logo-website
Sabtu, 27 Sep 2025,  WIT

Pemkab Mimika Bentuk Bank Sampah di Kelurahan: Warga Bisa Jual Langsung dan Dapat Uang Tunai

Program inovatif ini tidak hanya mengurangi timbunan sampah di perkotaan, tetapi juga memberi nilai ekonomi baru bagi masyarakat Mimika. Melalui kerjasama dengan BNI dan dukungan kelurahan.

Papuanewsonline.com - 24 Sep 2025, 04:04 WIT

Papuanewsonline.com/ Ekonomi

Petugas kebersihan sedang mengangkut sampah di pinggir jalan Mimika. Kehadiran Bank Sampah diharapkan mengurangi volume sampah yang menumpuk, sekaligus memberi peluang masyarakat untuk memperoleh penghasilan tambahan.

Papuanewsonline.com, Mimika – Sampah kini bukan lagi sekadar masalah lingkungan, melainkan bisa menjadi sumber penghasilan baru bagi warga Mimika. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika di bawah kepemimpinan Bupati Johannes Rettob resmi meluncurkan program Bank Sampah, yang dalam tahap awal akan dibentuk di 11 kelurahan di Distrik Mimika Baru.


Program ini menghadirkan paradigma baru: masyarakat tidak hanya membuang sampah, tetapi bisa menjualnya dan memperoleh uang tunai.

“Pemkab mulai melakukan perubahan pemikiran terhadap sampah. Kita harus buat sampah jadi uang,” tegas Bupati Johannes Rettob saat memberikan keterangan di Mimika, Selasa (23/9/2025).

Untuk merealisasikan program ini, Pemkab Mimika telah menggandeng Bank Negara Indonesia (BNI) dan para lurah di Distrik Mimika Baru. Pertemuan resmi dilakukan untuk menyepakati mekanisme pembelian sampah dari masyarakat.

“Kita sudah rapatkan bersama, dan diputuskan berapa harga beli sampah dari masyarakat. Semua sudah disepakati, sehingga ke depan warga tidak bingung lagi bagaimana sistemnya,” jelas Bupati.

Bank sampah di 11 kelurahan nantinya akan dibantu oleh agen-agen bank sampah di tingkat lingkungan yang lebih kecil. Para agen ini berperan aktif menjemput sampah langsung dari rumah-rumah warga, sehingga masyarakat tidak kesulitan menyalurkan sampah yang masih memiliki nilai ekonomi.

Selain itu, program bank sampah ini juga akan disosialisasikan secara luas, termasuk ke sekolah-sekolah. Dengan begitu, generasi muda Mimika dapat memahami sejak dini pentingnya mengelola sampah secara bijak sekaligus mendapatkan manfaat ekonominya.

“Melalui bank sampah, kami ingin masyarakat sadar bahwa sampah memiliki nilai. Ini juga salah satu cara kita mendidik warga agar tidak lagi membuang sampah sembarangan,” tambah Bupati Rettob.

Program bank sampah diproyeksikan memberi manfaat ganda. Dari sisi lingkungan, tumpukan sampah di jalan-jalan dan pemukiman bisa berkurang drastis. Dari sisi ekonomi, warga dapat memperoleh penghasilan tambahan dari hasil penjualan sampah anorganik seperti plastik, botol, atau kardus.

Langkah ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bersih, sekaligus mendukung gerakan nasional pengurangan sampah.


Penulis: Abim

Editor: GF

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE