Pedang Pora Penuh Haru Iringi Pelepasan Irjen Eddy Sumitro Tambunan dari Polda Maluku
Tradisi Pedang Pora menjadi puncak acara pelepasan mantan Kapolda Maluku, Irjen Pol Drs. Eddy Sumitro Tambunan, M.Si, sebagai simbol penghormatan tertinggi atas dedikasi dan pengabdiannya dalam menjaga stabilitas keamanan dan memperkuat sinergi di Maluku.
Papuanewsonline.com - 26 Agu 2025, 23:37 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Ambon – Suasana haru bercampur khidmat menyelimuti halaman Markas Kepolisian Daerah Maluku (Mapolda Maluku), Selasa (26/8/2025). Tradisi Pedang Pora mengiringi langkah mantan Kapolda Maluku, Irjen Pol Drs. Eddy Sumitro Tambunan, M.Si, beserta istri saat secara resmi dilepas dari jabatannya.
Acara penuh makna itu dipimpin langsung oleh Kapolda Maluku yang baru, Irjen Pol Prof. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si, bersama sang istri. Sejumlah pejabat utama Polda Maluku juga hadir memberikan penghormatan, termasuk Wakapolda Brigjen Pol Imam Tobroni, S.I.K., Irwasda Polda Maluku Kombes Pol Marthin Luther Hutagaol, S.I.K., serta para Kapolres jajaran dan pengurus Bhayangkari Daerah Maluku.
Prosesi dimulai dengan barisan
pasukan Pedang Pora yang membentuk gerbang kehormatan, di mana Irjen Eddy
bersama istri berjalan melewatinya dengan wajah teduh dan penuh rasa bangga.
Dentingan pedang yang terangkat tinggi menjadi simbol penghormatan serta doa
restu dari seluruh keluarga besar Polda Maluku.
Tidak hanya itu, barisan personel
dari berbagai satuan kerja turut memberikan penghormatan terakhir, menciptakan
suasana sakral dan penuh wibawa. Momen puncak terjadi saat Kapolda Irjen Dadang
Hartanto melepas langsung mantan Kapolda di gerbang utama Mapolda, diiringi
tepuk tangan panjang dan wajah-wajah yang tak mampu menyembunyikan rasa haru.
Acara pelepasan ini bukan sekadar
seremoni, melainkan wujud nyata penghormatan setinggi-tingginya kepada Irjen
Eddy yang selama lebih dari satu tahun memimpin Polda Maluku dengan dedikasi
dan komitmen.
Di masa kepemimpinannya, Irjen
Eddy dikenal tegas, humanis, dan mampu menjaga stabilitas keamanan di Maluku
yang memiliki dinamika sosial cukup kompleks. Ia juga sukses membangun sinergi
erat dengan pemerintah daerah, TNI, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen sipil.
“Upacara Pedang Pora ini menjadi
bentuk penghargaan dan rasa hormat kami atas kepemimpinan Bapak Irjen Eddy
Sumitro Tambunan yang telah bekerja keras menjaga situasi tetap aman dan
kondusif di Maluku,” ujar salah satu pejabat utama Polda yang hadir.
Tradisi Pedang Pora yang dijalani
dengan penuh kehormatan juga menjadi simbol perpisahan yang sarat makna: sebuah
penghantaran dengan doa restu agar pengabdian dan perjalanan karier berikutnya
penuh keberkahan.
Bagi keluarga besar Polda Maluku, kepergian Irjen Eddy meninggalkan kesan mendalam. Banyak anggota yang meneteskan air mata, menandakan eratnya hubungan kekeluargaan yang terjalin selama masa kepemimpinannya.
Kini tongkat estafet kepemimpinan
resmi beralih ke Irjen Dadang Hartanto. Namun, jejak dan warisan kepemimpinan
Irjen Eddy akan tetap dikenang sebagai bagian penting dari sejarah Polda
Maluku.
“Tradisi ini bukan hanya tentang
melepas, tetapi juga tentang mengingat dan meneladani kepemimpinan beliau yang
penuh dedikasi. Kami yakin semangat pengabdian Pak Eddy akan menjadi inspirasi
bagi seluruh personel Polda Maluku ke depan,” pungkas salah satu anggota
Bhayangkari dengan mata berkaca-kaca.
Penulis: GF
Editor: GF