis, seperti formasi setengah lingkaran yang seharusnya penuh melingkar. Ada pula peserta yang tidak mematuhi petunjuk teknis lomba. Meski demikian, panitia tetap memberikan kelonggaran demi menjaga suasana kondusif dan kebahagiaan peserta. Dominggus menuturkan bahwa pada masa lalu, tarian Seka dibawakan dengan iringan gitar dan ukulele buatan tangan. Pemain musik berada di tengah, sementara penari berputar di sekelilingnya. Dalam budaya Yop dan Seka, interaksi penari menjadi sarana perkenalan hingga pencarian pasangan hidup. “Banyak perkawinan yang berawal dari Seka ini,” ungkapnya. Pesan penting yang ditegaskan juri adalah membedakan fungsi dan kostum tarian. “Kalau tari pergaulan, pakai pakaian biasa yang rapi. Pakaian adat digunakan untuk penyambutan tamu penting seperti presiden atau gubernur. Kalau di lomba, tidak perlu pakaian adat,” katanya. Lomba ini menjadi sarana memperkenalkan dan melestarikan warisan leluhur kepada generasi muda. Selain menjaga orisinalitas budaya, kegiatan ini juga berpotensi mengembangkan pariwisata daerah. Meskipun ada kendala, antusiasme masyarakat menjadi bukti bahwa tradisi ini tetap hidup dan relevan.   Penulis : Cori Editor : GF 13 Agu 2025, 23:46 WIT
Gapura Cinta Tanah Air: Babinpotdirga Lanud YKU dan Petani Nawaripi Wujudkan Kebersamaan Papuanewsonline.com, Mimika – Suasana RT-17 Jalan Nusantara, Kampung Nawaripi, Distrik Wania, berubah menjadi penuh semangat pada Selasa (12/8/2025). Di bawah terik matahari Papua Tengah, suara palu bertalu-talu, tawa dan teriakan kompak menyatu, ketika Babinpotdirga Lanud Yohanis Kapiyau (YKU) Timika, Serka Kasimirus Anitu, memimpin gotong royong membangun sebuah gapura merah putih bersama para petani binaannya. Kegiatan ini bukan sekadar membangun sebuah pintu gerbang. Gapura tersebut menjadi simbol kebanggaan, kebersamaan, dan cinta tanah air dalam menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Jalan Nusantara dikenal sebagai pusat aktivitas Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Agro Nusantara, binaan Babinpotdirga Lanud YKU. Kelompok ini terdiri dari petani hortikultura dan padi gogo/ketan hitam yang setiap harinya berkutat dengan cangkul, benih, dan hasil panen. Namun kali ini, tangan-tangan yang biasa menanam sayur dan padi itu, berganti memegang palu, gergaji, dan alat las. Inisiatif pembuatan gapura lahir dari komunikasi sosial (Komsos) yang dibangun Serka Kasimirus dengan warga. Melalui diskusi santai di saung dan lahan, ide tersebut akhirnya disepakati bersama. “Gapura ini bukan hanya untuk mempercantik kampung, tapi juga menjadi tanda batas wilayah antara Kampung Nawaripi RT-17 dan Kelurahan Wonosari Jaya,” ujar Serka Kasimirus sambil mengawasi pemasangan tiang. Proses pembangunan gapura melibatkan semua elemen warga: bapak-bapak memotong dan menyambung besi, pemuda membantu mengangkat dan memegang tiang, sementara yang lain menyiapkan cat dan bendera merah putih untuk dipasang di puncak gapura. Suasana penuh canda tawa membaur dengan aroma tanah basah dan semangat kemerdekaan yang menghangatkan hati. Ketua RT-17 Kampung Nawaripi, Bapak Jimi, tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. “Terima kasih kepada Babinpotdirga Lanud YKU yang sudah bersama-sama kami warga Jalan Nusantara, bahu-membahu dari awal perencanaan sampai gapura ini berdiri. Hasilnya sangat indah dan memuaskan,” ujarnya sambil menatap bangunan yang menjulang gagah di tepi jalan. Bagi warga, gapura ini adalah wujud nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat. Lebih dari itu, pembangunan ini menjadi pengingat bahwa perayaan kemerdekaan bukan hanya diisi lomba dan hiburan, tetapi juga aksi nyata yang meninggalkan warisan positif bagi kampung. Serka Kasimirus menegaskan, keberadaan gapura ini akan menjadi simbol semangat persatuan dan gotong royong di RT-17. “Kita tidak hanya menjaga sawah dan ladang, tapi juga menjaga kekompakan dan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia,” katanya. Dengan gapura yang kini berdiri tegak, warga RT-17 semakin antusias menantikan puncak perayaan 17 Agustus. Gapura tersebut akan menjadi pintu penyambutan tamu dan warga yang datang mengikuti berbagai rangkaian lomba dan upacara. Kegiatan ini membuktikan bahwa nilai-nilai Pancasila, khususnya gotong royong, masih hidup dan mengakar kuat di tengah masyarakat. Dari desa kecil di Papua Tengah ini, pesan besar dikirim untuk seluruh negeri: kemerdekaan dirayakan bersama, dijaga bersama, dan diwariskan bersama.   Penulis : Jidan Editor : GF   12 Agu 2025, 22:36 WIT
Berita utama
Berita Terbaru
Berita Populer
Video terbaru
lihat video 10 Feb 2023, 15:22 WIT