logo-website
Sabtu, 27 Sep 2025,  WIT

Pedang Pora Penuh Haru Iringi Pelepasan Irjen Eddy Sumitro Tambunan dari Polda Maluku

Tradisi Pedang Pora menjadi puncak acara pelepasan mantan Kapolda Maluku, Irjen Pol Drs. Eddy Sumitro Tambunan, M.Si, sebagai simbol penghormatan tertinggi atas dedikasi dan pengabdiannya dalam menjaga stabilitas keamanan dan memperkuat sinergi di Maluku.

Papuanewsonline.com - 26 Agu 2025, 23:37 WIT

Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Tradisi Pedang Pora penuh haru mengiringi langkah mantan Kapolda Maluku Irjen Pol Drs. Eddy Sumitro Tambunan beserta istri dalam acara pelepasan di halaman Mapolda Maluku sebagai simbol penghormatan atas dedikasi dan pengabdiannya.

Papuanewsonline.com, Ambon – Suasana haru bercampur khidmat menyelimuti halaman Markas Kepolisian Daerah Maluku (Mapolda Maluku), Selasa (26/8/2025). Tradisi Pedang Pora mengiringi langkah mantan Kapolda Maluku, Irjen Pol Drs. Eddy Sumitro Tambunan, M.Si, beserta istri saat secara resmi dilepas dari jabatannya.


Acara penuh makna itu dipimpin langsung oleh Kapolda Maluku yang baru, Irjen Pol Prof. Dr. Dadang Hartanto, S.H., S.I.K., M.Si, bersama sang istri. Sejumlah pejabat utama Polda Maluku juga hadir memberikan penghormatan, termasuk Wakapolda Brigjen Pol Imam Tobroni, S.I.K., Irwasda Polda Maluku Kombes Pol Marthin Luther Hutagaol, S.I.K., serta para Kapolres jajaran dan pengurus Bhayangkari Daerah Maluku.


Prosesi dimulai dengan barisan pasukan Pedang Pora yang membentuk gerbang kehormatan, di mana Irjen Eddy bersama istri berjalan melewatinya dengan wajah teduh dan penuh rasa bangga. Dentingan pedang yang terangkat tinggi menjadi simbol penghormatan serta doa restu dari seluruh keluarga besar Polda Maluku.

Tidak hanya itu, barisan personel dari berbagai satuan kerja turut memberikan penghormatan terakhir, menciptakan suasana sakral dan penuh wibawa. Momen puncak terjadi saat Kapolda Irjen Dadang Hartanto melepas langsung mantan Kapolda di gerbang utama Mapolda, diiringi tepuk tangan panjang dan wajah-wajah yang tak mampu menyembunyikan rasa haru.

Acara pelepasan ini bukan sekadar seremoni, melainkan wujud nyata penghormatan setinggi-tingginya kepada Irjen Eddy yang selama lebih dari satu tahun memimpin Polda Maluku dengan dedikasi dan komitmen.

Di masa kepemimpinannya, Irjen Eddy dikenal tegas, humanis, dan mampu menjaga stabilitas keamanan di Maluku yang memiliki dinamika sosial cukup kompleks. Ia juga sukses membangun sinergi erat dengan pemerintah daerah, TNI, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen sipil.

“Upacara Pedang Pora ini menjadi bentuk penghargaan dan rasa hormat kami atas kepemimpinan Bapak Irjen Eddy Sumitro Tambunan yang telah bekerja keras menjaga situasi tetap aman dan kondusif di Maluku,” ujar salah satu pejabat utama Polda yang hadir.

Tradisi Pedang Pora yang dijalani dengan penuh kehormatan juga menjadi simbol perpisahan yang sarat makna: sebuah penghantaran dengan doa restu agar pengabdian dan perjalanan karier berikutnya penuh keberkahan.

Bagi keluarga besar Polda Maluku, kepergian Irjen Eddy meninggalkan kesan mendalam. Banyak anggota yang meneteskan air mata, menandakan eratnya hubungan kekeluargaan yang terjalin selama masa kepemimpinannya.


Kini tongkat estafet kepemimpinan resmi beralih ke Irjen Dadang Hartanto. Namun, jejak dan warisan kepemimpinan Irjen Eddy akan tetap dikenang sebagai bagian penting dari sejarah Polda Maluku.

“Tradisi ini bukan hanya tentang melepas, tetapi juga tentang mengingat dan meneladani kepemimpinan beliau yang penuh dedikasi. Kami yakin semangat pengabdian Pak Eddy akan menjadi inspirasi bagi seluruh personel Polda Maluku ke depan,” pungkas salah satu anggota Bhayangkari dengan mata berkaca-kaca.

 

Penulis: GF

Editor: GF

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE