Geger di Mimika! Kepala Sekolah Diduga Suruh Siswi Buka Celana Saat Pemeriksaan
Video Viral Picu Kemarahan Warga, Orang Tua Tuntut Penjelasan Resmi dan Transparansi Penanganan Kasus di SMP Negeri 1 Mimika Timur
Papuanewsonline.com - 17 Sep 2025, 14:44 WIT
Papuanewsonline.com/ Hukum & Kriminal

Papuanewsonline.com, Mimika – Dunia pendidikan di Kabupaten Mimika kembali diguncang kasus yang memicu kemarahan publik. Sebuah video yang beredar luas memperlihatkan dugaan tindakan tidak pantas oleh seorang kepala sekolah di SMP Negeri 1 Mimika Timur, yang diduga menyuruh siswi membuka celana saat pemeriksaan terkait kondisi menstruasi.
Peristiwa tersebut langsung
menuai reaksi keras dari para siswa, orang tua murid, hingga masyarakat. Mereka
menilai cara pemeriksaan yang dilakukan bukan hanya tidak mendidik, tetapi juga
berpotensi menimbulkan trauma mendalam bagi siswi yang mengalami perlakuan
tersebut.
Keberatan yang dilontarkan orang tua dan siswa sempat memanaskan suasana sekolah. Bahkan, insiden ini semakin disorot karena sang kepala sekolah disebut-sebut pernah tersandung kasus serupa dan sempat menjalani proses hukum sebelumnya. Hal ini membuat kekecewaan masyarakat semakin memuncak, karena menganggap tidak ada perbaikan dari pihak sekolah.
Sejumlah orang tua mendesak pihak
sekolah untuk segera memberikan penjelasan resmi. Mereka menuntut adanya tata
aturan yang jelas dan manusiawi terkait pemeriksaan siswa, agar kejadian serupa
tidak kembali terjadi di kemudian hari.
Hingga berita ini diturunkan,
pihak sekolah belum memberikan klarifikasi terkait video viral tersebut.
Ketiadaan pernyataan resmi menambah keresahan publik, sehingga menimbulkan
spekulasi di tengah masyarakat.
Kasus ini kini menjadi sorotan
karena menyangkut dugaan pelanggaran privasi serta nilai-nilai kemanusiaan di
dunia pendidikan. Banyak pihak menilai kejadian tersebut tidak hanya melanggar
etika, tetapi juga dapat menciderai psikologis siswi yang menjadi korban.
Masyarakat Mimika mendesak pihak
berwenang segera turun tangan melakukan investigasi menyeluruh. Jika terbukti
ada pelanggaran, mereka berharap sanksi tegas diberikan kepada oknum yang
terlibat, demi memberikan rasa keadilan dan menjaga marwah dunia pendidikan di
Papua.
“Kami tidak bisa diam. Anak-anak
harus dilindungi, bukan dipermalukan. Kami menunggu langkah cepat dari dinas
pendidikan dan aparat hukum,” tegas salah satu orang tua siswi saat ditemui.
Kasus ini menjadi pengingat bahwa
perlindungan terhadap anak di lingkungan pendidikan harus menjadi prioritas
utama. Transparansi, akuntabilitas, serta keberanian mengambil sikap tegas
dinilai penting agar kepercayaan masyarakat terhadap sekolah tidak semakin
luntur.
Penulis: Jid
Editor: GF