logo-website
Senin, 09 Jun 2025,  WIT

Dari Importir Menjadi Eksportir, Menunjukan Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri

Polri sangat terlibat aktif dalam seluruh rantai produksi—mulai pendataan, penanaman, panen, hingga distribusi—guna memastikan target swasembada tercapai

Papuanewsonline.com - 31 Mei 2025, 22:02 WIT

Papuanewsonline.com/ Ekonomi

Papuanewsonline.com, Jakarta–

Indonesia dari Importir menjadi Eksportir seperti disampaikan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono terkait langkah pemerintah dalam menghentikan impor jagung dan rencana akan melaksanakan ekspor perdana, hal ini tidak terlepas dari kerja keras gugus tugas ketahanan pangan Polri.

Irwasum POLRI Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.M. selaku Ketua Gugus Tugas Ketahanan Pangan POLRI menegaskan keberhasilan ini adalah buah dari kolaborasi holistik lintas sektor. 

“langkah pemerintah dalam menghentikan impor jagung dan beralih menjadi eksportir, seperti disampaikan Wamentan, adalah bukti nyata efektivitas sinergi Kementerian Pertanian, TNI, POLRI, Pemda, petani, dan swasta,” ujar Komjen Dedi Prasetyo. 

Ia menambahkan, Polri sangat terlibat aktif dalam seluruh rantai produksi—mulai pendataan, penanaman, panen, hingga distribusi—guna memastikan target swasembada tercapai.

"Ini adalah implementasi human security, kesejahteraan petani sebagai fondasi stabilitas nasional," ucapnya.

Lanjut Komjen Dedi, Dukungan Data dan Capaian Nyata Wamentan Sudaryono dalam Public Hiring (28/5/2025) mengungkap: “Produksi jagung naik 39% sehingga pemerintah tak hanya menghentikan impor, tapi akan beralih menjadi eksportir jagung, terutama dari daerah sentra seperti Gorontalo.

" Untuk capaian Gugus Tugas POLRI (20 November 2024 – 20 Mei 2025) t

otal lahan Terkelola: 445.600,49 Hektar  

(Program 1: 17.331,25 Ha; Program 2: 428.269,24 Ha),penndataan komprehensif, 

Meliputi petani, Poktan, alat pertanian, benih, pupuk, dryer, hingga distribusi," tandas Komjen Dedi.

Lanjut Dia, Ketahanan Pangan sebagai Pilar Asta Cita, dimana selaras dengan Program Asta Cita Pemerintah.

 “Dukungan POLRI dalam manajemen rantai pasok jagung adalah bagian integral dari pemeliharaan Kamtibmas. Swasembada pangan adalah kedaulatan Negara,” tegas Komjen Pol. Dedi.  

Diketahui Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Berdiri sejak 2024, Gugus Tugas Ketahanan Pangan POLRI fokus pada:  

- Pendampingan petani dan pengawasan distribusi pupuk/benih bersubsidi.  

- Pencegahan penimbunan dan efisiensi rantai pasok dari hulu ke hilir.(Risky)

Bagikan berita:
To Social Media :
Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE