Aksi Heroik Polisi Selamatkan Mahasiswi Saat Bajunya Terbakar di Tengah Demonstrasi
Insiden Ricuh Aksi Mahasiswa PMII di Depan DPRD Seram Bagian Timur, Polisi Bertindak Cepat Padamkan Api dan Selamatkan Korban
Papuanewsonline.com - 05 Sep 2025, 22:35 WIT
Papuanewsonline.com/ Politik & Pemerintahan

Papuanewsonline.com, Seram Bagian Timur – Suasana aksi unjuk rasa yang digelar puluhan mahasiswa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Seram Bagian Timur (SBT) di depan Kantor DPRD SBT, Kamis (4/9/2025), mendadak berubah mencekam setelah insiden pembakaran ban berujung pada kobaran api yang menyambar massa. Akibatnya, empat mahasiswa mengalami luka bakar, termasuk seorang mahasiswi yang bajunya terbakar.
Awalnya, demonstrasi berjalan
tertib. Para mahasiswa menyampaikan aspirasi dengan orasi dan membentangkan
sejumlah pduk tuntutan. Namun, keadaan memanas ketika beberapa peserta aksi
tetap ngotot melakukan pembakaran ban meski telah dicegah aparat kepolisian
yang bertugas melakukan negosiasi.
Salah seorang mahasiswa yang
menyiramkan bahan bakar jenis Pertalite ke ban, tanpa diduga, justru memicu
percikan api yang langsung menyambar ke arah kerumunan. Api cepat membesar
hingga mengenai empat mahasiswa yang berada di sekitar titik pembakaran, salah
satunya adalah mahasiswi berinisial DVL (23 tahun).
Momen dramatis terjadi ketika api
membakar baju DVL. Dengan sigap, personel Polres SBT langsung berlari ke arah
korban untuk memadamkan api. Salah seorang anggota bahkan rela melepas bajunya
sendiri untuk menutupi tubuh mahasiswi tersebut, demi memadamkan api sekaligus
menjaga martabat korban di hadapan publik.
Aksi heroik itu berhasil menyelamatkan DVL dari luka yang lebih parah. Seluruh korban luka bakar segera dievakuasi ke RSUD Bula untuk mendapatkan perawatan medis intensif.
Kapolres Seram Bagian Timur, AKBP
Alhajat, S.I.K., yang turut mendampingi para korban di rumah sakit,
menyampaikan rasa prihatin sekaligus apresiasi atas kesigapan anggotanya di
lapangan.
“Tadi kami bersama Wakil Bupati
dan beberapa unsur Forkopimda langsung menjenguk adik-adik kita yang terkena
musibah. Kami doakan agar mereka segera pulih. Kejadian ini menjadi pelajaran
penting bagi kita semua agar tetap menjaga keamanan, keselamatan, dan
ketertiban dalam menyampaikan pendapat di muka umum,” ungkap Kapolres.
Polres SBT juga mengimbau seluruh
elemen masyarakat, khususnya generasi muda dan mahasiswa, untuk lebih
mengutamakan keselamatan dalam menyuarakan aspirasi. Kapolres menekankan bahwa
kebebasan berpendapat tetap harus berada dalam koridor hukum serta menghindari
tindakan yang berpotensi membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
“Kami tidak melarang mahasiswa
menyampaikan aspirasi. Itu hak demokrasi. Tapi mari kita lakukan dengan
cara-cara yang damai, tanpa membahayakan keselamatan,” tambah Kapolres.
Insiden ini menjadi catatan penting bahwa demonstrasi seharusnya menjadi ruang untuk berdialog dan menyampaikan aspirasi, bukan ajang yang berujung pada korban jiwa atau luka. (GF)