Pemkab Mimika Bentuk Bank Sampah di Kelurahan: Warga Bisa Jual Langsung dan Dapat Uang Tunai
Program inovatif ini tidak hanya mengurangi timbunan sampah di perkotaan, tetapi juga memberi nilai ekonomi baru bagi masyarakat Mimika. Melalui kerjasama dengan BNI dan dukungan kelurahan.
Papuanewsonline.com - 24 Sep 2025, 04:04 WIT
Papuanewsonline.com/ Ekonomi

Papuanewsonline.com, Mimika – Sampah kini bukan lagi sekadar masalah lingkungan, melainkan bisa menjadi sumber penghasilan baru bagi warga Mimika. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika di bawah kepemimpinan Bupati Johannes Rettob resmi meluncurkan program Bank Sampah, yang dalam tahap awal akan dibentuk di 11 kelurahan di Distrik Mimika Baru.
Program ini menghadirkan
paradigma baru: masyarakat tidak hanya membuang sampah, tetapi bisa menjualnya
dan memperoleh uang tunai.
“Pemkab mulai melakukan perubahan
pemikiran terhadap sampah. Kita harus buat sampah jadi uang,” tegas Bupati
Johannes Rettob saat memberikan keterangan di Mimika, Selasa (23/9/2025).
Untuk merealisasikan program ini,
Pemkab Mimika telah menggandeng Bank Negara Indonesia (BNI) dan para lurah di
Distrik Mimika Baru. Pertemuan resmi dilakukan untuk menyepakati mekanisme
pembelian sampah dari masyarakat.
“Kita sudah rapatkan bersama, dan
diputuskan berapa harga beli sampah dari masyarakat. Semua sudah disepakati,
sehingga ke depan warga tidak bingung lagi bagaimana sistemnya,” jelas Bupati.
Bank sampah di 11 kelurahan
nantinya akan dibantu oleh agen-agen bank sampah di tingkat lingkungan yang
lebih kecil. Para agen ini berperan aktif menjemput sampah langsung dari
rumah-rumah warga, sehingga masyarakat tidak kesulitan menyalurkan sampah yang
masih memiliki nilai ekonomi.
Selain itu, program bank sampah
ini juga akan disosialisasikan secara luas, termasuk ke sekolah-sekolah. Dengan
begitu, generasi muda Mimika dapat memahami sejak dini pentingnya mengelola
sampah secara bijak sekaligus mendapatkan manfaat ekonominya.
“Melalui bank sampah, kami ingin
masyarakat sadar bahwa sampah memiliki nilai. Ini juga salah satu cara kita
mendidik warga agar tidak lagi membuang sampah sembarangan,” tambah Bupati
Rettob.
Program bank sampah diproyeksikan
memberi manfaat ganda. Dari sisi lingkungan, tumpukan sampah di jalan-jalan dan
pemukiman bisa berkurang drastis. Dari sisi ekonomi, warga dapat memperoleh
penghasilan tambahan dari hasil penjualan sampah anorganik seperti plastik,
botol, atau kardus.
Langkah ini diharapkan mampu
menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bersih, sekaligus mendukung gerakan
nasional pengurangan sampah.
Penulis: Abim
Editor: GF