Pemkab Mimika Dorong Wisata Nemangkawi Lewat Sertifikasi Pemandu Lokal
Penyerahan sertifikat resmi bagi pemandu gunung lokal menjadi langkah strategis Pemkab Mimika bersama Yayasan Wisatari Alam Papua untuk meningkatkan profesionalisme, membuka lapangan kerja baru, sekaligus menjaga kelestarian Puncak Nemangkawi.
Papuanewsonline.com - 24 Sep 2025, 04:42 WIT
Papuanewsonline.com/ Olahraga

Papuanewsonline.com, Mimika –
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika kembali menegaskan komitmennya dalam
mengembangkan sektor pariwisata berbasis masyarakat, khususnya wisata pendakian
Puncak Nemangkawi (Cartenz Pyramid). Hal ini diwujudkan melalui penyerahan
sertifikat profesionalisme bagi para pemandu gunung lokal, Selasa (23/09/2025),
dalam acara yang dirangkaikan dengan Forum Group Discussion (FGD) Wisata
Pendakian Nemangkawi di Hotel Horison Diana, Timika.
Acara tersebut diinisiasi oleh Yayasan Wisatari Alam Papua dan mendapat dukungan penuh dari Pemkab Mimika serta Kementerian Pariwisata.
Mewakili Bupati Mimika, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Frans Kambu, menekankan bahwa langkah ini adalah bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat lokal.
“Selama ini kita hanya jadi
penonton di tanah sendiri. Kini saatnya masyarakat ikut jadi pemain utama.
Pemandu lokal harus berada di garda depan agar generasi penerus bisa merasakan
manfaat nyata dari potensi wisata Nemangkawi,” ujar Frans Kambu dengan penuh
semangat.
Ia menambahkan bahwa keberhasilan
pengembangan wisata tidak bisa dilepaskan dari peran aktif masyarakat adat,
tokoh pemuda, hingga pihak keamanan. “Kita perlu membangun komunikasi yang
solid dengan semua pihak agar pengelolaan wisata benar-benar membawa dampak
positif dan tetap menjaga kelestarian lingkungan,” tambahnya.
Penggagas Yayasan Wisatari Alam
Papua, Dolfin Beanal, menjelaskan bahwa pemberian sertifikat resmi dari
Kementerian Pariwisata merupakan langkah besar bagi pemandu lokal.
“Dengan adanya sertifikat, para
pemandu tidak hanya mendapat pengakuan, tapi juga kesempatan untuk bersaing
secara profesional. Mereka akan mendampingi wisatawan dengan standar layanan
yang baik, sekaligus menjaga kelestarian gunung,” ungkap Dolfin.
Menurutnya, pariwisata pendakian
Nemangkawi akan menjadi alternatif sumber ekonomi baru bagi masyarakat. “Kita
tidak bisa terus bergantung pada APBD. Wisata berbasis masyarakat akan membuka
peluang usaha, meningkatkan pendapatan, dan membawa Mimika lebih dikenal dunia,”
ujarnya optimis.
Dengan adanya sertifikasi ini,
Pemkab Mimika berharap agar wisata Nemangkawi semakin diminati oleh wisatawan
domestik maupun mancanegara. Ke depan, rencana pengembangan tidak hanya
mencakup jalur pendakian, tetapi juga penyediaan fasilitas pendukung seperti
homestay, transportasi, dan produk UMKM lokal.
Program ini diyakini dapat menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan mampu memberdayakan masyarakat setempat.
Penulis: Jid
Editor: GF