Gangguan Internet TelkomGroup di Nabire, Botawa, dan Enarotali Lumpuhkan Akses Digital Warga
Putusnya kabel serat optik ruas Tigi–Timika menjadi penyebab utama gangguan, TelkomGroup upayakan pemulihan dengan sistem satelit meski kapasitas terbatas, sementara tim teknis bergerak cepat menuju lokasi perbaikan.
Papuanewsonline.com - 25 Sep 2025, 12:49 WIT
Papuanewsonline.com/ Ekonomi

Papuanewsonline, Nabire – Layanan internet TelkomGroup di tiga wilayah utama Papua, yakni Nabire, Botawa, dan Enarotali, mendadak lumpuh sejak pukul 07:55 WIT, Rabu (24/9/2025). Gangguan besar ini disebabkan oleh terputusnya Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) pada ruas Tigi–Timika.
Dampak gangguan langsung terasa,
mulai dari akses komunikasi masyarakat, layanan perbankan, hingga aktivitas
pemerintahan yang bergantung pada jaringan internet. Sejumlah warga mengeluhkan
sulitnya mengakses media sosial, aplikasi perpesanan, bahkan layanan
administrasi berbasis online.
Dalam keterangan resmi, TelkomGroup
menjelaskan bahwa aliran trafik internet telah dialihkan menggunakan sistem
backup berbasis satelit. Namun, kapasitas satelit dinilai masih sangat terbatas
sehingga kecepatan layanan menurun drastis.
“Pemulihan sementara memang kami lakukan dengan backup satelit. Tetapi
kapasitas ini tidak bisa sepenuhnya menggantikan jaringan serat optik,” ungkap
perwakilan TelkomGroup.
Saat ini, tim teknis Telkom
bersama mitra PTT sedang bergerak ke lokasi titik gangguan di kilometer 83,84
dari arah Timika. Proses penyambungan serat optik tengah dipersiapkan, dengan
harapan jaringan internet bisa kembali normal dalam waktu dekat.
TelkomGroup menyampaikan
permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang timbul. Mereka juga
meminta doa dan dukungan agar proses perbaikan berjalan lancar tanpa kendala
cuaca maupun faktor teknis di lapangan.
“Kami berkomitmen memulihkan layanan secepat mungkin, karena kami tahu betapa
vitalnya akses internet bagi aktivitas warga, pemerintah, maupun dunia usaha,”
tambah pihak TelkomGroup.
Menariknya, gangguan internet di
wilayah Nabire bukanlah kejadian baru. Pada 19 September 2025, kota ini juga
mengalami lumpuhnya jaringan internet pascagempa berkekuatan magnitudo 6,6.
Kondisi tersebut sempat mengganggu komunikasi warga dan distribusi informasi
kebencanaan.
Masyarakat kini berharap
TelkomGroup dapat menyelesaikan perbaikan lebih cepat, sekaligus memperkuat
infrastruktur jaringan agar tidak mudah terganggu, mengingat Papua merupakan
salah satu wilayah dengan tantangan geografis dan bencana alam yang tinggi.
Penulis: Hendrik
Editor: GF