DPRK Mimika Jadi Penengah, Konflik HAPAK dan Disdik Berakhir Damai
Setelah mediasi intensif, pagar Kantor Dinas Pendidikan Mimika yang sempat digembok dibuka kembali, disertai komitmen perlindungan bagi pengusaha Orang Asli Papua.
Papuanewsonline.com - 26 Sep 2025, 04:57 WIT
Papuanewsonline.com/ Pendidikan & Kesehatan

Papuanewsonline.com, Mimika — Suasana tegang yang sempat mewarnai aksi penggembokan Kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Mimika akhirnya mereda. Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika berhasil menjadi penengah dalam mediasi antara Honai Adat Pengusaha Amungme Kamoro (HAPAK) dengan pihak Disdik Mimika, Kamis (25/9/2025).
Sehari sebelumnya, HAPAK
melakukan aksi spontan dengan menggembok pagar dan pintu Kantor Disdik sebagai
bentuk protes terhadap persoalan transparansi dalam pelaksanaan proyek penunjukan
langsung (PL). Aksi tersebut menyoroti pentingnya keberpihakan pemerintah
kepada pengusaha lokal, khususnya Orang Asli Papua (OAP).
Ketua HAPAK, Tenius Kum,
menegaskan bahwa langkah yang ditempuh pihaknya bukan tanpa alasan. Menurutnya,
aksi ini adalah bentuk nyata perjuangan untuk menuntut keadilan bagi pengusaha
OAP yang selama ini merasa tersisih.
“Kehadiran HAPAK betul-betul
memperjuangkan keluhan dan aspirasi kami sebagai pengusaha OAP. Kami ingin
hak-hak kami dihargai dan diberi ruang dalam pembangunan daerah,” ujarnya penuh
penekanan.
Dalam mediasi yang berlangsung
kondusif, Anggota DPRK Mimika, Yan Pieterson Laly, menyampaikan rasa syukur
karena persoalan dapat diselesaikan secara damai.
“Puji Tuhan, mediasi ini berjalan
lancar sehingga gerbang Kantor Disdik yang sempat digembok akhirnya bisa dibuka
kembali. Ini menjadi bukti bahwa dialog selalu lebih baik dibanding
konfrontasi,” ucapnya.
Lebih lanjut, Laly menyebut bahwa
DPRK Mimika akan segera menggelar paripurna Ranperda Non APBD, yang salah
satunya memuat aturan perlindungan bagi pengusaha lokal. “Hak-hak pengusaha
lokal akan dipastikan terlindungi dalam aturan tersebut,” tambahnya.
Senada dengan itu, anggota DPRK
lainnya, Anton N. Alom, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen mengawal aspirasi
masyarakat. “Kesepakatan sudah dicapai. Gembok dibuka, dan semua pihak sepakat
menjaga situasi tetap aman dan kondusif,” tegasnya.
Sementara itu, Kabid SMP, SMA/SMK
Disdik Mimika, Manto Ginting, menyampaikan apresiasi kepada HAPAK dan DPRK
Mimika atas penyelesaian yang ditempuh dengan cara damai.
“Terima kasih atas pengertian
semua pihak. Kami berharap ke depan komunikasi dapat terus dijaga sehingga
tidak ada lagi aksi yang berpotensi mengganggu pelayanan publik,” ungkapnya.
Mediasi ini menandai titik terang
hubungan antara pengusaha lokal dan pemerintah daerah. Kehadiran DPRK Mimika
sebagai fasilitator memperlihatkan pentingnya dialog terbuka dalam
menyelesaikan persoalan yang menyangkut kepentingan masyarakat luas.
Dengan dibukanya kembali pagar
Kantor Disdik, aktivitas pelayanan pendidikan dapat kembali berjalan normal. Di
sisi lain, pengusaha OAP kini memiliki harapan baru dengan adanya komitmen DPRK
untuk memperjuangkan perlindungan dalam regulasi daerah.
Penulis: Abim
Editor: GF